64. Berjuang!

12.6K 1.1K 232
                                    

Revisi. Sabtu, 24 September 2022.
__________________________________________________

happy reading all!

⭐⭐⭐

64. Berjuang!

    STELLA sedang disibukkan oleh beberapa hal beberapa hari ini. Tapi untuk yang kesekian kalinya, penolakan-penolakan Kevano didapatnya. Contohnya kali ini, bekal yang dia berikan di buang lagi.

"Kak Kevan jangan dibuang lagi, Stella bikinnya lama, semua hasil keras Stella," ujar Stella menatap nanar kotak bekal di depannya.

Nasi goreng favorite Kevano yang sudah dia hias sempurna selama pagi tadi hancur oleh Kevano dihadapan seluruh murid di kantin.

"Gak minta."

Stella menekuk kedua tangannya di dada, menatap kesal Kevano. Berita putusnya hubungan mereka bahkan sudah tersebar karena mulut Kevano sendiri.

"Stella ini masih pacar kak Kevan ya!"

"Putus."

"Gak!"

"Gak usah cari perhatian." Kevano menatap Stella rendah.

Stella mengerjapkan matanya sebentar, mencoba berpura-pura tak mendengar dia memebereskan kotak bekal yang jatuh itu.

"Stella nggak cari perhatian semua orang, Stella cuma cari perhatian kak Kevan." Stella tersenyum lebar.

"Stella udah, nggak usah ngurusin si Kevan! bekalnya nanti mending buat gue aja!" ujar Deon menatap jengkel Kevano.

"Tau Lo Stell, orang kayak Kevano kenapa masih Lo cintai sih?" tanya Reno membuat Stella mendongak.

Stella memandang Kevano lama dengan senyum tulus diwajahnya.

"Kak Kevan ganteng, kalau bukan Stella yang punya, Stella bakal nyesel!" jawabnya enteng.

Sebut saja Stella ini gadis paling bodoh di dunia, iya memang. Dari awal cerita ini, yang paling tidak berakal hanyalah dirinya. Mengejar meski ditolak berkali-kali, sudah dapat seperti tidak dicintai, didatangkan laki-laki baik seperti Alvaro ditolaknya, sekarang disakiti lagi dipermalukan lagi masih berjuang mengharapkan. Seperti hanya Kevano tokoh utama cerita di dunia ini.

Stella berdiri, dia menghadapi tatapan tak enak dari mata Kevano.

"Stella makan siang dulu ya, nanti pulang sekolah ayo pulang bareng! Stella jemput!" ujar Stella semangat.

Dia pergi menuju meja dimana Bella serta Rinai menunggunya. Stella duduk disana, meletakkan kotak bekal di meja.

"Mau sampai kapan Stella?" tanya Bella membuka pembicaraan.

"Apanya Bella?" tanya Stella mulai membuka bekal ingin makan.

"Permaluin diri? Lo mau sampai kapan kayak gitu." ujar Bella dingin. Stella tak jadi membuka mulutnya untuk makan.

"Sampai kak Kevan maafin Stella, terus kayak dulu lagi."

"Stell, kak Kevano bukan orang yang cocok buat Lo ngemisin cintanya! Dia orang brengsek!"

"Dia nggak mau denger penjelasan Lo maupun kak Alvaro atau pun kita! Dia cuma percaya sama apa yang dia lihat dan dengar!" ujar Rinai lagi.

Stella terdiam sebentar, lantas cemberut, "Ya itu karena kak Kevan masih marah sama Stella!"

"Lo itu bucinnya udah mulai ke bego Stell!"

"Rinai!" peringat Bella pada Rinai yang kata-katanya mulai keterlaluan.

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang