Sore ini cuaca sungguh tak mendukung. Langit menjadi gelap karena mendung dan dalam hitungan detik air mulai turun semakin lama semakin deras membasahi bumi.
Seorang gadis termenung di sebuah halte bus sambil mengamati rintikan hujan untuk mengantarnya pulang dari sekolah. Ia memeluk tubuhnya sendiri karena udara yang dingin.Saking asiknya mengamati hujan, Ia sampai tak menyadari seorang lelaki dengan motor sport hitam berhenti dan ikut berteduh. Lelaki itu berdiri di samping Kaila sambil mengamati wajah gadis tersenut yang terlihat basah terkena air hujan. Yang menurut Raihan menambah kadar kecantikan Kaila. gadis itu masih tidak menyadari kehadiran Raihan di sisinya.
"Hey."
Kaila terlonjak kaget ketika menyadari kehadiran seseorang selain dirinya.
"Eh-Raihan? udah lama di sini?" tanya Kaila masih dengan keterkejutannya.
Raihan terkekeh kecil melihat wajah cengok Kaila yang menurutnya sangatlah lucu. "Gue udah dari tadi di sini. Lo sihh fokus banget sama hujan."
Kaila hanya ber'oh' ria kemudian beralih mengamati hujan kembali. Raihan yang bingung harus berbuat apa pada akhirnya ikut mengamati rintikan air yang membasahi bumi.
Hening.
Tak ada yang berniat mengawali pembicaraan. Kaila berharap bus sekolah ataupun kendaraan umum segera lewat agar Ia tak berlama-lama terjebak dalam situasi secanggung ini dengan Raihan. Ayahnya tak bisa menjemput Kaila karena akhir-akhir ini beliau sangat sibuk dengan pekerjaannya. Tadi Dewa sempat menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, tetapi Kaila menolak karena tidak mau mengganggu jam latihan beladiri Dewa untuk ajang perlombaan.
Semakin lama mereka di sana, maka udaranya semakin dingin. Kaila memeluk tubuhnya sendiri agar terasa hangat. Raihan yang menyadari itu langsung saja melepas jaket miliknya kemudian menyampirkannya ke tubuh mungil Kaila. Yang otomatis menoleh dan tatapan mereka saling beradu.
Satu menit
Dua menit
Tiga menit.
Kaila langsung saja mengalihkan pandangannya ke arah lain. berusaha agar tidak menatap mata indah berwarna hitam pekat milik Raihan.
Begitupun Raihan, Ia segera menarik tangannya dari bahu Kaila kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."So-sorry, gue cuma mau pakein jaket gue doang kok. Gak lebih," ucap Raihan gugup.
"Iya. Makasih," balas Kaila tersipu malu. Membenarkan jaket milik Raihan agar menghangatkan tubuhnya.
Setelah itu mereka kembali diam. Keduanya menghabiskan waktu setengah jam tanpa obrolan. Hujan perlahan mulai reda, hanya menyisakan rintik kecil saja.
"Hujannya udah lumayan reda, gue duluan ya," pamit Raihan sambil berjalan ke arah motornya
"Jaketnya?"
"Udaranya masih dingin. Pake aja," Raihan sudah bersiap di atas motor.
"Lo?"
"Gue cowok. Udah biasa sama udara dingin."
Kaila mengangguk paham. Raihan bersiap untuk menyalakan kendaraanya. Namun, niatnya terurung. Sekali lagi Ia menoleh pada Kaila yang masih menatapnya bingung.
"Kenapa? Gak jadi mau kasih pinjem jaket?" tanya Kaila.
"Lo lagi nunggu apa di sini? Bokap? Atau Dewa?" Raihan malah balik bertanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/201916713-288-k275850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Fiksi Remaja# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...