43. Love Is Take And Give.

3.5K 176 0
                                    

St. Joseph's Health Centre, Toronto. 8.34 A.M.


Ruangan yang di dominasi oleh warna putih berbau berbagai macam obat itu terlihat sangat hening, hanya suara detik jam dan electrocardiogram yang menandakan detak jantung teratur seorang gadis cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan yang di dominasi oleh warna putih berbau berbagai macam obat itu terlihat sangat hening, hanya suara detik jam dan electrocardiogram yang menandakan detak jantung teratur seorang gadis cantik. Dengan infus yang menghiasi tangan kirinya dan juga sebuah perban melilit di kaki kanannya, gadis tersebut terlihat damai dan tenang di dalam ketidaksadaran nya.

Hal tersebut membuat seorang pria tampan kalut melihat gadis yang di cintainya begitu enggan membuka mata dan memperlihatkan mata biru laut cantiknya.

Andrew menghembuskan nafasnya lelah seraya memejamkan matanya, sudah dua hari Alexa tidak sadarkan diri. Andrew panik sendiri melihat keadaan Alexa, setiap menit dan setiap detik Andrew selalu berada di sisi gadisnya menggenggam erat tangan Alexa seolah tidak membiarkan gadis itu pergi sedetikpun.

Andrew merasa sangat bersalah dan gagal menjaga Alexa, seharusnya ia tahu hal apa yang gadis itu lakukan. Pria bernetra hazel itu mengetahui setiap gerik Alexa melalui orang suruhannya, dan benar saja dugaan nya selama ini. Diam-diam Alexa menyelidiki mengenai ayah kandungnya.

Tetapi Andrew merutuki dirinya yang terlambat. Kenapa ia justru tidak bisa menjaga gadisnya dengan baik?!

Ketika tidak mendapati Alexa tertidur di samping nya Andrew kalang kabut sendiri dan segera bergegas mencari Alexa. Percayalah, selama ini Andrew selalu menyuruh orang untuk mengawasi Alexa dan mengikuti gadis itu kemanapun ia pergi. Dan ketika mendapatkan pesan dari suruhannya Andrew segera melajukan mobilnya dengan kesetanan, ketika sampai di sana dan melihat apa yang ada di hadapannya sejenak Andrew lupa caranya bernafas. Tubuhnya lemas melihat Alexa tergeletak di tanah dengan darah yang merembes keluar dari mantel putih yang di kenakannya.

Tubuh Andrew juga membeku ketika melihat Vience terkapar di samping tubuh Alexa dengan luka tembak yang bersarang di bahunya. Seperti air dingin yang di tumpahkan tepat di atas kepalanya, Andrew mengerti apa yang di inginkan oleh tua bangka keparat sialan itu. Dengan cekatan Andrew membawa Alexa ke rumah sakit dan memerintahkan orang suruhannya untuk juga membawa Vience ke rumah sakit. Bagaimanapun juga Andrew masih memiliki hati, tetapi tenang saja Andrew bukan orang yang suka mengampuni. Vience sudah melukai gadisnya dan bersiaplah untuk kehancuran pria tua bangka tidak tahu diri itu!

Andrew sangat gelap mata ketika dokter yang menangani Alexa mengatakan bahwa gadis itu kehilangan banyak darah dan kakinya patah sehingga membuat gadis itu akan kesusahan berjalan selama beberapa bulan mendatang, dengan frustasi Andrew menelpon Max dan menyuruh tangan kanannya itu melakukan tugas yang selama ini mereka tahan.

Andrew sungguh tidak akan menunda lagi untuk menyeret tua bangka itu ke dalam penjara, dalam hati Andrew mengutuk semoga saja Vience membusuk di dalam penjara sialan itu.

Dan laporan yang di berikan Josh membuat Andrew tersenyum menang, pria paruh baya itu berhasil merebut kembali Grey's Company dari tangan busuk Vience dan yang seharusnya menerima semua itu adalah gadisnya, Alexa.

My Grip [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang