21. Camping!

30.6K 2.3K 100
                                    

Revisi. Minggu,  13 Desember 2020.
_________________________________________________

"Cemburu itu tanda cinta."

⭐⭐⭐

21. CAMPING!

    BUMI Kepanduan Sentul atau yang biasa disebut dengan BKS adalah lokasi yang dituju oleh segerombolan anak SMA Tunas Bangsa kali ini. Tepat hari Kamis ini, 5 bus sudah dikerahkan menuju lokasi.

Suasana bus nampak menyenangkan, apalagi bus yang ditumpangi oleh Stella. Stella sungguh merasa senang, tidak ada raut lelah diwajahnya untuk mengganggu Kevano yang duduk disampingnya.

"Gue bilang diem," ujar Kevano menatap tajam Stella.

"Ihh! Kak Kevan mah gak asik, dari tadi tidur mulu!"

"Lihat deh kak! Tuh, indah banget pemandangannya. Lihat deh!" Stella dengan sengaja menarik lengan Kevano mendekat ke arahnya.

"Ck!" decak Kevano kesal.

Sebagai laki- laki sudah kewajibannya untuk menepati janjinya. Dia dengan terpaksa duduk disamping Stella saat ini, berpisah dari bus para panitia. Semua pandangan dan perhatian tak luput terarah kepadanya dan Stella. Stella yang terus berisik dan Kevano yang terus berdecak sebal.

"Kurang berapa jam lagi sih kak kita sampai?" tanya Stella pada Kevano.

"Lama."

"Stella laper," ujar Stella. Kali ini pemandangan indah bukan lagi atensinya, perutnya perlu diisi. Segera!

"Lo tadi udah makan," ujar Kevano.

"Yah, tapi perut Stella minta makan lagi!" ujar Stella.

"Ck! Nyusahin banget Lo!" ujar Kevano sebal.

Kevano berdiri, dia mengambil tasnya yang berada di tempat atas kepalanya, namanya apa sih? Dia mengambil roti sandwich buatan mama tirinya, lalu menyodorkannya kepada Stella.

"Nih! Makan, gak usah berisik." ujar Kevano singkat, membuat Stella tersenyum bahagia.

Stella dengan segera memakan sandwich itu dengan lahap.

"Ini pasti buatan tante Ratna kan?"

"Kak Kevan udah nerima tante Ratna buat jadi mama kakak?" Stella banyak tanya.

"Ck! Gue bilang jangan berisik!" ujar Kevano menatap Stella tajam. Stella malah menyengir tak bersalah.

Kevano mengorek tas kecil di dadanya, dia mengambil headset dan ponselnya. Memutar lagu lalu menyandarkan kepalanya dikursi bus itu. Dia pun memejamkan matanya.

"Kak Kevan, Stella udah sel-" ucapan Stella terhenti.

Stella tersenyum lucu, dia memandang kesempurnaan wajah yang ada disampingnya itu. Stella memilih untuk tidak menganggu Kevano lagi, sudah cukup dia membuat Kevano berdecak sebal sedari tadi.

"Kak Kevan itu makin ganteng kalau tidur gini," ujar Stella.

Stella mengalihkan pandangannya lagi, dia kembali fokus pada pemandangan yang ada disampingnya. Tak sadar bahwa laki- laki disebelahnya tengah tersenyum kecil mendengar pernyataannya tersebut.

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang