Entahlah..bagiku dunia ini serasa hampa tanpa kehadiran sosok dirinya di hidupku
~Kaila~
Kaila melangkahkan kakinya melewati koridor sekolah yang masih sepi. Itulah kebiasaan Kaila, selalu berangkat awal dibanding teman-temannya. Sesampainya di kelas, Kaila duduk di kursinya sambil membaca novel kesukaannya.
"SELAMAT PAGI, KAILA!"
Tanpa menoleh pun Kaila sangat menfenali suara cempreng yang menyapanya itu. Suara gadis yang beberapa bulan ini duduk bersamanya.
"Pagi," Balas Kaila tanpa mengalihkan pandanganya dari novel yang Ia baca.
"Serius banget. Baca apa sih?" Bela merampas novel yang dibaca Kaila. Membuat empunya menghela napas berat.
"Ohh cerita ini. Gue udah baca sampai abis. Pokoknya cerita ini tuh nyeritain tentang sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi pas mau endingnya mereka tahu hal pahit bahwa mereka adik kakak. Miris banget kan padahal udah saling mencintai," celoteh Bela sambil memasang wajah sedih yang dibuat-buat.
Kaila memutar bola matanya malas. Ia paling tidak suka jika seseorang menceritakan lebih dulu cerita yang baru Ia baca. Dapat Kaila pastikan jika novel yang beberapa hari dibelinya itu tak akan Kaila baca lagi. Ya mau bagaimana lagi, Bela telah memberitahukan plot twistnya. Padahal Kaila sudah sampai pada part dimana tokoh utama berhasil memenangkan hati lelaki yang dicintainya.
Kaila memasukan novel yang Bela geketakkan di atas meja ke dalam tas nya. Membuat alis Bela bertaut.
"Lho kok gak jadi baca sih, Kai?" tanya Bela dengan tampang polosnya. Polos banget. Saking polosnya jadi pengen gigit."Lagi gak mood."
Bela manggut-manggut sambil ber'oh' ria membuat Kaila memutar bola mata malas. Benar-benar gadis yang tidak peka. Setelah merusak niat Kaila yang hendak merampungkan novel dalam satu hari, Bela malah terlihat tak merasa bersalah sama sekali.
"Kaila sibuk gak?" tanya Bela. Meletakkan tasnya di kursinya sendiri.
"Gak."
"Mumpung masih pagi Ikut gue yuk." tanpa persetujuan dari Kaila, Bela menarik paksa Kaila dan mengajaknya ke suatu tempat.
Kaila hanya pasrah saja ketika Bela terus berlari sambil menarik tangannya. Tak terhuyung sudah berapa kali Bela mengajak Kaila tanpa bertanya apakah Kaila keberatan atau tidak. Ahh, sekalipun Ia berkata keberatan. Seorang Bela akan terus memaksanya.
"Ngapain ke studio musik?" tanya Kaila setelah mereka berhenti di depan ruangan studio musik.
"Latihan lah. Beberapa hari lagi kan kita mau tampil di depan alumni-alumni sini."
"Ayo masuk." Lagi-lagi Kaila hanya pasrah ditarik masuk ke dalam ruangan oleh Bela.
"Loh ternyata ada orang tho?" gumam Bela ketika melihat lima lelaki yang sering disebut Geng Pandawa itu tengah bermain alat musik.
Sepagi ini? Geng Pandawa sudah berada di Sekolah? Benar-benar luar biasa!
"Waduh-waduh pagi-pagi udah didatengin cewek-cewek cantik aja. Emang ya pesona Bang Wahyu itu gak bisa diragukan," celoteh Wahyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Teen Fiction# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...