Tuhan..
Mengapa takdirmu sesakit ini?~Kaila~
"Semenjak ayahnya meninggal, Siska yang dulu umurnya masih 10 tahun menjadi seorang pemurung. Dan suatu hari saya mengajaknya ke rumah pamannya yang berada di Jakarta."
Saat ini Kaila, Dewa, Raihan dan Bela berada di ruang tamu milik keluarga Wirawan, Ibu angkat dari Fathur. untuk mendengarkan semuanya.
"Ketika melihat keadaan Siska, pamannya memberi saran kepada saya untuk mengadopsi anak agar Siska tidak kesepian."
"Lalu kami datang ke Panti Asuhan Cahaya Kasih. Saat pertama kali melihat Fathur saya sangat tertarik dengan anak itu. Fathur juga mudah dekat dengan Siska. Dan tanpa pikir panjang saya sepakat untuk mengadopsinya. Awalnya Fathur menolak dengan alasan menunggu adiknya. Tapi atas bujukan Bu Halimah, akhirnya Fathur mau diadopsi dengan syarat Ia harus mengunjungi Panti untuk bertemu adiknya setiap minggu dan saya menyetujuinya."
"Lalu kenapa kak Fathur bisa amnesia?" tanya Dewa.
Bu Halimah memang sudah memberitahu Dewa bahwa Fathur mengalami hilang ingatan. Namun, beliau tak menjelaskan alasan Fathur mengalami amnesia.
"Fathur mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju Panti untuk menemui Kaila," jawab Bu Mira.
"Dokter bilang kecelakaan itu mengenai saraf otak Fathur. Akibatnya dia tak dapat mengingat apapun, Bahkan namanya sendiri dia tidak tahu. Hampir di setiap harinya Fathur mengeluh sakit kepala jika berusaha keras untuk mengingat segalanya."
"Karena tidak tega saya berinisiatif untuk mengajak Fathur dan Siska untuk pindah ke luar negeri agar Fathur tidak menderita. Dan setelah sekian lama, Saya berpikir bahwa Fathur wajib mengetahui masa lalunya. Maka dari itu saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia."
Air mata Kaila tak berhenti meluncur dari mata indahnya. Apa ini?! Mengapa takdir begitu kejam padanya? Pertama takdir memisahkannya dengan sang kakak, dan sekarang takdir menghapus dirinya dari ingatan Fathur.
Bela mengelus punggung Kaila. Berusaha menyalurkan kekuatan pada temannya. Entah sehancur apa Kaila sekarang. Bela bahkan tak sanggup hanya untuk berkata 'yang kuat ya Kai'. Lebih tepatnya tak pantas kata itu diberikan kepada Kaila yang selama ini sudah berjuang.
"Dokter juga bilang amnesia Fathur tidak permanen. Seiring berjalanya waktu ingatan Fathur akan pulih. Tapi dokter menyarankan untuk tidak memaksakan Fathur mengingat masa lalunya. Karena itu akan membuat Fathur tersiksa. Jadi saya mohon biarkan Fathur mengingat sendiri masa lalunya," Bu Mira tertunduk. Benar-benar memohon kepada Kaila.
Kaila menatap Bu Mira. Wajahnya terlihat berharap penuh kepadanya.
Tanpa Bu Mira minta pun Kaila akan melakukannya meskipun hatinya harus terluka. Mana mungkin Ia membiarkan Kakak tercintanya harus tersiksa. Kali ini Kaila tidak boleh egois. Seharusnya Kaila bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bertemu Fathur. Ia tidak akan memaksa Fathur untuk mengingatnya walaupun hal itu begitu menyiksanya."Saya tidak akan memaksa Kak Fathur untuk mengingat saya," ucap Kaila terdengar parau karena menangis.
"Terimakasih, Nak," ucap Bu Mira dibalas senyum simpul oleh Kaila.
Seorang gadis menuruni tangga.
Ia berjalan santai menuju sang Mamah. Matanya menatap tak suka kepada empat remaja berseragam SMA di hadapan Mamahnya."Bagaimana keadaan Kakak kamu?" tanya sang Mamah ketika Siska sudah duduk di sampingnya.
