Minggu pagi Kaila berada di kediaman keluarga Wirawan untuk menemui Sang Kakak. Namun, Kaila datang bukan sebagai seorang adik melainkan datang sebagai orang lain. Ya, Kaila harus melakukan itu demi kesehatan Sang Kakak. Walaupun hatinya sakit, yang terpenting Kaila bisa bersama dengan Fathur. Itu saja tidak lebih.
Gadis itu tengah duduk di ruang tamu ditemani oleh Bu Mira sambil berbincang-bincang kecil.
"Pokoknya nanti Kak Fathur yang harus bayarin Siska ya."
Suara perempuan mengintrupsi Kaila untuk menoleh. Ia dapat melihat Siska dan Kakaknya tengah menuruni tangga sambil bersenda gurau.
"Iya-iya dasar manja," ucap Fathur sambil mengacak rambut Siska.
"Ihh kak Fathur! jadi berantakan tau!" gerutu Siska sambil mencebikkan bibirnya.
Kuat Kaila harus kuat Ia tidak boleh lemah. Bu Mira menatap iba ke arah Kaila yang masih setia menatap pemandangan yang menyayat hatinya itu. Wanita paruh baya itu mengelus tangan mungil milik Kaila. Menbuat gadis malang tersebut menoleh. Bu Mira tersenyum simpul berusaha memberi kekuatan pada gadis di hadapannya. Kaila merasa tegar ketika menatap wanita paruh baya tersebut.
"Pagi, Mah," sapa Siska dan Fathur dengan riang.
"Pagi anak-anak Mamah," balas Bu Mira.
Keadaan menjadi hening ketika Siska dan Fathur baru menyadari keberadaan Kaila. Tawa riang mereka seketika menguap begitu saja entah kemana perginya.
"Dia?" ucap Fathur sambil menunjuk Kaila. "Dia bukannya cewek gila yang mencari ribut kemarin kan, Mah?"
Deg.
Kaila serasa dihantam dengan godam besar tepat di hatinya. Air matanya pun dapat jatuh dengan sekali kedip saja. Apa yang Fathur katakan tadi? Gadis gila?
"Ini Ila kak. Adik Kak Fathur," batin Kaila.
Ingin sekali Kaila berteriak dan memberitahukan bahwa yang Fathur sebut gadis gila adalah adiknya. Namun, sekuat tenaga Kaila menahanya. Sekali lagi Ini demi kesehatan Sang kakak.
Bu Mira yang peka terhadap suasana pun berusaha mencairkannya. "Fathur, Gadis cantik ini namanya Kaila. Ini anak temen Mamah," ucap Bu Mira terpaksa berdusta
"Kaila ini dulu temen main kamu sama Siska loh. Makanya kemarin Kaila sangat bersemangat bertemu sama kamu karena kalian kan udah terpisah lama. Iya kan, Siska?"
Bu Mira memberi kode kepada Siska untuk meng-iyakan ucapannya. Namun, gadis tersebut malah diam membisu sambil menatap aneh pada Kaila. Padahal Fathur yang sedang berada di sampingnya sudah menunggu jawaban sang adik.
"Siska."
"Ehh i-iya, Kak. ini Kaila, temen kita waktu kecil," ucap Siska.
Fathur mengamati gadis asing di depannya. Ia berusaha mengingatnya. Namun, hasilnya nihil. Yang ada kepalanya merasa nyeri.
"Tapi kok Fathur gak inget ya."
"Jangan dipaksa!" ucap Kaila spontan.
Fathur menatap aneh Kaila sambil mengerutkan keningnya.
"Gak perlu diingat. Yang penting aku bisa ketemu sama kamu itu udah kebahagian tersendiri kok buat aku," zcap Kaila tulus dari hati.
Fathur tertegun mendengar pernyataan Kaila. Entah kenapa melihat mata cokelat hazel milik gadis itu membuat Fathur mengingat sesuatu. Tapi apa? Fathur juga masih tidak tahu. Matanya begitu cantik, warna mata yang hampir sama dengan dirinya.
"Kak ayo jadi pergi kan," rengek Siska sambil mengguncang manja lengan Fathur. Mengalihkan perhatian Fathur dari Kaila.
"Iya bawel, jadi kok," ucap Fathur lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/201916713-288-k275850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Teen Fiction# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...