Beverly Hills, California. 8.56 A.M
Andrew Penthouse.Sudah seminggu berlalu semenjak Alexa di perbolehkan keluar dari rumah sakit, walaupun gadis itu masih harus banyak berkonsultasi dengan dokter yang ada perihal kemajuan kakinya yang patah. Dan dua hari setelah Alexa keluar dari rumah sakit, Andrew memutuskan untuk membawa gadisnya kembali ke Beverly Hills. Rose terus menerus memaksa bahwa ia ingin merawat Alexa sampai gadis itu pulih, tetapi Alexa menolak dengan halus dan berkata bahwa ia bisa mengurus diri sendiri, gadis itu tidak mau membebani orang yang di kasihi nya.
Akhirnya Rose dan Smith kembali ke London sedangkan Alexa dan Andrew kembali ke Amerika. Dan jika kalian bertanya kemana Sean pergi? Pria itu mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan keluarganya sementara sebelum kembali ke Amerika. Ayolah bahkan pria itu mengatakan bahwa hanya akan berada di Amerika selama 2 bulan, kalian tahu sendiri apa yang masih Sean perjuangkan dengan keras.
Berkali-kali Alexa bertanya kepada Andrew darimana pria itu mengenal Vience tetapi Andrew tak kunjung menjawab pertanyaannya dan memberikan jawaban dengan embel-embel 'kesehatanmu lebih penting untuk saat ini', sehingga rasanya kuping Alexa panas mendengar kata itu terus menerus.
Sejak mereka kembali ke Beverly Hills, Andrew selalu menemani Alexa kemanapun gadis itu pergi. Membantu Alexa dalam segala hal mengingat kakinya yang tidak bisa bergerak banyak, di tambah lagi Alexa harus duduk di kursi roda membuatnya sangat kesusahan melakukan aktivitas seperti biasanya. Andrew selalu mengerjakan pekerjaannya di ruang kerja pribadinya, tidak pernah ke kantornya. Alexa yakin pasti Max kewalahan dengan berkas-berkas gila itu.
Seperti biasanya Andrew akan menemani Alexa bersantai entah di rumah pohon, perpustakaan, kamarnya, danau buatan atau bahkan di rooftop sekalipun. Tetapi berbeda dengan hari ini, pria tampan berusia 22 tahun itu membawa Alexa ke ruang kerja pribadinya dan mengatakan bahwa ia ingin membicarakan hal yang serius. Rasa penasaran langsung menghantam Alexa detik itu juga.
Dan di sinilah Alexa dan Andrew berada, di dalam ruang kerja pribadi Andrew. Dengan hati-hati Andrew menggendong Alexa dan meletakkan nya di sofa agar gadisnya bisa duduk dengan nyaman, Alexa mengucapkan terima kasih yang di hadiahi sebuah kecupan lembut di dahi nya oleh Andrew.
Sambil berusaha menggerak-gerakkan kakinya yang masih terasa ngilu Alexa menatap Andrew dan bertanya, "Apa yang ingin kau bicarakan, An?"
Andrew mengelus kepala Alexa dan bangkit berdiri menuju meja kerjanya yang di penuhi oleh berkas-berkas yang menumpuk, "Kita akan menunggu sebentar, sayang."
Alexa mengernyitkan dahinya tidak suka ketika kekasihnya sudah berkutat dengan pekerjaannya dan menghiraukan kehadirannya, andai saja kaki Alexa baik-baik saja pasti gadis itu sudah berlari dari ruangan ini dan pergi mencari ketenangannya sendiri.
Selama 5 menit hanya diisi oleh keheningan, Alexa dan Andrew terlonjak kaget ketika pintu ruangan di buka secara kasar. Alexa menatap sang pelaku dengan tatapan bingung berbeda dengan Andrew yang menatap dengan tajam.
"Woaaa! Alexa," teriak Max seraya berlari menghampiri Alexa kemudian memeluk gadis itu dengan erat tanpa menghiraukan tatapan membunuh yang Andrew layangkan untuknya, "Bagaimana keadaanmu, manis?" Tanya Max dengan lembut berusaha memancing sesuatu. Sedangkan Alexa hanya menampilkan raut wajah bingung dengan sikap Max tanpa berusaha membalas pelukannya.
Andrew melangkah dengan gusar dan menarik Max sehingga pelukannya terlepas, "Apa yang kau lakukan, sialan? Jangan menyentuh gadisku!" Sengit Andrew dengan tajam sambil memukul perut Max dengan keras.
Max meringis dan menatap Andrew dengan tatapan terluka yang di buat-buat, "Kasar sekali, An. Kau mau aku laporkan ke polisi atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grip [End]
RomanceAndrew berlutut tepat di belakang tubuh Alexa. Memeluk dengan erat, mencoba untuk menghantarkan seribu makna melalui sentuhannya. Alexa tidak berkutik, gadis itu membalikkan tubuhnya dan mata mereka bersirobok. Andrew bisa melihat pancaran lelah dar...