BELA CEREWET

3.5K 218 0
                                    

Sadarkah kamu bahwa senyummu mampu mengalihkan dunia seseorang yang melihatnya

~Bela~


"Kaila ke kantin yuk. Gue laper banget nihhh!" seru Bela.

Kaila mendengus kesal. pasalnya sudah puluhan kali gadis yang duduk di sampingnya merengek mengajaknya ke kantin dan sudah berkali-kali juga Kaila menolaknya. Kaila pikir Bela akan menjauhinya karena sikapnya yang tak bersahabat. Namun, nyatanya Bela selalu menempel pada Kaila seperti perangko.

"Gue gak laper," jawab Kaila datar.

"Emang siapa yang ngajak lo makan? gue kan cuma minta lo ikut sama gue ke kantin. Makan atau gaknya lo, itu bukan urusan gue. Yang penting perut gue kenyang."

"Sama yang lain aja."

"Gak gue maunya sama lo!"

Kaila menghela napas berat. sulit baginya menghadapi kekeras kepalaan Bela. "Ayo." final Kaila yang berjalan mendahului Bela.

Bela berjingkrak-jingkrak kesenangan karena akhirnya dapat memaksa Kaila pergi ke kantin bersamanya.

&  &  &  &  &  &

"Lo mau apa, Kai? Biar gue pesenin," tawar Bela.

"Es teh aja."

Bela mengangguk paham kemudian melangkah menuju stand makanan untuk memesan. Kaila duduk manis sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru Kantin. Perlahan Ia meyakinkan diri untuk melirik ke arah bangku yang dikhususkan untuk Geng Pandawa. Kosong, tak ada satupun orang yang duduk di sana. Mungkin mereka membolos untuk menemani Raihan di rumah sakit. Ahh, sial. Kaila kembali merasa bersalah.

"Pesanan sudah datang," ucap Bela sambil membawa nampan berisi pesanan mereka.

Kaila menoleh ke arah Bela yang terlihat kesusahan membawa makann sendiri. Tak dinyana-nyana, Bela meletakan 3 porsi siomay dan 2 es teh manis di atas meja. Membuat Kaila menautkan alisnya. Apakah Bela memiliki porsi makan kuli? Bahkan kuli sekalipun tak akan makan sebanyak ini.


"Pesen banyak banget?" tanya Kaila

"Iya dong. Ini buat lo dan ini buat gue," ucap Bela sambil meletakan 1 porsi siomay dan satu gelas es teh di hadapan Kaila. Sisanya Ia taruh di hadapannya sendiri.

"Gue cuma pesen es teh."

"Biarin, gue tau lo belum makan. makanya gue pesenin siomay buat lo."

"Gue gak laper. Kalo laper gue bisa makan bekel dari Bunda."

Bela menatap Kaila horor sambil mengerucutkan bibirnya. "Kalo lo gak mau terus yang makan siapa?"

"Lo."

"Ya ampun Kai! Lo mau perut gue meledak huh?! Gue udah pesen 2 porsi buat gue sendiri. Masak iya gue tambah seporsi lagi!" sungut Bela.

"Terserah," jawab Kaila singkat, padat, jelas. Namun, mampu membuat Bela mendengus kesal.

"Jangan gitu dong Kai. Nanti kalo gue banyak makan gue bisa gemuk. Dan kalo gue gemuk gak ada cowok yang mau deketin gue. Kalo gak ada cowok, gue gak bisa nikah terus jadi perawan tua kalo gu-"

"Iya gue makan," potong Kaila.

Kaila sudah sangat pening mendengarkan rengekan-rengekan Bela sejak tadi pagi. Jadi lebih baik mengikuti saja apa yang gadis itu katakan.

"Nah gitu dong. Makasih Kaila," ucap Bela kemudian memakan siomaynya dengan lahap.

