34. Punishment.

4.2K 181 0
                                    

Beverly Hills, California. 3.25 P.M
Andrew Penthouse.

Alexa melangkahkan kakinya keluar dari kotak besi yang membawa nya ke lantai 21 Penthouse Andrew, gadis cantik bersurai hitam kecoklatan itu menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Di dalam hati ia terus berdoa semoga saja kekasihnya yang posesif itu belum pulang, jika sudah ia tidak tahu akan mengatakan apa nanti.

Baru saja gadis itu ingin menaiki undakan anak tangga, sebuah suara mengalun menginterupsi langkah kakinya. Alexa menoleh dan mendapati Maria yang tersenyum dengan manis, "Nona, anda sudah kembali?"

Alexa balas tersenyum dan mengangguk, "Apakah Andrew sudah pulang?" Tanya Alexa dengan ragu-ragu.

Percayalah, sifat posesif dan protektif Andrew adalah kombinasi yang tidak baik. Sebisa mungkin Alexa tidak ingin merasakan kedua hal itu, lagi pula siapa yang ingin di perlakukan seperti itu oleh kekasih sendiri?

"Sudah Nona, sekitar satu jam yang lalu."

Oh astaga! Matilah aku!

"Dimana dia?" Tanya Alexa.

"Ada di kamarnya, Tuan menanyakan nona tadi. Dan ketika saya mengatakan nona sedang pergi keluar, raut wajahnya berubah." Ucap Maria.

"Maria, jangan menakut-nakuti ku! Berubah menjadi apa memang wajahnya?"

Maria tersenyum kecil, "Ternyata nona belum menghubungi nya. Bersiaplah nona, Tuan Andrew akan menghisap darah anda!" Gurau Maria sambil mengangkat tangannya membentuk sebuah cakaran. Ada apa dengan wanita paruh baya ini? Terlalu banyak menonton film sepertinya!

Alexa hanya menggeleng, "Kau ini! Baiklah, terima kasih. Aku akan naik melihatnya." Ucap gadis berusia 20 tahun itu seraya melangkahkan kakinya meninggalkan Maria yang tersenyum tipis.

----

Sebuah ruangan yang di dominasi oleh warna abu-abu, terlihat berkali-kali lipat lebih besar dari ukuran kamar biasanya. Terdapat kaca transparan yang ada di sudut menampakkan langit indah yang begitu biru dan hiruk pikuk aktivitas yang tengah berjalan.

Hawa dingin yang menusuk tidak dapat menghentikan orang-orang melakukan kegiatan sehari-hari mereka, bekerja, bekerja dan bekerja.

Suara derit pintu terdengar menandakan ada orang yang memasuki ruangan tersebut, gadis cantik bernetra biru laut itu mengedarkan pandangannya.

Mata indah yang mampu membius siapapun yang melihatnya itu bergerak dengan lincah meneliti setiap ruangan. Terlihat mencari sesuatu atau seseorang.

"An.." Panggil Alexa. Kamar itu kosong, dimana Andrew?

Tetapi kemudian gadis itu mengangguk mengerti ketika mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Sepertinya pria itu sedang mandi.

Alexa menghempaskan bokongnya di kasur ukuran king size mereka, gadis itu meletakkan tasnya dan mulai membuka sepatu serta mantel yang di kenakannya.

Selang lima menit kemudian pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah seorang pria tampan yang hanya mengenakan handuk yang menutupi pinggang sampai pahanya, rambut nya basah di tambah dengan tetesan air yang jatuh dengan nakalnya dan mendarat di dada bidangnya berhasil menambahkan kesan yang sangat sexy.

Alexa menengadahkan pandangannya dan meneguk salivanya dengan sulit. Astaga apakah saat ini aku sedang melihat dewa Yunani? Oh Godess, he's so hot!

My Grip [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang