Beverly Hills, California. 6.35 A.M
Andrew Penthouse.Gadis bersurai hitam kecoklatan itu mengernyitkan dahinya bingung ketika mendengar percakapan seorang wanita, siapa yang berbicara dengan Maria? Alexa melangkahkan kakinya menuruni setiap undakan anak tangga, bau masakan yang sangat harum membuat perut gadis itu berdemo meminta di isi.
Alexa mengedarkan pandangannya melihat banyaknya makanan yang sudah terhidang dengan begitu cantiknya di meja makan, tidak biasanya Maria memasak sebanyak ini. Untuk apa dan siapa?
"Oh Tuhan."
Gadis bernetra biru laut itu mendongak dan melihat seorang wanita paruh baya menatap nya sambil menutup mulut dengan tangannya, bola mata berwarna hitamnya membelalak terkejut seraya menatap Alexa dengan tatapan horor.
Alexa tercekat, gadis itu pun sama terkejutnya, "Mom."Lirihnya, kemudian gadis itu berlari menerjang wanita paruh baya itu dengan sebuah pelukan erat. Terisak dan menumpahkan air matanya di bahu rapuh wanita paruh baya tersebut. Maria tersenyum melihat hal tersebut.
"Astaga, kau sudah dewasa. Kau sangat cantik, nona." Ujar Rose, yang tak lain dan tak bukan adalah ibu kandung Andrew.
Wanita paruh baya itu membalas pelukan Alexa dengan tak kalah eratnya, membalas kerinduan yang selama ini ia rasakan.
Rose sangat rindu dengan gadis kecilnya, tidak bisa di pungkiri bahwa Alexa tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Netra biru itu tidak berubah, salah satu hal yang membuat putra tersayang nya jatuh cinta begitu dalam dengan Alexa.
Alexa menguraikan pelukannya dan menatap Rose, "Sejak kapan Mom berada disini? Apa Dad juga berada disini?" Tanya Alexa.
Rose tersenyum dan menghapus air mata Alexa, "Ya sayang, Dad ada di ruang kerja Andrew. Mereka sedang berbicara mengenai bisnis yang sama sekali tidak aku mengerti." Kekeh Rose.
"Astaga, mereka sudah berubah. Menjadi pria yang mencintai bisnis." Gurau Alexa.
"Begitulah."
"Mom, aku merindukanmu." Ucap Alexa seraya berhambur kembali ke dalam pelukan Rose.
Gadis itu sudah menganggap ayah dan ibu Andrew sebagai kedua orang tuanya juga. Mereka yang senantiasa ada untuk Alexa ketika kedua orang tua Alexa pergi meninggalkan nya.
Rose tersenyum dengan hangat dan mendekap Alexa dengan kuat, "Aku juga merindukanmu, Nona."
"Jangan memanggilku seperti itu lagi Mom, aku ini putrimu." Rengek Alexa.
Rose tersenyum dengan hangat.
"Well, sepertinya ada acara reuni disini." Suara bariton itu mengalun dengan indahnya menginterupsi kegiatan Alexa dan Rose yang tengah melepas rindu.
Alexa menoleh dan mendapati Andrew tersenyum dengan manis menatap sang pujaan hati dan ibunya berpelukan, hatinya berdesir hangat melihat hal tersebut.
"An, mengapa kau---, Dad!" Baru saja gadis itu ingin bertanya kepada Andrew tetapi terpotong karena pekikan nya sendiri, gadis cantik itu berlari ke arah seorang pria paruh baya yang baru saja muncul di dapur.
"Astaga, aku sangat merindukanmu." Lagi-lagi gadis itu menangis didalam dekapan orang yang sangat di cintainya, Smith, ayah Andrew.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grip [End]
RomansaAndrew berlutut tepat di belakang tubuh Alexa. Memeluk dengan erat, mencoba untuk menghantarkan seribu makna melalui sentuhannya. Alexa tidak berkutik, gadis itu membalikkan tubuhnya dan mata mereka bersirobok. Andrew bisa melihat pancaran lelah dar...