Kaila menginjakan kakinya di depan ruangan Bu Ida ditemani oleh Bela, Raihan dan Dewa.Ringga?
Setelah memberitahu Kaila, laki-laki itu lebih memilih bergabung dengan Wahyu untuk memperdalam ilmu gombalan mautnya.
Kaila masuk ke dalam ruangan Bu Ida. sementara ketiga remaja itu tetap tinggal di luar untuk menunggu Kaila.
Setelah masuk ke ruangan wali kelasnya itu, Kaila mendapati Bu Ida tengah berbincang-bincang dengan seorang lelaki. Kaila tidak dapat mengenalinya karena lelaki tersebut membelakanginya."Permisi, Bu. Ibu mencari saya?"
Ucapan Kaila membuat Bu Ida dan lelaki itu reflek menoleh. Dan detik itu juga Kaila dapat mengenali siapa dia. Dia? Untuk apa dia datang kemari? Apa kedatangannya hanya untuk membuat hati Kaila tercabik-cabik lagi?
Tidak. Kaila tidak membenci Fathur. Tidak akan pernah dan tidak akan mungkin. Gadis itu hanya ingin meliburkan hatinya. Meliburkan hatinya dari sesak dan sakit. Kaila mampu mengistirahatkan hatinya beberapa hari ini. Tapi kedatangan Fathur membuat hatinya kembali terluka.
"Kak Fathur?"
Fathur beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan mendekati Kaila.
"Ada hal penting apa sampai Kakak ke sini?" tanya Kaila.
Kaila terkesiap kaget ketika mendapat serangan mendadak dari lelaki di hadapannya. Fathur tiba-tiba memeluk Kaila dengan erat seperti tidak ingin dipisahkan.
"Kak, kenapa?" Ada nada khawatir dalam pertanyaan yang dilontarkan Kaila.
"Maafin Kakak. Kakak kangen kamu Ila. Kakak udah inget semuanya."
Deg.
Jantung Kaila rasanya berhenti sesaat ketika mendengar ucapan Fathur. Ila? Panggilan itu sudah lama sekali tak terlontarkan dari mulut Fathur. Apakah Kakaknya benar-benar sudah ingat dirinya? Dan apakah sang Kakak akan kembali padanya dan hidup bahagia bersamanya?
"Kakak udah inget semuanya. Tentang kamu, Dewa, Panti dan Bu Halimah."
Benar. Fathur sudah benar-benar ingat dengan semuanya.
Kaila membalas pelukan Fathur tak kalah erat. Akhirnya penderitaan Kaila akan berakhir. Ia akan bersama-sama lagi dengan Fathur dan tak akan ada yang bisa memisahkan keduanya."Kakak bener-bener udah inget sama Ila?" tanya Kaila yang masih dalam pelukan Fathur.
Kaila dapat merasakan dagu Kakaknya yang berbenturan kecil dengan kepalanya karena anggukan. "Kakak ingat tentang kita. Saat kita tinggal berdua di panti, saat Kakak menolak adopsi, saat kamu di adopsi oleh Bu Mega dan Pak Adam, dan saat Kakak juga menerima tawaran Bu Mira buat bgadopsi Kakak sampai akhirnya Kakak kecelakaan dan Amnesia ketika ingin menemui kamu di panti."
Kaila menitihkan air matanya. Ternyata takdir masih memiliki belas kasihan kepadanya, semesta pun masih ingin melihatnya bahagia.
"Jangan tinggalin Ila lagi Kak. Ila gak akan sanggup kehilangan Kak Fathur untuk yang kedua kalinya," ucap Kaila dengan nada memohon.
"Kakak gak akan ninggalin Ila. Kakak akan senantiasa bersama Ila. Gak akan ada yang bisa misahin kita," tekad Fathur meyakinkan.
Kedua Kakak beradik itu larut dalam harunya kebahagiaan. Begitupun dengan Bu Ida dan tiga teman dari Kaila. Entah sejak kapan ketiga remaja itu masuk. Tetapi dapat dipastikan mereka melihat semuanya dari awal. Ketiganya ikut bahagia untuk Kaila.
"Kaila yang dulu akan kembali lagi. Kaila yang riang dan ceria," batin Dewa sambil tersenyum haru.
& & & & & &
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Teen Fiction# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...