Andrew berlutut tepat di belakang tubuh Alexa. Memeluk dengan erat, mencoba untuk menghantarkan seribu makna melalui sentuhannya. Alexa tidak berkutik, gadis itu membalikkan tubuhnya dan mata mereka bersirobok.
Andrew bisa melihat pancaran lelah dar...
Didalam sebuah ruangan besar di salah satu gedung pencakar langit, seorang pria paruh baya tengah berkutat dengan berkas-berkas penting yang berserakan di mejanya.
"Excuse me, Sir," seru seseorang yang sekarang sedang berdiri di hadapannya, ia terlalu fokus dengan pekerjaannya sehingga tidak menyadari kehadiran orang tersebut.
"Sir." Panggilnya lagi.
"Oh. I'm sorry, Paul. Sejak kapan kau berdiri di situ?" Jawabnya setelah akhirnya ia menyadari kehadiran orang yang disebut Paul itu.
"Tidak lama, Sir." Jawabnya.
"Apakah ada perkembangan?"
"Sejauh ini belum, Sir.Saya akan berusaha untuk memperbaiki masalah yang sedang terjadi." Jelasnya sambil memberikan sebuah berkas kepada atasannya.
"Apa ini?" Tanya nya sambil membuka berkas yang di berikan Paul Mckeen, sekretarisnya.
"Laporan bagian divisi keuangan, Sir. Itu harga yang sudah kita keluarkan untuk menutupi kerugian yang ada." Paparnya.
Seketika itu juga raut wajah pria paruh baya tersebut berubah menegang, terlihat terkejut dengan berkas yang ia terima dari sekretarisnya.
"Bagaimana bisa? Apa kerugian yang kita buat terlalu fatal sehingga harus mengeluarkan nominal sebanyak ini?" Tanyanya di sertai dengan gertakan. Ia mengacak rambutnya frustasi dengan keadaan yang ada, perusahaannya kini berada di ujung tanduk.
"Maaf, Sir. Saya tidak terlalu paham. Saya akan memanggil Carol untuk lebih jelasnya."
"Ya, baiklah. Kau boleh keluar. Terima kasih."
"Permisi, Sir. " Ucap Paul sambil berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
"Apa yang terjadi dengan semua ini? Aku tidak mungkin membiarkan apa yang sudah ku bangun dari nol hancur begitu saja." Gumam Jordan.
----
Worcester, Massachusetts. 5.00 P.M
Grey's Mansion.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rambut indahnya tampak bersinar karena sinar matahari senja yang mulai datang dan siap berganti waktu jaga dengan malam hari yang begitu mencekam, mata biru cantiknya terpejam untuk menikmati hawa dingin yang masuk menusuk setiap sendi dalam tubuhnya.
"Nona," Hingga suara wanita yang sangat familiar di telinganya menghentikan kenikmatannya tersebut.
Alexa menoleh ke arah pemilik suara tersebut sambil bertanya, "Ada apa, Anna?"