OL-Five

2.6K 274 3
                                        

"Ngapain nyuruh ke kampus segala sih? Gue baru aja nyampe rumah, masa suruh balik lagi?"

Sana teriak kesel. HP-nya diapit diantara bahu kiri sama kepala, tangan sibuk digunain buat pake sepatu.

"Mana gue tahu. Anak-anak yang nyuruh. Udah deh, gece jemput gue."

"Iya. Bawel lo ah."

Sana matiin sambungan teleponnya. Tadi itu yang telepon Momo. Katanya suruh balik lagi ke kampus sama Jihyo, ngga tahu deh suruh ngapain. Padahal jelas-jelas dia sama Momo baru aja sampai di rumah 15 menit yang lalu, malah di suruh balik lagi. Mana Sana harus jemput Momo dulu. Pasrah aja udah. Daripada kena marah sama Jihyo.

"Siapa lagi ini yang telepon? Tzuyu?"

Sana ngangkat telepon dari Tzuyu. Tumben-tumbenan Tzuyu telpon jam segini. Ini kan masih jam belajar.

"Halo Tzu. Kenapa?"

"Udah pulang kuliah belum Kak?"

"Udah. Tapi tadi Momo nlepon, katanya Jihyo nyuruh buat ke kampus lagi. Ngga tahu mau ngapain. Nyebelin banget kan? Padahal gue mau leyeh-leyeh di kasur mumpung gue cuma ada satu matkul doang hari ini."

Curhat Sana menggebu-gebu. Iya, emang hari ini Sana sama Momo cuma ada satu matkul, itupun pagi. Makanya mereka milih langsung pulang aja, lanjut tidur atau males-malesan diatas kasur. Tapi gagal, karena seorang Park Jihyo.

"Kita ikut dong Kak."

"Kita? Ikut? Ikut ke mana?"

"Iya. Gue, Chaeyoung, sama Kak Dahyun ikut dong ke kampus lo."

"Mau ngapain? Lo aja masih sekolah. Ngga ada. Mau bolos lo?"

"Bolos apaan? Engga kok. Kita udah balik ini."

"Kok cepet?"

"Gurunya pada pergi ngga tahu mau kemana. Boleh ya? Daripada kita ngelayab ngga jelas, mending ikut lo ke kampus. Please."

"Yaudah. Tunggu depan gerbang, gue mau jemput Momo dulu. Jangan kemana-mana kalian."

"Siap Bosque."

"Kerjaan gue jadi triple deh." Keluh Sana. Heran, kerjaannya ngeluh mulu ini anak satu.

Tin. Tin.

Sana sengaja cuma bunyiin klakson doang. Dia ngga mau turun cuma buat jemput Momo. Mager. Tapi emang dasarnya ngga denger apa gimana, Momo ngga keluar-keluar. Apa jangan-jangan tidur lagi?

"Momo! Keluar lo. Gue di depan." Teriak Sana. Dia akhirnya keluar mobil dan berdiri di depan gerbang rumah Momo. Tanpa berniat buat masuk.

"Aish! Si Momo kemana sih?"

Sana mencak-mencak ngga jelas. Ngga ada tanda-tanda sama sekali kalo pemilik rumah di depannya bakal keluar.

"MOMORING! MOGURI! GUE DI LUAR INI, CEPETAN KELUAR LO! OWOW!"

"IYA, INI GUE KELUAR ELAH. BERISIK BENER LO!"

Nah kan, di teriakin baru keluar deh tuh bocah.

Pas liat Momo udah mau buka gerbang rumah, Sana balik badan terus masuk ke mobil.

"Malu-maluin aja lo, pake teriak segala. Ngga malu sama tetangga apa?"

Momo masuk ke dalam mobil langsung nyemprot Sana. Malu dia tuh. Suara Sana kan melengking banget.

"Bukan salah gue. Lagian suruh siapa lama banget."

"Ya maaf. Gue kan kebelet tadi."

"Bodo amat. Tetangga lo ini, bukan tetangga gue."

Our Life [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang