OL-Twenty Four

1.9K 213 27
                                    

Chaeyoung jalan santai nyusurin trotoar deket rumahnya. Tangan kirinya bawa kantong kresek yang berisi beberapa keperluan dapur, sedangkan tangan kanannya asik megang susu kotak rasa strawberry. Sesekali juga bibirnya bersenandung pelan.

"Hai, Chaeng." Sapa seseorang.

Chaeyoung nengok, senyum otomatis muncul liat siapa yang barusan nyapa.

"Hai, Hoon. Dari mana?" Tanya Chaeyoung.

"Muter-muter aja. Lo sendiri?" Jawab Jihoon sambil turun dari sepedanya.

Laki-laki itu lebih milih buat jalan disamping Chaeyoung sambil menuntun sepedanya.

"Dari minimarket. Disuruh Mamah."

"Ooh."

Hening. Ngga ada lagi yang mulai pembicaraan.

"Chaeng." Panggil Jihoon.

"Hm?"

"Lo biasanya berangkat naik apa?"

"Mobil. Dianterin supir."

"Mulai besok berangkat bareng gue ya? Pake sepeda ini." Tawar Jihoon.

Chaeyoung melotot ngga percaya.

Mulai besok? Itu berarti hari-hari selanjutnya dia bakalan berangkat bareng Jihoon dong?

Wah. Mereka bahkan belum lama kenal. Baru ketemu sekali, ya itu pas Jihoon nolongin Chaeyoung dari bola basket. Setelah itu, mereka ngga pernah ketemu lagi.

Baru sekarang mereka ketemu dan Jihoon langsung ngajakin berangkat bareng. Chaeyoung sih mau-mau aja. Kapan lagi diajakin berangkat bareng sama cowok ganteng.

"Lo yakin?" Tanya Chaeyoung.

"Kenapa? Lo ngga mau berangkat naik sepeda ya?"

"Bukan gitu. Emang rumah lo dimana?"

Chaeyoung berhenti di depan rumahnya. Begitu pula Jihoon.

"Ini rumah lo?"

Jihoon nunjuk rumah di hadapannya. Chaeyoung ngangguk.

"Kalo gitu kita tetanggaan. Itu rumah gue."

Chaeyoung natap Jihoon ngga percaya. Jadi tetangga baru yang dibilang Mamahnya itu ternyata Jihoon?

"Jadi lo tetangga baru gue yang pindah kemaren?" Tanya Chaeyoung kaget.

"Yap. Gimana? Lo mau ngga?"

"Boleh."

"Oke. Kalo gitu besok kita berangkat bareng. Tenang, ngga akan telat kok. Kesandung juga nyampe gue di depan rumah lo."

— — — —

Besoknya, Chaeyoung sama Jihoon beneran berangkat bareng. Pake sepeda.

Jihoon jemput Chaeyoung lebih cepet, naik sepedanya juga sengaja dilambat-lambatin. Biar bisa lama-lama bareng sama Chaeyoung.

"Eh, Hoon. Berhenti di sana aja. Itu ada Tzuyu sama Kak Dahyun."

Jihoon ngangguk terus berhentiin sepedanya tepat di depan gerbang sekolah mereka. Tempat dimana Dahyun sama Tzuyu nunggu Chaeyoung.

"Gue duluan ya. Nanti pulangnya bareng. Gue tunggu disini." Pamit Jihoon.

"Cie. Sejak kapan lo deket sama degem macem Jihoon?" Tanya Dahyun setelah Jihoon masuk ke dalam sekolah.

"Baru aja."

"Ehem. Pake berangkat bareng segala. Nanti juga pulangnya bareng."

"Syirik bener kalian berdua."

"Tzuyu!"

Mereka bertiga otomatis noleh ke sumber suara. Muka Dahyun sama Chaeyoung langsung asem liat Jungkook yang ternyata manggil Tzuyu.

"Hai." Sapa Jungkook ramah.

"Hai." Balas Tzuyu seadanya.

"Dari kemaren kemana aja? Kok ngga ada kabar?"

"Mau ada kabar kek, mau engga kek, terserah Tzuyu dong." Ketus Dahyun.

"Sorry, gue ada sedikit urusan kemaren." Jawab Tzuyu sedikit menyesal.

"Gapapa. Em, btw gimana sama jawaban lo? Mau kan jadi pacar gue?" Tanya Jungkook penuh harap.

Dahyun sama Chaeyoung udah komat-kamit ngeluarin sumpah serapah mereka buat manusia satu itu. Greget juga sama Tzuyu yang masih aja ladenin Jungkook dengan baik.

"Gue mau kok." Jawab Tzuyu lembut.

Jungkook seneng.

Dahyun kesel.

Chaeyoung marah.
























"Gue mau bunuh lo aja rasanya sekarang liat lo senyum di depan gue."





























"Hah?"

































"Apa?"



























"Gimana Tzu?"

"Ngga usah pura-pura deh. Gue udah tahu semua akal busuk lo. Mending sekarang lo ngga usah deket-deket sama gue apalagi sampe minta gue buat jadi pacar lo. Karena sekarang gue alergi sama cowok yang namanya Jeon Jungkook." Ucap Tzuyu sebelum melesat pergi dari hadapan Jungkook.

"Mampus lo. Ketahuan kan kedoknya sekarang." Sinis Chaeyoung terus ikutan pergi nyusurin Tzuyu.

"Tenang aja Kook. Ngga perlu kaget kaya gitu lah. Bentar lagi juga karma bakalan dateng ke lo. Santai aja, tunggu tanggal mainnya."

Jungkook cuma diem. Ngga tahu kenapa hatinya sakit ngeliat Tzuyu bersikap kaya gitu ke dia.

Udah seneng-seneng Tzuyu nerima dia jadi pacarnya, tapi sedetik kemudian langsung dijatuhin.

"Gue pikir karma itu udah mulai dateng."






























— — — —

Kira-kira Tzuyu cocoknya sama siapa ya? Saran dong.

1. Hangyul

2. Yohan

3. ........

4. ........

5. ........

6. ........

Atau dibalikin lagi sama Jungkook?

Tbc.

Our Life [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang