Siang ini Fathur dan Kaila disibukkan dengan mengemas barang yang akan keduanya bawa untuk tinggal di Inggris. Lebih tepatnya Fathur lah yang mengemas barangnya sendiri maupun milik Sang adik. Karena Fathur menyuruh Kaila untuk duduk saja.
Kaila diam sambil mengamati Kakaknya yang tengah sibuk berkemas. tiba-tiba Siluet Seorang laki-laki terlintas di pikirannya. Raihan Pranata, Apa yang akan Ia katakan pada lelaki itu? Sejujurnya Kaila tidak tega harus meninggalkannya. Tapi mau bagaimana lagi?
"Ila."
Kaila tersadar dari lamunan dan mendapati Sang Kakak sudah duduk di sampingnya.
"Kenapa?" tanya Fathur.
"Ila gak papa kok, Kak."
Fathur tersenyum kemudian merengkuh tubuh mungil Kaila agar lebih dekat dengannya. Fathur tahu betul bahwa saat ini Kaila pasti sedang memikirkan Raihan. Memang berat harus berpisah dengan orang yang kita cintai meskipun hanya beberapa tahun saja. Fathur pun mengalami hal serupa, Ia Dengan berat hati harus berpisah dengan Dokter Cantik yang beberapa hari ini menetap di dalam hati serta pikirannya.
"Ila bingung mau ngomong gimana sama Raihan besok," ucap Kaila tiba-tiba. yang membuat Fathur tersadar dari lamunannya.
Fathur mengecup puncak kepala Kaila yang tengah bersandar di dada bidangnya. "Raihan pasti akan ngerti."
"Tapi Ila gak tega harus ninggalin Raihan, Kak. Ila gak bisa biarin Raihan kesepian. Dan Ila takut kalo sampai Raihan berpaling dari Ila."
Fathur meregangkan rangkulannya dari Sang adik dan beralih menangkup pipi Kaila. "Ila tenang aja. Raihan di sini gak sendirian, kan? Dia punya Dewa, Sam, Wahyu, Dhio dan masih banyak lagi. Jadi Raihan gak akan mungkin kesepian. Kakak juga yakin kalo Raihan gak akan pernah ada niatan sedikitpun berpaling dari Ila, Dia udah sayang banget sama Ila."
Kaila memeluk Fathur, Kakaknya memang selalu berhasil membuat Kaila merasa tenang.
"Sekarang Ila istirahat ya. Biar besok gak kecapekan."
"Ila pengen ketemu anak-anak panti, Kak."
. . . . .
"Kak Ila, Kak Fathur!"
Kaila dan Fathur disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh anak-anak Panti. Bahkan mereka berebut ingin berpelukkan dengan Kaila dan Fathur. Kaila membagikan hadiah yang Ia bawa untuk anak-anak panti.
"Kaila, Fathur," sapa Bu Retno yang tidak lain adalah salah satu pengurus Panti. Menggantikan almarhumahBu halimah.
Kakak beradik itu langsung menyalami punggung tangan Wanita paruh baya di hadapannya.
"Ibu kangen banget sama kalian. Apalagi kamu Kaila. Ibu bersyukur karena Allah masih memberi kesempatan ibu buat lihat kamu."
Kaila tersenyum, Bu Retno termasuk orang yang Kaila sayangi. Beliau adalah Adik dari Bu Halimah dan keduanya lah yang merawat Kaila dan Fathur semasa kecil.
Selepas berbincang-bincang dengan Bu Retno, Kaila memutuskan untuk menuju kamarnya dan Fathur saat masih tinggal di Panti. Mata gadis itu mengedar mengamati seisi ruangan kecil nan sederhana itu. Kamarnya sangat Rapih serta harum. Barang-barangnya masih terletak di tempat yang sama saat Kaila meninggalkan Panti. Ia juga tak menemukan debu yang menempel. Kamar ini benar-benar dirawat dengan sangat baik.
