"Momo? Lo di dalem?"
"Iya."
Momo jalan ke sudut ruangan buat matiin musik sebelum buka pintu.
"Lo Seok. Ada apa?"
Ternyata itu Hoseok. Momo nyuruh cowok itu buat masuk ke dalem ruangan terus duduk di sofa.
"Lagi latihan?"
"Engga. Gue cuma lagi bosen. Kenapa?"
Hoseok ngasih sebuah brosur ke Momo.
"Apaan nih?"
"Baca aja."
Momo nurut. Dia baca satu persatu kata yang ada di brosur itu. Setelah paham isinya, mata Momo membulat sempurna.
"Couple dance?" Tanya Momo.
"Yap. Gimana? Lo mau kan?"
Momo mikir. Terima ngga ya ajakan Hoseok? Kalo ditolak rugi dong, tapi kalo diterima gimana nasib hatinya nanti.
"Kok diem? Lo ngga mau ya?" Tanya Hoseok. Wajahnya udah keliatan kecewa aja.
"Em, kita coba aja dulu deh."
"Lo serius?"
"Iya, tapi disini persyaratan nya minimal ada dua pasangan. Lah kita satu lagi mau siapa?"
Hoseok senyum penuh arti. Momo jadi was-was.
"Lo lupa kita punya real couple di UKM tari?" Tanya Hoseok.
"Maksud lo Jimin sama Mina?"
"Betul sekali. Gue udah coba ngomong ke mereka."
"Terus jawaban mereka apa?"
"Of course yes." Ucap Hoseok seneng.
"Yaudah. Lo urus aja pendaftarannya. Buat latihan, kita omongin bareng-bareng nanti."
"Siap. Kalo gitu gue mau ke kelas dulu. Bye Momoring."
Momo buang nafas pelan ngeliat Hoseok ngacak-ngacak rambutnya dulu sebelum pergi. Couple dance? Momo ngga pernah bayangin ini sebelumnya, apalagi sama Hoseok. Cowok yang dia suka, tapi nyatanya Hoseok cuma nganggep dia sebatas teman alias Momo itu kejebak friendzone atau malah partnerzone.
"Momo?"
"Sana? Kapan lo masuk?"
Sana gelengin kepalanya pelan. Dia bahkan udah ngetuk pintu berkali-kali, tapi ngga ada jawaban. Pas masuk, Sana malah liat Momo lagi duduk di sofa yang ada di ruangan dance ini sambil ngelamun.
"Lo ngelamunin apa sih Mo?" Tanya Sana. Tubuhnya gerak buat tiduran di paha Momo.
"Hoseok ngajak gue buat ikutan ini."
Momo ngasih brosur itu ke Sana.
"Couple dance? Bukannya bagus ya?"
"Iya sih, tapi gimana ya?"
"Lo takut tambah jatuh cinta sama dia?"
"Mungkin."
"Kenapa lo ngga ngungkapin perasaan lo aja sih?"
"Masa harus gue duluan?"
"Ga masalah. Daripada lo kejebak friendzone mulu."
Momo ngga jawab, tangannya sibuk ngelus-ngelus rambut Sana. Sampai akhirnya, telapak tangannya nyentuh dahi Sana yang sedikit ketutup sama poni. Panas. Dahi Sana panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life [Complete]
Fiksi Penggemar"Hidup-hidup kita, ngga usah lah pikirin apa kata orang lain."