Kaila memakan siomay tersebut sambil terus mengamati Bela yang sedang makan dengan lahapnya.
Kaila kira gadis cantik di depanya ini memiliki sifat jaim seperti perempuan-perempuan lain. Bela bahkan jauh dari kata jaim. Sikapnya terlihat sangat murni. Bawel, pecicilan dan Terkadang kekanak-kanakan.

"Gue denger-denger si kapten basket sekolah kita masuk rumah sakit ya? Padahal minggu depan kompetisinya dimulai," tanya Bela dengan mulut yang dipenuhi Siomay.

Kaila menghentikan gerakan makannya. Jadi kabar itu sudah tersebar luas ya? Tentu saja, Raihan adalah lelaki yang cukup populer di Sekolah ini. Apapun yang menyangkut dengannya akan tersebar luas dengan cepat. Dan kali ini mungkin nama Kaila sudah dilingkari oleh penggemar lelaki tersebut.

"Gak tahu," jawab Kaila. Menyendok somaynya ke dalam mulut.

Bela melirik Kaila untuk sesaat. Selain anti sosial, sepertinya Kaila juga tipikal orang yang tidak ingin merepotkan dirinya sendiri dengan masalah orang lain. Bagaimana bisa Kaila hidup tanpa kepo urusan orang lain? Ahhh, Andai saja Bela bisa seperti Kaila. Tetapi sepertinya mustahil.

"Alhamdulillah, kenyang juga ni perut."

Kaila membelalakkan mata melihat 2 piring yang semula berisi siomay sudah bersih tak tersisa. Padahal Kaila yang memakan satu porsi saja masih tersisa setengahnya. Benar-benar luar biasa!!

"Cepet banget?" tanya Kaila kaget.

"Heeeh?  Masa sih? Bukan gue yang cepet. tapi lo yang makanya kelamaan kali Kai," alibi Bela.

"Ehh tapi bisa jadi gue yang kecepetan kali ya? Soalnya laper banget ni perut," lanjut gadis beriris mata coklat itu dengan cengirannya.

Kaila sedikit menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan Bela. Bagaimana bisa Tuhan mengirimkan orang seperti Bela dalam hidup Kaila? Orang yang kembali membawa secercah kebahagian dalam hidup Kaila yang suram. Entah bertahan lama atau tidak pertemanan ini, tetapi Kaila bersyukur sempat mengenal seorang gadis cerita seperti Bela Anita.

Tanpa Kaila sadari gadis di hadapanya sedari tadi mengamatinya. Bela takjub dengan senyum manis yang dimiliki oleh Kaila. senyum yang amat jarang sekali nampak di bibir cantiknya. Dan alangkah bangganya Bela bisa menjadi salah satu alasan Kaila tersenyum.

Menurut Bela Kaila gadis yang sempurna. Cantik, manis, dan pintar. Jika saja Kaila bisa lebih sedikit ramah dan membuka diri, mungkin Ia  akan menjadi salah satu perempuan yang digandrungi banyak lelaki. Bahkan dengan sikapnya yang sekarang pun Bela yakin banyak yang diam-diam menaruh rasa kepada Kaila.

Merasa diperhatikan, Kaila merubah ekspresinya menjadi Kaila yang biasanya. menjadi cewek alien yang selalu memasang wajah datarnya.

"Kenapa?" tanya Kaila datar.

"Lo sadar gak sih Kai kalo senyum lo itu mampu mengalihkan dunia seseorang yang melihatnya," ucap Bela sok puitis.

Kaila tertegun mendengar ucapan Bela. ini bukan yang pertama kalinya ada seseorang yang mengatakan seperti itu. Orang tuanya, Bu Halimah, dan Dewa juga pernah mengatakan hal yang sama.
L

alu apa yang harus Kaila lakukan? Apakah Ia harus tersenyum setiap saat? Mungkin dulu Ia dapat tersenyum dan tertawa bebas tanpa beban dan paksaan. Namun, sekarang hal itu amatlah sulit Ia lakukan semenjak Fathur meninggalkan Kaila sendirian.


TINGGALKAN KOMEN YA GUYS🤗

KailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang