"Terus gimana sama Tzuyu Kook?"
"Ngumpet Tzu, ngumpet."
Chaeyoung narik Tzuyu buat sembunyi dibalik pohon. Sesuai permintaan Momo, Chaeyoung sama Tzuyu pergi ke taman deket lapangan basket. Disana mereka dapat dengan jelas ngeliat Jungkook sama Yeri lagi hadap-hadapan dengan Jungkook megang kedua tangan Yeri.
"Udah berapa kali gue bilang sama lo Yer, kalo gue ngga serius sama Tzuyu. Gue cuma jadiin dia bahan taruhan buat dapetin Lamborghini milik Guanlin."
Hati Tzuyu serasa diremuk-remuk saat itu juga. Hancur. Chaeyoung juga ngerasain hal yang sama. Kaget, bingung, kecewa, marah, semuanya nyampur jadi satu.
"Apa lo deketin gue karena taruhan juga?"
"Engga Yer. Engga. Lo tahu gue udah suka sama lo sejak dulu. Gue emang suka main-main sama cewek lain, tapi gue serius sama lo."
"Apa gue bisa percaya sama lo Kook?"
"Lo harus percaya sama gue Yer. Gue serius suka sama lo."
"Tapi gimana hubungan lo sama Tzuyu?"
"Gue bakal tinggalin dia setelah gue dapet mobilnya."
"Kalo gitu lo baru boleh nyatain perasaan lo ke gue setelah urusan lo sama Tzuyu selesai."
"Tapi Yer..."
"Ngga ada tapi-tapian Jungkook. Gue ngga mau diselingkuhin atau dijadiin selingkuhan."
"Oke. Gue bakal nembak lo setelah urusan gue sama Tzuyu selesai."
Tzuyu nutup mulutnya ngga percaya. Sana bener. Dahyun juga bener dan dia yang salah disini. Kenapa Tzuyu ngga percaya sama ucapan Sana waktu itu dan malah nyuruh Sana buat ngga ikut campur urusannya lagi? Kenapa dia ngga dengerin ucapan Dahyun yang nyuruh dia buat hati-hati sama Jungkook? Kenapa? Kenapa baru sekarang Tzuyu sadar kalo dia udah percaya sama orang salah? Tzuyu nyesel. Tzuyu marah sama dirinya sendiri.
"Kita pulang aja yuk Chae." Pinta Tzuyu lirih. Suaranya bergetar.
"Lo ngga mau minta penjelasan dia dulu?"
"Ngga perlu. Semuanya udah jelas. Ayo Chae, jangan biarin hati gue tambah hancur."
Chaeyoung narik napas berat, terus bawa Tzuyu pergi dari sana.
Semuanya udah jelas sekarang. Apa yang dibilang Sana seminggu yang lalu seratus persen bener. Chaeyoung sebenernya juga marah sama Tzuyu, tapi dia ngga mungkin ninggalin Tzuyu gitu aja. Tzuyu udah nerima banyak omongan dari Sana, Dahyun, dan juga Jeongyeon. Chaeyoung rasa itu udah cukup buat pelajaran bagi Tzuyu, ditambah sekarang Tzuyu tahu Jungkook yang sebenernya kaya gimana. Pasti Tzuyu terpukul banget.
"Tzuyu." Panggil Chaeyoung pelan setelah mereka sampai di samping mobil jemputan Chaeyoung.
"Maaf Chae. Maaf. Gue emang bodoh, bego. Gue lebih milih percaya sama orang lain dibanding Kakak dan sahabat gue sendiri. Maafin gue Chae. Gue, Gue."
Tzuyu ngga sanggup buat lanjutin ucapannya. Air matanya jatuh perlahan. Dadanya sesak akibat nahan semuanya sendiri.
"Ssst. Gue tahu Tzu. Keluarin aja semuanya. Gue ada disini."
Chaeyoung narik Tzuyu ke pelukannya. Detik itu juga, tangis Tzuyu pecah dipelukan Chaeyoung.
"Maaf Chae. Maaf." Ucap Tzuyu di sela-sela tangisnya.
Chaeyoung ngga jawab. Dia cuma ngeratin pelukan mereka sambil sesekali nepuk punggung Tzuyu pelan. Hati Chaeyoung ikut sakit denger Tzuyu nangis kaya gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life [Complete]
Fanfiction"Hidup-hidup kita, ngga usah lah pikirin apa kata orang lain."