"Apa kita cuma berenam sekarang?" Tanya Mina datar.
"Gue udah ajak Kak Nayeon tadi." Ucap Jihyo.
"Terus?" Sambung Momo.
Jihyo menggeleng. "Dia nolak. Mau ketemu Taehyung, lebih penting
katanya."Jeongyeon mengernyitkan dahinya bingung. "Sejak kapan mereka deket?"
"Mana gue tau. Tadi Taehyung tlepon, ngajak ketemuan. Terus Kak Nayeon iya-iya aja." Jelas Jihyo.
"Jangan-jangan." Ucap Momo gantung.
Dahyun dan Chaeyoung yang sedari tadi diam serempak menoleh kearah Momo. Menatapnya tajam sembari bersiap mendengarkan kata apa yang selanjutnya akan keluar.
"Kak Nayeon mau ngerebut Taehyung dari Sana." Lanjut Momo dengan nada sok serius.
"Ngga usah ngaco. Buat apa Kak Nayeon ngelakuin itu." Sambar Dahyun sinis.
"Ya elah, Hyun. Gue cuma bercanda."
"Ngga lucu."
Jeongyeon menyenggol lengan Dahyun pelan. Tidak mengerti kenapa gadis itu menjadi sangat sensitif.
"Lo kenapa? Momo cuma bercanda. Lo kok serius banget, sih?"
Dahyun tidak menjawab, hanya diam sambil menatap kearah pintu kamar Mina. Posisinya memang mereka semua membelakangi pintu, kecuali Dahyun dan Jeongyeon. Tapi mungkin Jeongyeon masih belum sadar, ada siapa disana.
"Oh, jadi ini yang kalian lakuin di belakang gue?"
Semua otomatis menoleh kearah pintu. Ekspresi kaget langsung tercipta ketika melihat Nayeon berdiri diambang pintu, dengan tatapan marah.
"Kak, engga. Bukan gitu." Ucap Momo, berusaha untuk menjelaskan.
"Mentang-mentang gue ketemu sama Taehyung, bukan berarti gue ada rasa ya sama dia. Apalagi sampe mau ngerebut Taehyung dari Sana. Engga! Pikiran lo terlalu jauh."
Momo berdiri, berjalan menghampiri Nayeon dengan cepat.
Salah paham.
Momo bahkan mengutuk mulutnya sendiri sekarang.
"Gue cuma bercanda, Kak. Gue ngga serius bilang kaya gitu. Maaf."
Nayeon menepis tangan Momo kasar. Entahlah, emosinya selalu berada di puncak sejak hari itu.
"Ngga semua hal bisa dibecandain, Mo." Ucap Nayeon dingin. "Kalian liat ini."
Nayeon menunjukan amplop yang sedari tadi dipegangnya. Amplop itu sudah sedikit lecek, karena Nayeon terlalu erat menggenggamnya.
"Itu apa, Kak?" Tanya Jihyo penasaran.
"Gue ketemu sama Taehyung karena ini." Ucap Nayeon datar sambil memberikan amplop itu ke tangan Jihyo. "Lo baca. Lo pahami apa isinya, baru kalian boleh judge gue sesuka kalian."
"Kak." Panggil Chaeyoung pelan. "Kak Momo ngga maksud kaya gitu."
Nayeon hanya melirik Chaeyoung tajam, tidak berniat membalasnya sama sekali.
"Gue tadinya mau lama-lama disini, tapi denger percakapan kalian buat gue sakit hati. Maaf, emosi gue emang lagi kurang stabil akhir-akhir ini. Jadi, mending gue pulang aja. Dari pada kalian yang jadi sasaran gue." Jelas Nayeon.
"Kak, tunggu." Cegah Dahyun. "Gue ikut."
"Lo harus baca suratnya. Itu dari Tzuyu."
"Lo udah baca, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life [Complete]
Fanfiction"Hidup-hidup kita, ngga usah lah pikirin apa kata orang lain."