Seorang lelaki tengah termenung di kamarnya sambil menikmati hembusan angin malam dari jendela kamar yang menerpa wajah tampannya.Kaila.
Nama itu yang sejak 4 hari ini memenuhi pikirannya. Setelah mendengar kabar bahwa gadis itu hendak melakukan aksi bunuh diri dua hari yang lalu, membuat Fathur tak bisa fokus melakukan apapun. Ia begitu khawatir dengan gadis cantik itu. Fathur begitu dilema dengan dirinya sendiri. Di satu sisi Ia begitu membenci Kaila karena telah menyakiti adiknya. Di sisi lain hatinya menginginkan kehadiran gadis itu. Apa yang harus Fathur lakukan?
"Kaila Putri. Lo udah bikin gue berantakan. Kenapa lo nyiksa gue kaya gini," Gumam Fathur sambil menatap bulan yang bersinar terang.
.....
"Kak Fathur mana sih! Lama banget!" gerutu Siska.
Siska tengah menunggu Kakaknya untuk menjemputnya di halte dekat sekolah. Sore ini suasana begitu sepi karena mendung. Gadis itu tak henti-hentinya menggerutu dan mengumpat. Ia bahkan rela tidak menaiki bus sekolah yang lewat beberapa jam yang lalu hanya untuk menantikan sang Kakak.
Suasana begitu sepi karena jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore dan telpon Fathur tidak dapat tersambung. Dari arah kanan, Siska dapat melihat empat orang lelaki berbadan besar tengah berjalan mendekat ke arahnya. Membuat jantung gadis itu berpacu lebih cepat.
"Kak Fathur cepet dateng dong, Kak. Siska takut banget," batin Siska.
Gerombolan lelaki itu semakin mendekat membuat Siska berkeringat dingin.
"Sendirian aja, Neng."
Siska terlonjak kaget ketika empat lelaki menyeramkan itu telah mengepung dirinya.
"Widih dari penampilanya keliatanya anak orkay nih," ujar salah satu preman itu sambil menyentuh dagu Siska.
"Jangan sentuh-sentuh!" ketus Siska jijik.
"Gue suka nih yang jual mahal gini."
Ke empat preman itu mendekati Siska membuat gadis itu berteriak histeris.
"TOLONG!!"
"Ayo teriak! Gak akan ada yang nolongin lo! Lagian abang cuma mau main-main sebentar doang cantik. Janji deh gak bakal sakit." Salah satu preman itu memojokan Siska membuat gadis itu tak bisa berkutik dan hanya memejamkan mata pasrah.
BUGHH
Siska membuka matanya dan mendapati preman tadi telah tersungkur di depannya. Ia kemudian menatap ke arah seorang perempuan berseragam SMA yang berdiri tegak dengan sebuah balok kayu di tangannya.
"Pindah ke belakang gue!" perintah perempuan itu.
Tanpa membantah Siska segera berlindung di belakang punggung Kaila.
"Wah wah wah rejeki nomplok nih. Dua mangsa cantik. Pesta kita hari ini," ucap salah satu preman yang dapat dipastikan bahwa Ia adalah ketua dari preman tersebut.
"Menjauh! Atau kalian akan saya pukul!" ancam Kaila.
Bukanya takut, keempat preman tersebut malah semakin mendekati Kaila dan Siska. Siska yang berada di belakang Kaila sudah bergetar karena menangis membuat Kaila lengah dan balok kayu yang Ia pakai sebagai senjata dirampas begitu saja oleh preman yang tadi dipukulnya dengan sekuat tenaga. Ia menarik Kaila agar tidak menghalangi ketiga temannya untuk mendekati Siska. Sementara Ia akan memuaskan nafsu bejatnya kepada Kaila karena telah berani mengganggu
"Lo jatah gue."
Lelaki itu mengikis jarak antara dirinya dengan Kaila. Kaila mundur, matanya masih terfokus kepada Siska. Bukannya mengkhawatirkan dirinya sendiri, Kaila malah lebih mengkhawatirkan Siska yang dikepung oleh tiga preman. Kaila menendang kemaluan milik preman di hadapanya kemudian mengambil balok kayu dan memukul tiga preman lainnya agar tidak mendekat kepada Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Teen Fiction# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...