"Bagaimana keadaanmu, Nona?" Tanya Anna sambil tersenyum manis kepada Alexa.
"Aku baik-baik saja. Apa benar mayat mereka tidak di temukan, Anna?" Setengah jam yang lalu Anna telah mencoba menjelaskan mengenai kematian kedua orang tua Alexa. Ia tahu bahwa Alexa memang sudah mengetahui berita tersebut, namun ia ingin lebih memastikan kembali.
"Nona, aku tahu apa yang kau rasakan. Tetapi memang ini kenyataannya, maafkan aku." Anna dapat merasakan kesedihan yang di rasakan Alexa saat ini, ia melihat mata biru milik gadis itu mulai berkaca-kaca.
"Aku akan selalu ada untukmu nona, jangan menangis lagi. Aku mohon." Pinta Anna.
Detik berikutnya Alexa berhambur ke dalam pelukan wanita paruh baya yang sudah mengurusnya sejak kecil, ia bahkan lebih mendapatkan kasih sayang dari Anna di bandingkan dengan ibunya sendiri.
"Terima kasih, Anna. Hanya kau yang aku miliki saat ini." Ucap Alexa sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi.
Seketika ruangan itu di penuhi oleh isakan tangis gadis yang sangat rapuh.
-----Worcestershire Royal Hospital. 1.00 P.M
"Anda sudah baik-baik saja nona, anda boleh kembali hari ini juga." Ucap sang dokter tersenyum hangat kepada Alexa.
Alexa balas tersenyum manis, "Terima kasih banyak, dok." Ucapnya.
"Baiklah saya permisi. Jangan pikirkan hal yang berat, jaga kesehatanmu, dan jangan lupa minum obatnya secara teratur." Papar dokter tersebut untuk yang kesekian kalinya.
Alexa yang mendengar hal itu hanya tertawa dan berkata, "Baiklah dok, aku akan mengingat semua pesanmu."
"Lekas sembuh, Nona Alexa." Setelah itu sang dokter pergi meninggalkan Alexa sendiri.
Lagi-lagi Alexa termenung, pikirannya berkelana entah kemana. Matanya beralih menatap sebuah kalung yang di berikan oleh ibunya tergeletak di atas meja.
Pintu ruangan terbuka, berhasil mengalihkan perhatian Alexa.
"Well, aku dengan kau sudah boleh pulang. Jadi tunggu apa lagi?" Ucap Anna sambil menghampiri Alexa. Dengan senyuman yang tidak pernah hilang dari wajah cantiknya, hanya demi menularkan senyum itu kepada Alexa.
"Ya begitulah katanya. Aku sedang menunggumu Anna, tentu saja." Ucap gadis itu sambil tersenyum kecil.
Anna yang melihat hal tersebut pun langsung merasa bahagia karena ia bisa melihat Alexa tersenyum kembali, walaupun hanya senyuman yang di paksakan. Ia pikir Alexa akan menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk merelakan kepergian orang tuanya, tetapi tidak. Alexa memang benar-benar sosok gadis yang kuat dan berusaha tidak menunjukkan kerapuhan nya kepada orang lain. Cukup ia yang menanggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grip [End]
RomanceAndrew berlutut tepat di belakang tubuh Alexa. Memeluk dengan erat, mencoba untuk menghantarkan seribu makna melalui sentuhannya. Alexa tidak berkutik, gadis itu membalikkan tubuhnya dan mata mereka bersirobok. Andrew bisa melihat pancaran lelah dar...