KECEWA BERAT

3.2K 272 5
                                    

                 Happy New Years🎉

Raihan dan yang lain spontan berdiri ketika Kaila mengambil tasnya dengan kasar. Kemudian berlari  begitu saja meninggalkan tempat duduk mereka. disusul Fathur dan Dewa yang mengejar gadis itu. Membuat ketiganya menjadi pusat perhatian oleh pengunjung Restoran. Ketika Fathur berhasil meraih tangan mungil Kaila, gadis itu malah mendorong dengan kasar tubuh Fathur. membuatnya terhuyung ke belakang. Mata Raihan, Siska, Bela dan Geng Pandawa membelalak. Apa yang sebenarnya terjadi?


"Apa Kaila udah tahu yang sebenarnya?" batin Siska.

Kaila memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri ketika mendapati Fathur terjerembab ke lantai. Ego Kaila telah mengalahkan segela kebaikan yang ada pada dirinya. Mulai sekarang Kaila Putri menyatakan bahwa Ia membenci Fathur dan Dewa. Bela, Siska dan Geng Pandawa berlari mendekati Dewa yang membantu Fathur berdiri.

"Jangan peduliin gue! Kejar Kaila!" perintah Fathur setengah membentak kepada Dewa.

Dewa kembali berlari mengejar Kaila yang sudah keluar dari dalam Restoran diikuti Raihan.

"Kak ada apa?" tanya Siska mewakili semua orang.

Fathur menatap Siska dengan sorot sendunya. "Kaila udah tahu semuanya," beritahu Fathur.

Siska terperanjat. Apa yang Ia duga ternyata benar. Sementara Bela dan tiga lelaki lainnya hanya mengerutkan kening bingung. Tahu apa?

- - - - - - -

"ILA DEWA MOHON BERHENTI!" teriak  Dewa.

Kaila tak nenggubris teriakan-teriakan dari Dewa maupun Raihan. Gadis itu nenerobos derasnya hujan serta dinginnya malam. Tak peduli dengan seragamnya yang basah oleh guyuran hujan yang semakin deras.

"TAKSI!"

Kaila menghentikan sebuah taksi yang kebetulan melintas. Ia segera menaiki taksi itu sebelum Dewa dan Raihan mencapainya.

"Cepet jalan Pak!"

Baru saja hendak menanyakan tujuan penumpangnya, tapi Kaila sudah berbicara sebelum sopir taksi tersebut bertanya. Takdir melaju kencang. Menjauh dari dua lelaki yang tengah mengejar.

Raihan dan Dewa menghentikan langkahnya ketika kehilangan Kaila
"Wa sebenernya apa yang terjadi?!" tanya Raihan setengah berteriak karena mereka berada di bawah guyuran hujan yang deras.

"Panjang ceritanya, Han. Ayo ikut gue!"

Dewa berlari menuju motornya diikuti oleh Raihan. Ia harus menyusul Kaila dan menjelaskan segalanya sebelum semuanya terlambat. Gadis itu tidak boleh membencinya.

Kaila menangis di dalam taksi yang ditumpanginya. Rasa sakit pada alerginya sudah hilang tapi digantikan dengan ribuan rasa sakit di hatinya, Begitu sesak. Kakak dan sahabat yang selama ini Ia percayai tega membohonginya. Ingatan Kaila kembali pada saat Ia dan Fathur berada di sebuah taman. Menikmati senja yang hendak kembali ke peraduan.

Flashback on

"Kakak inget gak dulu waktu di panti kita sering banget duduk di bangku panti asuhan sambil liat sunset sama nungguin adzan. Habis itu kita sholat berjamaah," kaila bercerita.

Fathur menoleh kemudian tersenyum hangat ke arah sang adik."Kakak inget. Kamu kan yang ngajak karena kamu suka banget sama sunset."

KailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang