"Aish." Gerutu Mina pelan. "Cepetan ih!"
"Sabar, Mina. Ini gue bingung mau beli berapa." Ucap Momo sambil menghitung jumlah snack di troli belanjaan mereka. "5 atau 7 ya?"
"Beli aja 9, yang besar. Ribet banget deh."
"Boleh juga."
Dengan semangat Momo memasukan snack berukuran besar itu kedalam troli. Semuanya ada 9. Sesuai saran dari Mina.
"Udah kan? Ayo. Kita harus beli minuman juga nih."
Mina berjalan meninggalkan rak berisi makanan ringan itu, tapi tidak dengan Momo. Gadis itu masih berdiri disana. Mengamati sebuah pemandangan yang membuat matanya mengedip tidak percaya.
"Mina, Mina. Itu–"
Momo menepuk-nepuk udara kosong disebelahnya. Bermaksud untuk memanggil Mina, yang sekarang entah berada di mana.
"Lah, Mina kemana sih?"
Bukannya pergi untuk mencari Mina, yang dilakukan Momo adalah tetap diam disana. Masih dengan aktifitas yang sama, yaitu mengamati seseorang yang sudah tidak asing lagi baginya.
Plak.
"Ngapain masih disini sih? Ayo, buruan." Kesal Mina, tangannya dengan mulus mendarat dilengan Momo. Memukulnya dengan sedikit keras.
"Tunggu."
"Apalagi sih? Masih ada yang mau lo beli?"
"Bukan. Coba deh, lo liat tuh."
Momo menunjuk seseorang yang sedang berdiri di depan kasir. Matanya memicing, mencoba memastikan sekali lagi kalau yang dia lihat memang benar adanya.
"Itu, Kak Jinyoung? Dia sama siapa?" Tanya Mina bingung. Tidak mungkin Jinyoung pergi dengan Nayeon. Tentu saja, selain karena masalah mereka belum selesai, Nayeon sekarang juga sedang berkumpul dengan yang lainnya di rumah Dahyun.
"Gue juga ngga tau, atau mungkin aja itu cewek yang sama kan?"
Mina mengangkat bahunya, lalu mengambil ponsel dan memotret moment itu.
"Buruan di selesein, abis itu kita langsung balik." Ucap Mina setelah berhasil menyimpan foto Jinyoung yang sedang membayar di kasir bersama cewek lain.
Momo dan Mina kembali mencari beberapa makanan yang mereka inginkan. Mengelilingi mall besar seperti ini bukanlah hal yang sulit untuk Momo apalagi Mina. Mereka berdua sama-sama cinta belanja.
Setelah selesai, mereka langsung mengantri ke kasir untuk membayar agar bisa cepat-cepat pulang ke rumah Dahyun. Mulut Momo sudah gatal ingin menceritakan hal yang dilihatnya tadi bersama Mina.
"Kita pulang!" Seru Momo ketika memasuki rumah Dahyun.
"Banyak amat belanjanya?" Tanya Jihyo ketika melihat kedua tangan Momo dan Mina penuh dengan kantong belanjaan.
"Mau kemana lo?" Tanya Sana ketika melihat Nayeon bersiap-siap akan pergi.
"Keluar bentar, ketemu Jinyoung."
"Apa?!" Teriak Chaeyoung dari arah dapur.
"Ngapain sih mau nemuin dia segala?" Tanya Dahyun kesal. Semua orang kini sudah tahu bagaimana Jinyoung. Nayeon sudah menceritakannya semalam.
"Cuma mau ngelurusin aja."
"Udah ngga bisa lurus itu mah, udah melengkung. Ngga bakal lurus lagi." Celetuk Jeongyeon sedikit kesal.
"Lo mau ketemu sama dia dimana?" Tanya Mina.
"Di cafe deket kampus."
"Lo yakin dia udah dateng?" Tanya Tzuyu memastikan.
"Udah kok, dia barusan chat bilang udah dateng dari tadi."
"Pembohong." Celetuk Momo pelan, tapi cukup untuk didengar oleh mereka semua.
"Maksud lo apa?" Tanya Nayeon tidak mengerti.
"Coba lo liat ini."
Mina menunjukan foto yang diambilnya satu jam yang lalu. Foto itu menampilkan Jinyoung yang sedang membayar belanjaannya dikasir bersama seorang perempuan. Jangan lupakan, tangan Jinyoung juga menggenggam erat pergelangan tangan cewek itu.
"Dia ngelakuin itu lagi."
— — — —
"Lo ada hubungan apa sama Sana?" Tanya Taehyung to the point ketika lawan bicaranya bahkan belum sempat mendudukan dirinya di kursi.
"Santai, pesen dulu lah."
"Udah gue pesenin. Lo tinggal jawab pertanyaan gue tadi." Paksa Taehyung.
"Sana, dia itu mantan gue."
Mata Taehyung membulat sempurna mendengarnya. "Jadi, cewek yang lo cari itu Sana?"
"Iya. Lo kayanya deket sama dia ya?"
"Terserah gue dong. Lagian Sana itu udah jadi mantan lo."
"Taehyung, lo bilang sama gue waktu itu kalo lo mau bantuin gue buat deketin mantan gue lagi."
"Tadinya, iya. Tapi sekarang ngga lagi setelah gue tau kalo Sana itu mantan lo." Ucap Taehyung mantap. Matanya menatap lurus kearah orang di depannya.
"Kenapa?"
"Karena, gue juga berniat jadiin Sana milik gue. Secepatnya, Mark."
"Sial. L–"
"Sana? Minatozaki Sana maksud lo?"
Seseorang tiba-tiba datang dan langsung menyambar ucapan Mark.
"Ngapain lo disini? Kenapa lo tau soal Sana?" Tanya Taehyung bingung.
"Jadi bener itu Minatozaki Sana?"
"Apa sih? Kenapa Bang? Darimana lo kenal Sana?" Serbu Mark cepat. Pasalnya, Kakak kandung dari Taehyung ini termasuk laki-laki yang jarang bersosialisasi dengan perempuan. Apalagi untuk adik tingkat. Hampir tidak pernah sepertinya.
"Taehyung, Mark, Sana itu cewek yang gue suka. Cewek yang sering gue ceritain sama kalian berdua."
Taehyung menatap Kakaknya tidak percaya, jadi selama ini Sana adalah orang yang sering Kakaknya itu bicarakan?
"Kenapa harus lo sih, Bang? Masa gue harus rebutan cewek sama Kakak dan temen gue sendiri?" Tanya Taehyung sedikit frustasi.
"Ngga masalah. Asal kita main sehat, gue ngga keberatan."
— — — —
Siapa yang jadi Kakaknya Taehyung?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life [Complete]
Fanfiction"Hidup-hidup kita, ngga usah lah pikirin apa kata orang lain."