JL. MERPATI. NO 10Tulisan itu terpampang jelas di depan gerbang rumah mewah berwarna putih. Setelah dipersilahkan masuk oleh satpam rumah, Kaila dan yang lain memasuki pekarangan rumah yang sangat megah bak istana tersebut.
Sesampainya Kaila di depan pintu utama jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Hatinya juga serasa berdesir, senyum manis di bibirnya pun selalu merekah.
Gadis itu sedikit gugup untuk mengetuk pintu. Setiap akan mengetuknya Ia juga selalu mengurungkan niatnya.Dewa menyentuh bahu gadis Kaila. Membuat sang empu menoleh dan menatap sahabat kecilnya itu dengan keraguan. Dewa mengangguk sekali, memberikan kekuatan sekaligus pertanda kepada Kaila untuk segera mengetuk pintu.
TOK TOK TOK.
Kaila mengetuk daun pintu itu sebanyak tiga kali. Kemudian menunggu pemilik rumah keluar untuk menemuinya. Tak berapa lama pintu terbuka. Menampakkan seorang wanita paruh baya mengenakan daster dengan kain lap di tangannya. Mereka dapat menyimpulkan bahwa wanita beliau adalah asisten rumah tangga di rumah ini.
"Iya, Mau cari siapa ya?" tanya pembantu itu ramah.
"Kami mau mencari Fathur," Bukan Kaila yang menjawab melainkan Dewa, mewakili Kaila yang gugup untuk berkata-kata.
"Oh den Fathur ya. Ada kok di dalam. Kalau begitu sebentar, biar saya panggilkan dulu," Asisten rumah tangga itu melenggang masuk untuk memanggil lelaki yang dicari empat orang remaja berseragam SMA.
Sementara Kaila semakin gugup di tempatnya. Sebentar lagi Kaila akan bertemu dengan malaikatnya, pahlawannya. Dan sebentar lagi Kaila akan mendapat jawaban dari pertanyaan yang selama ini Ia cari-cari. Yaitu alasan Fathur tak pernah menemuinya di panti.
Tak beberapa lama kemudian asisten rumah tangga yang tadi datang bersama seorang lelaki jangkung yang berbalut kemeja dengan hidung mancung dan tatanan rambut rapih. Yang membuat kadar ketampanannya semakin bertambah.
"Kalian mencari saya?" tanya lelaki itu setelah benar-benar sampai di hadapan Kaila dan yang lain.
Kaila tak menjawab. Mulutnya seakan-akan terkunci. Gadis itu masih tak percaya bahwa lelaki di hadapannya ini, lelaki yang nyaris sempurna tanpa cacat ini adalah Kakaknya. Dugaan Kaila ternyata tak salah. Dia adalah lelaki yang sama yang ia lihat di depan toko bunga itu.
"Hei apa kamu-"
Ucapan Fathur terjeda ketika mendapat serangan mendadak dari gadis di hadapannya. Gadis itu memeluknya sangat erat seakan-akan tidak mau terpisah atau jauh darinya. Tentu saja itu membuat Fathur sedikit risih dipeluk oleh orang yang tak dikenalnya.
"Kak Fathur Ila kangen banget sama Kakak. Jangan tinggalin Ila lagi ya Kak. Udah cukup Kakak buat Ila merindu delapan tahun lamanya," isak Kaila.
Dewa, Raihan maupun Bela ikut terharu. Kaila, Gadis itu terlihat begitu bahagia di pelukan Sang Kakak. Akhirnya penantian Kaila selama bertahun-tahun menanti Kakaknya tidaklah sia-sia. Sementara Fathur? Lelaki itu terlihat bingung dan asing dengan situasi yang sedang terjadi. Dipeluk oleh perempuan yang tak dikenal. Serta dipandang aneh oleh ketiga temannya.
"Maaf anda siapa?"
Semua orang terkejut dengan pertanyan yang terlontar dari mulut Fathur. Terutama Kaila, gadis itu langsung saja melepaskan pelukannya dan mendongak menatap Fathur yang sedikit lebih tinggi darinya.
Apakah Kakaknya lupa padanya atau tak mengenali wajah Kaila? Apakah wajah Kaila banyak berubah sampai seorang Fathur tak mengenalinya?"Kak Fathur pasti pangling sama Ila. Ini aku Kak, Kaila. Adik Kakak," beritahu Kaila. Menunjuk-nunjuk dirinya dengan antusias.
Dewa mengamati wajah Fathur. Terukir jelas raut kebingungan pada wajah tampan Fathur, Dewa tahu itu. Sebelumnya Ibu Halimah sudah memberitahu apa yang sebenarnya terjadi pada lelaki yang selama ini dianggapnya sebagai seorang Kakak laki-laki baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Teen Fiction# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...