38. Rooftop

39.4K 2.3K 260
                                    

Revisi. Minggu, 9 Mei 2021.
_________________________________________________

Happy Reading!

⭐⭐⭐

38. ROOFTOP!

KEVAN senantiasa duduk disamping Stella yang hanya diam saja sedari tadi. Kamar rawat itu hanya diisi oleh suara televisi. Kevano ingin mengajak berbicara, tapi apalah daya dirinya termasuk dalam kelompok laki-laki yang mati topik. Kevan hanya menatapi wajah Stella, tatapan mata gadis itu tak seceria biasanya, melainkan tatapan sendu yang kentara.

"Mau sesuatu nggak?" tanya Kevan yang akhirnya memberanikan diri.

Memang, diruang itu hanya ada dirinya dan Stella. Hari sudah gelap, dan Stella baru saja melalukan kemoterapi beberapa jam lalu. Sang Bunda, Raina tengah melipir ke kantin. Sengaja meninggalkan keduanya.

"Stella," panggil Kevano lagi sembari menggoyangkan lengan Stella pelan.

"Eh iya apa?" kaget Stella menoleh pada Kevano.

"Jangan ngelamun terus, mau sesuatu?" Stella menggelengkan kepalanya pelan.

"Emmm.." gumam Kevano.

"Mau ikut gue?" tanyanya pada Stella, membuat gadis itu mengerutkan kening bingung.

"Kemana?"

"Ikut aja dulu."

"Udah malem, Stella mager."

"Gue gendong, ayo!"

"Tap--"

"Gak terima penolakan!" potong Kevano membuat Stella menghela nafasnya panjang.

Saat mau berusaha turun dari ranjangnya, Stella tersentak dia ingin berteriak karena tubuhnya tiba-tiba melayang keatas.

"Kak Kevan turunin!"

"Katanya tadi mager," jawab Kevano. Dia mengambil tiang infus Stella lalu membawa Stella keluar.

"Nggak, turunin Stella aja!" ujar Stella tegas. Jangan lupakan semburat merah mengisi wajahnya.

"Nanggung, bantu pegang tiang infus sini." Stella semakin malu, astaga dirinya sedang spot jantung saat ini.

"Kak Kevan--"

"Nurut aja," ujar Kevano sesantai mungkin.

Stella diam, dia menuruti kata Kevano. Stella membawa tiang infusnya, dia mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah ke dada Kevano, membuatnya mampu mendengar seberapa kencang jantung Kevano berdetak sama sepertinya.

⭐⭐⭐

Langit malam kali ini jauh lebih indah, bintang bertaburan menambah kesan istimewa. Mereka berdua duduk menikmatinya, masih ditempat sama rumah sakit, bedanya kali ini Kevano membawa Stella ke arah rooftop rumah sakit yang jarang dipakai.

"Suka?" tanya Kevano membuat Stella mengangguk antusias.

"Indah bangett," kagumnya.

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang