19. Afraid.

4.7K 224 0
                                    

Beverly Hills, California. 2.10 P.M
Andrew Penthouse.

Andrew melangkahkan kakinya memasuki Penthouse sambil mengecek ponselnya, ia mendapatkan pesan dari salah satu rekan kerjanya di luar negeri.

Ia terus melangkah tanpa memperhatikan jalan, pada saat bersamaan pun Alexa keluar dari kamar mandi di sisi pantry sambil membenarkan bathrobe yang ia pakai.

Alhasil beberapa detik kemudian mereka bertabrakan cukup keras membuat Alexa kehilangan keseimbangan nya, wajah Alexa yang cantik itu tentu akan membentur lantai jika saja tangan Andrew tidak dengan sigap menahan punggung dan pinggang gadis itu.

Mereka berdua sama-sama terkejut dan saling berpandangan, Alexa bingung dan Andrew hanya bisa menggeram.

"Apa yang kau lakukan dengan pakaian seperti ini, hm? Apakah kau berusaha untuk menggodaku?" Tanya Andrew dan sedetik kemudian ia menghirup leher Alexa dengan rakus.

Oh Tuhan, wangi Alexa benar-benar berhasil menjadi candu bagi Andrew. Wangi yang selalu berhasil membuat gairah Andrew terpancing.

Jantung Alexa berdetak tidak karuan, kakinya sudah lemas karena sentuhan bibir Andrew pada lehernya.

"An... Stop, what are you doing?" Lirih Alexa dan berusaha menarik kepala Andrew yang masih menempel pada lekukan lehernya.

Andrew menolak dan masih terus mencium leher Alexa, "No baby please, you make me crazy."

Alexa mengedarkan pandangannya berharap bahwa Maria tidak melihat mereka saat ini, tidak lucu jika wanita itu memergoki mereka sedang bercumbu di depan kamar mandi dan dengan keadaan Alexa yang hanya mengenakan bathrobe.

"An.. Lepaskan!" Dengan sekali hentakan Alexa berhasil menghentikan ciuman Andrew yang menggila.

"Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika Maria melihat?" Gertak Alexa lalu berjalan meninggalkan Andrew yang memasang tampang seperti orang bodoh.

Andrew tersadar dan mengejar Alexa, "Apa yang kau lakukan di kamar mandi bawah?"

Alexa berbalik menghadap Andrew ketika mereka sudah berada di dalam kamar, gadis itu bertolak pinggang dan menatap Andrew dengan nyalang, "Tentu saja aku mandi, An. Kamar mandi di kamar ini air panasnya tidak berfungsi. Jadi aku memutuskan untuk mandi di bawah."

Andrew menggaruk tengkuknya dan tersenyum dengan kikuk, "Maafkan aku, aku tidak bisa menahan aroma mu yang menggiurkan."

Alexa melotot sempurna, "Kau ini! Terlalu terbuka."

Gadis itu beralih mengambil bajunya di walk in closet yang tentu saja di ikuti oleh Andrew.

"Maafkan aku, oke? Sebagai gantinya aku akan mengajak mu jalan-jalan. Bagaimana?" Mata Andrew tidak pernah lepas dari Alexa yang sedang memilah baju.

Alexa menghadap Andrew dan mengernyit, "Apa kau sedang berusaha untuk merayu ku, Mr. Mikaelson?" Tanya gadis itu dengan ketus.

Andrew terkekeh dan berjalan menghampiri Alexa, "Aku tidak berusaha untuk merayu mu, aku berusaha untuk membuatmu memaafkan ku."

Pria berusia 21 tahun itu menarik Alexa mendekat dengan menggapai pinggangnya, "Kau sangat cantik." Tepat saat itu Andrew menarik handuk yang melekat di rambut Alexa dan membiarkan rambut basahnya tergerai dengan indah.

Alexa tidak berkutik, ia terhanyut dalam pesona yang Andrew tebarkan melalui kedua bola mata hazel nya.

Perlahan Andrew memajukan wajahnya dan menyentuh pipi Alexa dengan lembut, gadis itu memejamkan matanya untuk meresapi sentuhan Andrew.

My Grip [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang