"Awas!"
No respon.
"Awas! Jangan berhenti disitu!"
Chaeyoung nengok ke samping kanan. Reflek cewek itu nutup matanya begitu lihat sebuah bola basket melayang tepat ke arah kepalanya.
Duk.
Chaeyoung naikin satu alisnya, ngga kerasa apa-apa.
"Lo ngga papa?"
Suara asing. Chaeyoung buka matanya. Dia kaget pas liat ada seorang cowok lagi ngelindungin dia dari bola basket.
"L-lo siapa?" Tanya Chaeyoung.
"Gue Jihoon. Park Jihoon."
Jihoon ngulurin tangan Kanannya.
"C-Chaeyoung."
"Gue tahu nama lo. Son Chaeyoung anak kelas 11-3, iya kan?"
"Kok lo bisa tahu?"
"Karena gue suka sama lo."
Abis ngomong kaya gitu Jihoon balik lagi ke lapangan buat lanjut main basket. Ngga lupa Jihoon juga ngasih kedipan mautnya kearah Chaeyoung.
"Sial. Padahal gue baru aja ketemu sama Jihoon, tapi kenapa dia berhasil buat gue salting gini ya?"
"Chaeyoung! Minggir jangan berdiri di situ terus. Nanti kena lagi!" Teriak Jihoon dari tengah lapangan.
"Iya ini gue minggir!"
Pertemuan pertama langsung akrab. No canggung canggung club.
— — — —
"Gimana Kak Sana?"
"Ngapain lo nanya sama gue?" Jawab Dahyun sinis.
Tzuyu narik napas panjang, dia tahu Dahyun pasti marah sama dia karena kejadian kemarin. Tzuyu sadar kok dia udah keterlaluan sampai nyuruh Sana buat ngga ikut campur urusannya lagi.
"Dia ada sama lo kan?" Tanya Tzuyu lagi.
"Ngga. Kak Sana cuma nginep satu malem doang dirumah gue." Jawab Dahyun tanpa liat kearah Tzuyu.
"Terus dua malem ini dia nginep dimana?"
"Mana gue tahu. Lo kan adiknya."
"Kak...." Ucap Tzuyu frustasi. Dia khawatir sama Sana.
Sejak kejadian itu, Sana sama sekali ngga pulang ke rumah. Nomornya ngga aktif. Sana beneran nepatin kata-katanya buat ngga ikut campur urusan Tzuyu lagi.
"Kak Sana baik-baik aja Tzu." Ucap Dahyun pada akhirnya. Ngga tega liat wajah Tzuyu melas gitu.
"Syukurlah." Jawab Tzuyu lega.
"Kenapa lo tiba-tiba nanyain kabar dia? Bukannya lo sendiri yang nyuruh Kak Sana buat ngga ikut campur urusan lo lagi?"
"Gue minta maaf Kak. Gue ngga maksud kaya gitu, gue kebawa emosi."
"Gue tahu, tapi kata-kata lo keterlaluan waktu itu. Lo ngga tahu gimana sedihnya Kak Sana. Padahal dia ngelakuin semuanya buat lo. Buat nyegah lo sakit hati Tzu."
"Maaf Kak."
"Jangan minta maaf ke gue."
"Weitss, lagi ngomongin apa nih? Serius banget?"
Chaeyoung dateng-dateng langsung rangkul pundak Dahyun. Agak jinjit, tahu sendiri tinggi badan Chaeyoung gimana.
"Bukan hal yang penting. Kalo gitu gue duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life [Complete]
Fanfiction"Hidup-hidup kita, ngga usah lah pikirin apa kata orang lain."