20. Best Gift.

4.3K 216 2
                                        

Beverly Hills, California. 7.25 P.M

Andrew menghentikan laju mobilnya di taman belakang Penthouse nya.

Alexa yang melihat hal itu pun mengernyit bingung, "An, kenapa berhenti? Dan kenapa kau justru melajukan mobil ke taman belakang Penthouse? Jelas ini bukan jalan menuju keluar pelataran?"

Andrew hanya tersenyum dan keluar dari mobilnya membuat Alexa semakin bingung dengan tingkah pria itu.

Andrew mengitari Lamborghini Vaneno merah miliknya dan membuka pintu mobil untuk Alexa, dalam kebingungannya gadis itu menurut dan menyambut uluran tangan Andrew.

"Sebelum itu aku ingin menutup matamu dengan kain ini," Pria itu mengeluarkan untaian kain berwarna merah dari saku jeans nya, "Berbalik lah."

Alexa menurut, "Apa sebenarnya yang akan kau lakukan?"

"Shh, no more questions baby," Bisik Andrew di samping telinga Alexa, membuat gadis itu meremang.

"Sekarang pegang tanganku baik-baik jika kau tidak ingin terjatuh."

Alexa tertawa, "Aku memang akan terjatuh jika kau melepaskan genggaman tanganmu." Ya, apalah arti hidup Alexa jika Andrew tidak lagi menggenggam erat tangan gadis itu.

"Tenang saja, aku akan selalu ada untuk memegang erat tangan mu." Bisik Andrew lembut.

Andrew menuntun langkah Alexa dengan hati-hati, ia tidak mau gadisnya terjatuh akibat kerikil-kerikil kecil yang menuntun jalan mereka menuju tempat yang sudah Andrew siapkan untuk pujaan hatinya.

Tiga menit mereka berjalan, Andrew menghentikan langkahnya, "Kita sudah sampai, aku akan membuka penutup matamu."

Alexa mengangguk dan ketika kain itu tidak lagi menghalangi pandangannya gadis itu tercekat. Nafasnya tercekat karena tiba-tiba saja ia seperti kehilangan pasokan udara, matanya berkaca-kaca menahan air mata yang berebut untuk mengalir dari mata biru indahnya.

Ingatannya terlempar pada kenangan 13 tahun yang lalu. Bersama Andrew.

------

Flashback on

13 years later.

Toronto, Canada. 7.05. A.M
Grey's Mansion.

Tangannya terus menerus di tarik oleh Andrew dengan tidak sabaran, "Ayolah Alexa, cepat sedikit."

"Sabar, An. Aku masih mengantuk." Ucap gadis kecil itu sambil mengucek matanya.

Ia masih tidur di dalam kamarnya ketika tiba-tiba saja Andrew menerobos masuk dan membangunkannya begitu saja sambil menarik-narik lengan Alexa.

"Nah, kita sudah sampai. Bagaimana menurut mu?"

Alexa masih berusaha memfokuskan pandangannya yang memburam. Sebelum indera penglihatannya menangkap sebuah rumah pohon mungil yang langsung membuatnya jatuh cinta.

"Aku membuat rumah pohon ini bersama pak Alfred seminggu yang lalu," Andrew melangkah menuju sebuah ayunan yang berada di rumah pohon itu, "Cukup melelahkan. Tapi aku menyukai hasilnya, bagaimana denganmu? Apakah kau suka?"

"Sangat suka, An. Ini sungguh luar biasa. Kenapa kau tidak bilang padaku? Aku juga ingin membantu." Kata Alexa sambil mendekat ke arah rumah pohon tersebut, "Boleh aku naik?" Tanyanya.

"Tentu saja, ayo." Andrew naik terlebih dahulu agar ia bisa membantu Alexa naik.

Saat mereka masuk ke dalam, Alexa lagi-lagi di buat tercengang. Ada fotonya dan foto Andrew terpampang di dinding rumah pohon tersebut, sangat indah!

My Grip [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang