DIA?

3.7K 227 2
                                    

Suara klakson mobil dan motor yang saling bersautan menemani langkah Kaila menuju rumah. Sepulang Sekolah tadi Ia sengaja tidak menghubungi Sang Ayah agar tidak menjemputnya. Entah kenapa gadis dengan rambut terurai indah itu ingin sekali pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Menikmati pemandangan kendaraan yang berlalu lalang di sore hari.

Mata lentik Kaila menatap lurus ke depan menikmati hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya. Menyibakkan rambut hita nan lembut itu dengan halus. Langkah Kaila harus terhenti ketika matanya tak sengaja menatap sesosok laki-laki yang sedang berada di depan sebuah toko yang bersebrangan dengannya. Kaila mengamati wajah lelaki itu dengan seksama.


Dia?

Entah mengapa lelaki di seberang jalan itu mengingatkan Kaila pada seseorang. Seseorang yang dinantinya selama delapan tahun lamanya. Malaikat pelindungnya, Fathur. Meskipun Kaila tidak tahu persis bagaimana wajah Kakaknya versi dewasa. Tetapi hati kecil Kaila yakin jika orang tersebut adalah orang yang sama yang dulu pernah berjanji akan selalu ada untuk Kaila.

Tanpa pikir panjang Kaila menyeberang jalan untuk menemui lelaki tersebut. Mata Kaila hanya tertuju pada target. Sampai tidak sadar jika jalan yang disebrangi Kaila sedang tidak lenggang. Sebuah motor sport melaju kencang ke arahnya.

TIIIINNN

Baik pengendara maupun Kaila sama-sama terkejut dengan kedatangan yang tiba-tiba. Tak ada kesempatan waktu bagi Kaila untuk menghindar. Jarak mereka sudah sangat dekat. Yang dapat Kaila lakukan hanyalah menutup mata pasrah sambil menunggu motor tersebut menghantam tubuhnya dengan kencang.

BRAAKKHH!

Satu detik, dua detik, tiga detik. Kaila tidak merasakan sesuatu menghantam tubuhnya. Perlahan Ia membuka mata lentiknya untuk melihat apa yang sebenarnya tetjadi. Saat matanya sudah benar-benar terbuka Kaila mengedarkan pandanganya. Dan mendapati kerumunan manusia yang sedang membantu seorang pengendara motor yang terjatuh karena menabrak sebuah pohon besar.

&  &  &  &  &  &


Saat ini Kaila berada di rumah sakit. Ia ikut mengantarkan pengendara motor yang menabrak pohon tadi. bagaimanapun juga ini tetap salahnya karena sudah ceroboh menyeberang jalan. Kaila tidak sendirian. Di sana juga ada empat laki-laki yang tidak lain adalah sahabat dari lelaki yang terluka tadi karena menghindarinya.

Setelah lama menunggu, akhirnya pintu ruangan terbuka menampakkan seorang dokter lelaki setengah tua. Mereka semua bangkit mendekati Sang Dokter guna menanyakan keadaan pasien

"Gimana keadaan teman saya, Dok?" tanya Dewa.

"Kakinya mengalami patah tulang. mungkin akan kembali pulih sekitar 2 mingguan. Selebihnya hanya luka ringan," jelas Dokter

"Kalau begitu saja permisi," pamit Sang dokter, kemudian meninggalkan lima remaja yang masih mengenakan seragam sekolah mereka.

Sepeninggalan dokter, keempat lelaki tadi langsung memasuki ruang rawat sahabatnya.

"Lo gak papa kan, Han?" tanya Sam khawatir.

"Lo bisa liat sendiri keadaan gue kan, Sam?" jawab Raihan.

Ya, lelaki yang mengalami kecelakaan tersebut adalah Raihan Pranata. Ketua dari Geng Pandawa.

KailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang