Author's POV.
Beverly Hills, California. 11.30 P.M
Andrew Penthouse.Alexa dan Andrew pun sampai di Penthouse setelah hampir menjelang tengah malam. Gadis itu baru ingin kembali setelah merasa puas, Andrew pun dengan senang hati menuruti dan mengikuti kemanapun Alexa melangkah.
Alhasil mereka berdua kehilangan tenaga dan merasa sangat lelah setelah malam yang sangat panjang mereka lewati bersama, tetapi rasa lelah mereka tergantikan oleh perasaan bahagia dan lega karena telah berhasil menumpahkan segala perasaan yang selama ini mereka simpan di dasar relung hati masing-masing.
Alexa menghempaskan bokongnya di sofa yang ada di ruang tamu Penthouse mewah tersebut, gadis itu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Hari yang sangat melelahkan, namun menyenangkan secara bersamaan.
Sedangkan Andrew masih berada di lobby, ia terpaksa harus menangani klien kerjanya karena ada beberapa hal yang harus mereka bicarakan saat itu juga.
Gadis itu menatap ke ruangan di sekelilingnya, sejak pertama kali menginjakkan kakinya di Penthouse Andrew ia memang sudah terkagum-kagum terhadap setiap sudut ruangan.
Penthouse yang Andrew tempati terlihat transparan di bagian ruang tamu, menunjukkan aktivitas apa yang sedang pemilik lakukan.
Salah satu ruangan yang Alexa suka adalah ruang tamu, ruang tamu itu terlihat luas dan mewah. Di sudut ruangan berdekatan dengan sofa ada sebuah piano yang sering Andrew mainkan, di tambah juga pencahayaan yang remang-remang membuat Alexa nyaman berada di ruangan ini.
Selera Andrew memang yang terbaik!
Alexa pun bangkit berdiri. Gadis itu menuju ke kaca besar yang menunjukkan hiruk pikuk kota Beverly, walaupun sudah hampir tengah malam kota itu tidak pernah sepi. Banyak orang yang berlalu lalang entah kegiatan apa yang mereka lakukan pada saat jam istirahat seperti ini.
Gadis bermata biru itu mulai melamun, memikirkan bagaimana nasibnya jika tidak ada Andrew di sampingnya. Demi apapun, pria itu selalu setia berada di sampingnya dalam keadaan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grip [End]
RomanceAndrew berlutut tepat di belakang tubuh Alexa. Memeluk dengan erat, mencoba untuk menghantarkan seribu makna melalui sentuhannya. Alexa tidak berkutik, gadis itu membalikkan tubuhnya dan mata mereka bersirobok. Andrew bisa melihat pancaran lelah dar...