67. Rahasia Alvaro!

12.4K 871 212
                                    

Revisi. Senin, 23 Januari 2023.
________________________________________________________________________________

Happy reading my readers!!

⭐⭐⭐

67. Rahasia Alvaro

     MALAM ini, dengan dress cokelat cantik selutut, Sasha duduk menunggu sesorang di kursi taman. Taman yang menjadi tempat penuh dengan kenangan mereka, tempat bersejarah bagi mereka. Sasha memandangi ponselnya senang.

Alvaro, laki-laki itu tiba-tiba menghubunginya tadi sore. Ingin bertemu di taman tempat pertama mereka bertemu, juga tempat mereka memulai hubungan mereka. Sasha bersenandung kecil, merasa sangat senang dan tidak sabar.

"Sasha," suara itu.

Suara bernada lembut yang sangat dia rindukan selama ini. Suara Alvaro, dengan segera dia berdiri dan menoleh ke belakang asal sang pemanggil berasal.

Sasha mematung ditempat.

Alvaro datang, tidak sendiri. Dia datang dengan wanita paruh baya yang masih cantik parasnya, wanita yang sangat di kenalnya sebagai mama Alvaro.  Wanita itu bahkan tersenyum manis dan ramah kepadanya.

"Sasha, apa kabar?" sapa mama Alvaro kepadanya.

Sasha masih dengan raut terkejut, dia bahkan tidak membalas sapaan mama Alvaro. Bukan, bukan kedatangan mama Alvaro yang tiba-tiba yang membuatnya terkejut. Namun, keadaan Alvaro saat ini.

"Alva.." panggilnya lirih.

Alvaro datang dengan pakaian khas rumah sakit, Alvaro juga duduk di kursi roda yang di dorong oleh mama Alvaro. Tubuhnya bahkan jauh lebih kurus dari saat terakhir kali mereka bertemu. Kepala Alvaro dilapisi oleh beanie hat coklat, dengan wajah sangat pucat tersenyum kepadanya.

Satu lagi, tangan kiri Alvaro masih tertancap oleh infus yang didorong bersamaan dengan kursi roda oleh mama Alvaro.

"Datang lebih awal?" tanya Alvaro. Sasha tidak menjawab, sedang menenangkan dirinya.

"Sasha makin cantik ya Alva," ujar Mama Alvaro pada Alvaro sendiri dengan nada menggoda anaknya. Alvaro dengan pipi memerah melihat wajah mamanya.

"Apa sih, Mama.." rengeknya. Mama Alvaro tertawa kecil mendengarnya.

Mama Alavro mendorong kursi roda itu untuk lebih dekat lagi dengan Sasha. Dia memutar menghadap Alvaro, mengusap pipi Alvaro dengan sayang.

"Mama tunggu di mobil ya, Alva pasti pengen ngobrol berdua sama Sasha," ujar Mama Alvaro lembut.

"Iya mama, sana udah!" balas Alvaro mengusir Mamanya. 

"Cepet telepon mama kalau ada apa-apa! Jangan terlalu lama, kamu belum fit." Alvaro menghela nafasnya, dia mengangguk malas karena wejangan mamanya.

"Sasha, tante titip Alvaro ya," ujar mama Alvaro pada Sasha yang masih terdiam ditempatnya. Tanpa menunggu jawaban, mama Alvaro kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

Keheningan mengisi, Alvaro mengalihkan pandangannya pada Sasha yang masih terdiam menatapnya, dia terkekeh kecil.

"Gue nggak papa, Sha."

Sasha sedikit tersentak mendengarnya, "Alva.."

"Maaf pasti bikin Lo kaget banget ya?" ujar Alvaro

Sasha menatap Alvaro khawatir, Alvaro malah lagi-lagi terkekeh kecil melihatnya. 

"Gue gak papa Sha, gak akan mati sekarang kok." 

Alvaro masih cengengesan, seolah bukan Alvaro yang selalu sinis menemui Sasha selama ini. Dia bahkan lebih banyak senyum kepada Sasha, malah makin membuat Sasha takut.

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang