45. Be Mrs. Mikaelson.

4K 185 5
                                    

Beverly Hills, California. 7.54 P.M
Andrew Penthouse.

"Kau tidak berniat untuk mengganti nama tengah dan belakang mu, sayang?" Tanya Andrew seraya tangan kirinya mendekap Alexa dengan begitu erat, sedangkan tangan kanannya mengelus kaki Alexa yang masih di lilit oleh perban.

Setengah jam yang lalu Alexa sudah menceritakan semuanya kepada Andrew. Dimulai dari saat ia menyelidiki tentang ayahnya hingga kemudian bertemu dengan pria paruh baya itu yang berakhir penolakan menyakitkan bagi Alexa. Andrew harus menahan diri ketika mendengar perlakuan kasar pria paruh baya itu pada gadisnya. Bagaimanapun Regino adalah ayah kandung Alexa, dan ia harus menghormati pria paruh baya itu.

Alexa menggelengkan kepalanya perlahan dan menatap Andrew, "Aku tahu mereka adalah kedua orang tua kandungku, tetapi aku menghormati kedua orang tua angkat ku, An. Secara tidak langsung mereka sudah mendidik ku menjadi seperti ini. Aku mencintai mereka,"

Perlahan senyuman manis tersungging di bibir Andrew, pria berusia 22 tahun itu mengecup kening Alexa dengan lembut kemudian kembali menarik gadisnya masuk ke dalam dekapannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan perusahaan? Bukankah perusahaan itu sudah menjadi milik Adison Corp?" tanya Alexa dengan bingung.

"Semua kerugian yang ada tidak sepenuhnya di lakukan oleh Grey's Company. Adison Corp memang sudah merencanakan hal itu untuk menjatuhkan perusahaan ayahmu." Jelas Andrew.

Alexa mengernyit bingung, "Bagaimana dengan Vience? Yang aku lihat saat itu dia ikut terbaring di sisiku? Aku tidak melihat dengan jelas saat itu." Dan Alexa berharap Andrew akan memberikan jawabannya, ia sudah lelah mendengar kata-kata 'yang terpenting adalah kesehatanmu untuk saat ini'.

Andrew mengeratkan pelukannya dan mengusap perut Alexa dengan pelan, "Bagaimana keadaan perutmu? Apakah masih sering sakit?" Tanya Andrew. Entah apa yang pria itu lakukan, sekedar menanyakan atau hendak mengalihkan topik pembicaraan?

"Aku sudah baik-baik saja, An. Tidak usah khawatir dan jawab saja pertanyaan ku." Kata Alexa dengan lirih. Gadis itu menyenderkan kepalanya di dada bidang Andrew dan memejamkan matanya perlahan.

"Salah satu bawahan ku menembak nya saat itu. Dan sekarang ia sudah mendapatkan apa yang sepatutnya ia dapatkan, orang licik seperti dia tidak bisa di biarkan berkeliaran seperti itu saja."

Alexa membuka matanya dan menengadahkan pandangannya menatap Andrew, "Di penjara?"

Dengan satu anggukan kepala Andrew menjawab pertanyaan kekasihnya.

"Sekali lagi maafkan aku, An." Ucap Alexa tulus sambil mengecup pipi Andrew dengan sayang.

Andrew mengeratkan pelukannya dan mencium bibir Alexa dengan lembut, ciuman tersebut menyiratkan seberapa besar cinta yang ia miliki untuk gadisnya. Pria bernetra hazel itu tersenyum menatap Alexa, "Sudah aku katakan jangan meminta maaf lagi. Yang harus kau lakukan jangan mengulangi hal itu lagi, ceritakan setiap permasalahan yang ada kepadaku."

"Kau memang yang terbaik." Kata Alexa.

"An..." Alexa berujar setelah beberapa menit keheningan yang nyaman menenggelamkan mereka. Andrew hanya bergumam menandakan bahwa pria itu mendengarkan perkataan Alexa.

"Maukah kau membantuku mencari ayahku? Aku takut terjadi sesuatu kepadanya." Pinta Alexa dengan lirih. Ia tidak mau melakukan hal ini, tetapi perkataan Andrew terngiang-ngiang di dalam telinganya. Di dalam suatu hubungan terdapat 2 orang di dalamnya, yang mereka butuhkan adalah kepercayaan satu sama lain. Permasalahan yang ada sudah seharusnya mereka bagi bersama, bukan Alexa terus menerus mendorong Andrew menjauh setiap gadis itu mempunyai masalah. Ia tidak mau hal itu terjadi lagi, Andrew berhak tau apa permasalahan nya. Dan Alexa akan mencoba berbagi segala kepedihan yang ia alami bersama dengan pria yang di cintainya.

My Grip [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang