One years later...
Toronto, Canada. 11.03 A.M
St. James Cemetery.Alexa Xavier POV.
Hari terus silih berganti, banyak hal yang terjadi, dan banyak hal yang aku lewati. Hari ini aku berdiri tepat di hadapan makam seorang wanita hebat yang melahirkan ku. Walaupun aku tidak pernah melihatnya dan merasakan kasih sayang nya secara langsung, tetapi ia adalah wanita yang sangat kuat, gigih, dan tidak mudah menyerah. Hal tersebut terbukti ketika ia mengandung dan merawat ku di saat ayah kandung ku sendiri tidak menginginkan kehadiranku.
Berjuang demi diriku, di tengah pesakitan dan pahitnya kenyataan hidup yang ada. Tetapi dia tetap mempertahankan ku.
Air mataku mengalir di kedua belah pipi ku, dan saat itu juga aku merasakan rangkulan tangan yang hangat di tubuhku. Aku tersenyum dan menghapus air mataku, menoleh ke samping dan tersenyum kepada orang yang sangat aku cintai. Mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Andrew menarik tengkuk ku dan menghadiahkan sebuah kecupan di bibir ku dengan lembut.
Tanganku terangkat dan mengusap wajahnya kemudian kami menghampiri makam ibuku, Rosalie Starla Lutherford. Kami bersimpuh dan mulai menaikan doa untuk ibuku, aku hanya berharap bahwa ibuku mendapatkan kebahagiaan di sisi-Nya. Sudah cukup dengan penderitaan nya selama masa hidupnya.
Setelah kami selesai berdoa, aku tersenyum dan mengusap makam ibuku, "Hei, Mom. Apa kabar? Alexa sangat merindukan Mom, Alexa harap Mom bahagia di sana,"
Bagaimanapun aku mencoba menahan air mataku, tetapi air mata itu tetap mengalir dan aku tidak bisa menahannya kembali. Aku terisak dengan kuat, bahuku berguncang. Andrew merangkul ku dan mengecup pelipis ku dengan sayang, "Alexa sangat bahagia disini, Mom. Ada Andrew dan Alvaro, malaikat kecil kami," Aku mencoba tersenyum dan menatap Andrew, "Aku sangat mencintai mereka,"
Aku kembali menatap makan ibuku, "Cucu Mom tidak bisa datang hari ini, Alvaro sedang sakit dan cuacanya juga tidak bagus untuknya." Aku mengusap air mataku yang masih terus menerus mengalir, "Terima kasih untuk semuanya, Mom. Aku mencintaimu."
Andrew menyentuh makam ibuku dan tersenyum, "Mrs. Lutherford, terima kasih sudah melahirkan putri yang sangat luar biasa. Saya berjanji akan menjaga dan mencintainya sepanjang hidup saya." Janji Andrew dengan sungguh. Aku terenyuh mendengar perkataannya.
Setelah mengucapkan selamat tinggal, kami meninggalkan pemakaman dan berjalan menuju mobil. Aku mengeratkan pelukan ku pada tangan Andrew, aku mendengar suara kekehan pelan milik Andrew, "Kita berhenti sebentar di toko coklat ya? Aku ingin memakan coklat." Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, tetapi keinginan ku memakan coklat sangat besar.
Andrew mengecup pelipis ku dengan lembut, oh aku sangat suka ketika dia melakukan hal itu, "Apapun untukmu istriku."
Ini dia, suamiku yang tercinta. Aku tersenyum dan mencium pipinya, "Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grip [End]
RomanceAndrew berlutut tepat di belakang tubuh Alexa. Memeluk dengan erat, mencoba untuk menghantarkan seribu makna melalui sentuhannya. Alexa tidak berkutik, gadis itu membalikkan tubuhnya dan mata mereka bersirobok. Andrew bisa melihat pancaran lelah dar...