"Kak Sana." Panggil Jihyo.
"Hm." Jawab Sana cuek.
"Yaelah. Jangan marah kenapa."
"Mampus lo marah kan Sana."
"Iseng banget sih lo Kak."
"Diem kalian. Jangan marah ih. Gue mau curhat."
"Iya-iya. Kenapa? Mau curhat apa?"
Sana minum es tehnya dulu sebelum seluruh atensinya jatuh ke Jihyo. Mereka bertujuh siap-siap masang kuping buat dengerin obrolan Sana sama Jihyo.
"Daniel." Ucap Jihyo malu.
"Daniel? Siapa Daniel?" Tanya Dahyun ke Tzuyu.
"Mana gue tahu. Siapa Chaeng?"
"Gue apalagi."
"Gebetan Jihyo." Celetuk Jeongyeon.
"Mantap." Seru bocil barengan.
"Kenapa Daniel?" Tanya Sana ngga peduliin omongan bocil sama Jeongyeon.
"Gue ketemu dia beberapa hari yang lalu di toko buku pas nemenin Mina." Ucap Jihyo. Hening. Semua otomatis nunggu kata apa yang selanjutnya bakal keluar dari mulut Jihyo. Apalagi Mina, dia udah ngira Daniel ini penyebab Jihyo gila beberapa hari yang lalu.
"Gue kan jalan ke deretan novel, abisnya gue ditinggal Mina sih jadi gue pergi tuh cari novel. Pas udah nemu yang menurut gue bagus, gue coba buat ambil. Tapi sayangnya gue ngga nyampe."
Ada sedikit jeda sebelum Jihyo lanjut ngomong. Hal itu digunain sama Tzuyu buat ngeledek Kakaknya yang satu ini.
"Pendek sih lo."
"Diem lo bocah. Lanjut ya. Kan kesel tuh gue ngga bisa ambil novelnya, gue coba buat nyari orang. Siapa tahu ada yang gue kenal."
"Ada nggak?" Potong Momo.
"Apa jangan-jangan lo ngeliat Daniel terus minta tolong ke dia?" Sambung Nayeon.
"Bisa diem ngga sih? Biarin Jihyo selesai cerita dulu." Omel Sana. Nayeon sama Momo langsung diem.
"Mampus." Bisik Jeongyeon.
"Sayangnya, ngga ada yang gue kenal. Pas gue nengok lagi, ternyata bukunya udah ngga ada. Tambah kesel deh gue. Nah disitu, Daniel tiba-tiba dateng ngasih gue novel itu. Duuhh. Seneng banget tau ngga gue. Kalian tahu ngga apa yang bikin gue lebih seneng lagi?" Tanya Jihyo dengan mata berbinar-binar.
"Daniel tahu nama lo?" Tebak Mina.
"Bener banget. Ada satu lagi yang buat gue seneng seneng seneng banget."
"Seneng banget tuh pasti, sampe kata senengnya keulang tiga kali." Celetuk Chaeyoung.
"Apa?" Tanya Sana penasaran.
"Dia bilang gue cantik. Dia juga bilang gue lucu, dan yang paling penting sebelum dia pergi dia sempet ngacak-ngacak rambut gue. Ambyar gue Kak, Ambyar."
Jihyo meluk Sana, yang lain cuma geleng-geleng liat Jihyo seseneng itu gara-gara cowo bernama Kang Daniel. Jihyo emang udah lama suka sama Daniel, mungkin dari pertama masuk kampus ini. Ngga ada alesan khusus, Jihyo cuma suka sama pembawaan Daniel yang keliatan berwibawa gitu. Mana ganteng banget lagi. Ngga nyantai kalo kata Jihyo gantengnya Daniel tuh.
"Pantesan kemaren senyam-senyum kaya orang gila sambil melukin novel. Ternyata gara-gara itu." Gumam Mina pelan sama dirinya sendiri.
"Bagus dong. Lo selangkah lebih maju sekarang." Ucap Sana. Dia emang yang paling sering dijadiin tempat sampah sama Jihyo dan yang lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life [Complete]
Fanfiction"Hidup-hidup kita, ngga usah lah pikirin apa kata orang lain."