"Kak Fathur udah tidur setelah minum obat, Mah," jawab Siska.
"Boleh saya bertemu dengan Kakak saya?" tanya Kaila kepada Bu Mira.
Semua orang menatap Kaila. Begitupun dengan Siska yang sudah memasang wajah tak suka. Sebenarnya siapa dia sampai selancang ini? Kakaknya baru saja beristirahat. Tidak puaskah gadis ini telah membuat sakit kepala Fathur kambuh?
"Kak Fathur baru aja tidur. Kalo mau ketemu lain kali aja," tolak Siska.
Kaila tersenyum miris. Bahkan untuk bertemu dengan Kakak kandungnya saja ia harus meminta izin kepada adik angkat Kakaknya sendiri. "Saya tidak akan membangunkanya. Saya hanya rindu bertemu saja," keukeh Kaila.
Bu Mira mengangguk. "Boleh. Ayo Ibu antar ke kamar Fathur."
Bu Mira dan Kaila bangkit dan berjalan menuju kamar Fathur yang berada di lantai dua. Mereka menghentikan langkahnya ketika sampai di depan sebuah pintu kamar.
"Kamu bisa masuk. Ibu akan tunggu di bawah," ucap Bu Mira.
Kaila mengangguk.
Tanpa menunggu lama, Kaila memasuki kamar milik sang Kakak. Kaila dapat melihat seorang lelaki tengah tertidur di atas kasur Kingsize nya. Napasnya teratur, serta wajah tampannya yang begitu damai ketika tertidur. Kaila duduk di sisi ranjang sambil terus mengamati wajah Fathur. Tanganya terulur mengelus surau lelaki tersebut kemudian beralih ke wajah.
Kerinduanya pada sosok Fathur sangatlah besar. Ia rindu bersenda gurau dengan malaikatnya ini, Ia rindu segalanya tentang Fathur. Padahal Kaila sudah membayangkan bagaimana indahnya hidup bersama Kakaknya setelah delapan tahun lamanya berpisah.
"Kak Fathur tau gak apa yang Ila lakuin selama Kakak gak ada?" Kaila bermonolog.
"Sepulang sekolah Ila selalu ke Panti untuk nunggu Kakak. Berharap kakak akan kembali buat nemuin Ila. Menjemput Ila untuk hidup bahagia berdua."
"Tapi nyatanya nihil. Kakak gak pernah datang buat nemuin Ila. Dan sekarang Ila mendapat jawaban dari pertanyaan Ila selama ini. Kak Fathur gak dateng ke Panti karena Kakak amnesia, Kakak gak inget sama Ila."
Air mata Kaila kembali menetes membasahi pipi mulusnya. Ia masih tidak terima bagaimana sebuah kecelakaan telah merenggut segalanya dari Kaila. Bahagianya ada bersama Fathur, tetapi lelaki itu tak mengingatnya sama sekali.
"Tapi Ila bersyukur karena Tuhan kembali mempertemukan kita. walaupun Kakak gak inget sama Ila."
"Kakak tau gak, Dari dulu Ila gak punya temen. Semua orang nganggep Ila cewek aneh dan Ila gak nyangkal itu semua. Bahkan mereka ngasih julukan Ila cewek alien. Lucu kan Kak." Kaila mencurahkan isi hatinya sambil tertawa miris. Sedetik kemudian wajahnya kembali sendu.
Kaila mencium kening Fathur dengan lembut. Tak ingin membuat kesayangannya terbangun. "Ila gak akan memaksa Kakak untuk mengingat Ila ataupun masa lalu kita. Karena Ila gak mau Kakak tersiksa. Biarkan semuanya berjalan seperti semestinya. Sekarang Ila memang hilang di ingatan Kakak, tapi Ila mohon jangan biarkan Ila hilang di hati Kakak."
"Cepet sembuh ya Kak. Ila ingin mencurahkan keluh kesah Ila selama Kakak gak ada di samping Ila."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Teen Fiction# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...