Kaila duduk di ranjang berukuran kecil. Ranjang yang Ia pakai tidur Bersama Sang kakak dulu. Masih Sangat nyaman, benar-benar tak ada yang berubah dari kamar ini. Tangannya terulur mengambil Sebuah bingkai foto yang berada di atas nakas. Di foto tersebut ada dua orang anak laki-laki tampan yang masing-masing berdiri di samping kanan dan kiri seorang wanita anggun mengenakan baju gamis dibalut dengan hijab Syar'i nya. Yang tengah duduk sambil memangku seorang gadis kecil cantik nan manis dengan rambut indah yang terurai.
Foto tersebut tidak lain adalah Kaila, Fathur, Dewa dan Bu Halimah yang melakukkan sesi foto di taman Panti. Di foto itu mereka terlihat nampak bahagia.Kaila menitihkan air matanya. Ia rindu masa-masa itu. Ia rindu orang yang selalu nemeluk dirinya ketika menangis diwaktu kecil, membujuknya makan dengan seribu cara, membacakan dongeng ketika Kaila tidak bisa tidur. Ia rindu Bu Halimah.
Setelah berkunjung dari Panti, Kaila mengajak Fathur ke Makam Bu Halimah. Setelah melihat foto tadi gadis itu tidak bisa menahan kerinduannya kepada wanita paruh baya berhati malaikat itu. Meskipun Ia hanya bisa melihat gundukan tanah dengan papan bertuliskan nama Wanita tersebut.
Kaila mengelus papan putih bertuliskan 'Halimah Binti Nugroho'
Air matanya sudah mengucur sejak memasuki pemakaman. Cengeng? Terserah jika kalian Men-Judge Kaila cengeng. Tapi itulah yang bisa dilakukan Kaila saat ini. Kerinduannya pada Bu Halimah memompa air matanya untuk keluar dari matanya semakin deras."Bu Halimah, Ila kangen," ucap Kaila lirih.
"Kak Fathur udah inget sama kita semua, Bu. Seharusnya ibu ada agar kita bisa bersama-sama lagi seperti yang kita impikan." Kaila terisak.
"Ila kangen pelukan hangat ibu, Ila kangen Omelan ibu ketika Ila, Dewa dan Kak Fathur kebanyakan makan es, Ila kangen liat senyum ibu ketika kita mainan. Ila rindu semua tentang kita, Bu."
Fathur merengkuh tubuh Kaila dari samping dan tersenyum hangat ketika tatapan keduanya saling bertemu. Berusaha menguatkan lewat tatapan tersebut.
"Tapi Ila tahu Allah lebih sayang sama ibu. Ila juga yakin ibu pasti udah bahagia kan di sana. Karena ibu orang yang baik."
"Ila mau ngasih tahu kalo Ila keterima di Universitas yang ibu impikan, Bu. Oxford, dari dulu ibu pengen banget kan Ila masuk di Universitas itu. kedatangan Ila dan Kak Fathur ke sini mau pamit sama ibu karena besok kita mau berangkat ke Inggris."
"Fathur juga akan mewujudkan keinginan ibu. Yaitu untuk tetap bersama dengan Kaila sampai maut memisahkan kita. Fathur akan jaga Ila nya Fathur dan Bu Halimah. Gak akan membiarkan Dia bersedih lagi dan akan selalu menerbitkan senyum manis di bibirnya."
Kaila menatap netra kelam milik Sang Kakak. Fathur..
Kaila langsung memeluk Sang Kakak. Mungkin sudah puluhan kali Kaila memeluk Kakaknya hari ini. Kaila nyaman dengan pelukan hangat ini. delapan tahun sudah Kaila tidak merasakannya. Dan sekarang Pelukan ini akan selalu Ia rasakan sampai kapanpun. Bagi Kaila Pelukan Fathur adalah pelukan yang paling hangan nan nyaman di dunia ini.
"Ibu pasti senang kan karena Ila dan Kak Fathur bisa bersama lagi. Selama delapan tahun Ila menanti akhirnya semesta berkerja untuk menyatukan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaila
Подростковая литература# 1 Sedih 14-02-2022 # 1 Amnesia 08-11-2022 # 1 Panti 12-11-2022 Menceritakan tentang sepasang adik kakak yang tinggal di sebuah Panti Asuhan. Fathur sangat menyayangi Kaila begitu juga Kaila. Jika ada yang ingin mengadopsi Fathur, mereka juga harus...