Jangan lupa divote dan dikomen ya kalian.
Hari-hari di panti asuhan menurut Fathur sangat menyenangkan. Namun, tidak dengan Kaila. Ia malah merasa bosan dengan suasana Panti yang menurutnya tak berubah. Kaila ingin menikmati suasana di luar. Hanya membayangkan bagaimana bebasnya hidup di luar sana saja membuat Kaila senang.
"Kak Fathur, Kaila bosan tinggal di sini," keluh Kaila
"Kaila kamu gak boleh ngomong gitu Dek, kamu harusnya bersyukur kita memiliki tempat tinggal. Coba kamu lihat di luaran sana banyak anak seumuran kita yang hanya tinggal di emperan toko bahkan di kolong jembatan," nasehat Fathur.
"Maafin Kaila, Kak."
Fathur tersenyum kemudian mengelus puncak kepala Kaila dan mengecupnya. Kaila kembali bermain dengan bonekanya sementara Fathur hanya mengamati Sang adik. Tiga hari sudah berlalu semenjak Fathur menolak tawaran adopsi dari Ibu Desi dan Pak Roy. Tetapi hatinya masih begitu gelisah. Fathur takut jika suatu saat nanti harus terpisah dari Adiknya. Terlebih Kaila sudah mengutarakan kebosannanya tinggal di Panti. Apa dengan keluar dari Panti ini, adiknya akan mendapatkan kebahagian?
Ketika Fathur sedang sibuk bergelut dengan pikirannya, Bu Halimah tiba-tiba muncul dari pintu kamarnya dengan wajah yang sumringah.
"Fathur, Kaila," panggil Bu Halimah.
"Iya Bu, ada apa?" tanya Fathur.
"Kaila, ayo ikut Ibu," ajak Bu Halimah.
Kaila hanya menatap Sang kakak.
"Memangnya ada apa Bu?" tanya Fathur mewakili adiknya."Nanti Ibu jelaskan, Sekarang kalian ikut Ibu ya."
Fathur dan Kaila berjalan beriringan mengikuti Bu Halimah menuju ruangan milik Beliau. sesampainya di ruangan tersebut, Fathur melihat sepasang suami istri yang tengah duduk manis menanti mereka. Bu Halimah mengajak Kakak beradik itu duduk di sampingnya. Tepat di hadapan tamu.
"Pak, Bu perkenalkan ini Kaila," ucap Bu Halimah memperkenalkan.
Pasangan itu saling pandang dan tersenyum hangat pada Kaila.
"Cantik seperti namanya," ucap sang istri"Kaila, kedatangan Bu Mega dan Pak Adam kemari karena mereka ingin mengadopsi kamu Nak," jelas Bu Halimah yang membuat Kaila dan Fathur terkejut.
Kaila menatap Fathur begitu dengan sang Kakak. gadis kecil itu memeluk erat lengan Fathur. Terlihat ketakutan jika harus berpisah dengan Kakaknya.
"Kaila gak mau! Kaila mau tetep sama Kak Fathur," keukeh Kaila.
Bu Halimah langsung mendekati Kaila, berusaha memberi pengertian.
"Kaila, kamu nanti juga bisa mengunjungi Kak Fathur di Panti kok.""Gak mau! Kaila mau tetep sama Kak Fathur! Bu Halimah udah gak sayang sama Kaila lagi ya? Kenapa Bu Halimah nyuruh Kaila pergi? Kaila gak mau!" teriak Kaila yang mulai terisak.
"Bukan begitu sayang..."
"Bu Halimah jahat! Bu Halimah udah gak sayang sama Kaila!" Kaila berlari begitu saja sebelum mendengarkan penjelasan Bu Halimah.
Baru saja hendak mengejar, Bu Halimah mengurungkan niatnya untuk menyusul Kaila ketika anak laki-laki yang tengah duduk di sampingnya menahannya.
"Biar Fathur saja, Bu," ucap Fathur kemudian pergi menyusul Kaila.
🍁🍁🍁
Fathur mendapati Adik perempuanya, Adik kesayangan tengah menangis di dalam kamar. Ia kemudian mendekati Kaila dengan perlahan. Untuk sesaat Fathur hanya terduduk membisu di samping Kaila.
"Kaila," panggil Fathur, memulai pembicaraan.
Kaila mendongakkan kepalanya dan langsung berhambur ke pelukan Fathur. Tangis gadis kecil itu pecah di dekapan Kakaknya.
"Ila kenapa nangis? Jangan nangis dong. kan Kakak udah bilang kalo Kakak gak bisa liat Ila nangis," ucap Fathur berusaha menenangkan.
"Ila gak mau diadopsi Kak, Ila pengen sama Kakak. Ila gak mau jauh dari Kakak." tangis Kaila kembali pecah
Fathur merenggangkan pelukannya kemudian menangkup wajah Kaila dan menatapnya serius.
"Kaila harus mau diadopsi ya.""Jadi Kakak mau aku cepet-cepet pergi dari sini? Kakak udah gak sayang Ila lagi sama kaya Bu Halimah?" Wajah putih Kaila memerah.
"Ila. Kak Fathur dan Bu Halimah sayang banget sama kamu. Kita mau yang terbaik buat Ila. Jadi Ila harus mau diadopsi ya," ucap Fathur lembut.
"Gak mau Kak! Ila gak mau! Ila mau tetep sama Kakak," isak Kaila.
"Ila dengerin Kakak. Ila harus janji ya sama Kak Fathur kalo Ila harus terima tawaran adopsi dari Ibu Mega dan Pak Adam. Tadi pagi kan Ila bilang sama Kakak kalo Ila bosan tinggal di Panti. Dan sekarang ini satu-satunya kesempatan buat Ila mengenal kehidupan di luar Panti."
"Ila emang bosen tinggal di Panti. Tapi selama ada Kakak, Ila rela tinggal di sini sampai kapanpun. Ila memang pengen banget merasakan bagaimana kehidupan di luar Panti. Tapi tanpa adanya Kakak di sana, Ila akan tersesat di dunia yang luas ini."
"Kakak yakin kalo mereka orang baik dan Kakak yakin mereka akan sayang sama kamu seperti sayang dengan anaknya sendiri. Mereka gak akan membiarkan Ila tersesat. Lagipula dimanapun Ila berada, akan selalu ada Kakak yang terus mengawasi. Biar kamu gak akan merasa sendiri."
"Jadi, sekali lagi Kakak mohon sama Ila buat terima tawaran adopsi itu. Demi Ila dan demi Kakak juga," pinta Fathur.
Kaila berhenti terisak dan menatap lekat Sang Kakak yang selama ini berada di sisinya. baru kali ini Fathur meminta sesuatu dengan sungguh sungguh kepada Kaila. dan finalnya Kaila mengangguk menyetujui permintaan Fathur.
Setidaknya Ia masih bisa bertemu dengan Sang Kakak, Bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Jugendliteratur# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...