DD - 7

38 1 0
                                    

Akhirnya Diya sampai di rumah dengan selamat tanpa ada kurang sedikitpun

"Assalamualaikum, diya pulang" salam diya ketika memasuki rumahnya

"Eh, non diya udah pulang. Mau langsung makan non?" Tanya bi inem, pembantu di rumah diya

" Ga usah Bu, nanti aja. Diya belum laper" jawab diya

" Oh yaudah, bibi tinggal ke belakang dulu ya non. Permisi" bi inem

" Iya ni" diya

Setelah percakapan singkat antara diya dan bi inem selesai, diya langsung melangkahkan kakinya menuju kamar

" Wikan. Kenapa sih dia selalu muncul di otak gue?" Tanya diya pada dirinya sendiri

" Kan ga mungkin banget gue suka sama dia" tambah diya

Dering ponsel memecah lamunan diya

Halo, siapa?" Tanya diya

Ini gue" orang misterius

Siapa?" Diya

Masa Lo gatau" orang misterius

Kalo Lo ga mau ngaku, gue tutup telponnya" diya

Iya gue ngaku" orang misterius

Siapa?" Diya

Gue, Wikan" Wikan

Dan ternyata orang yang menelpon diya adalah Wikan

Oh, ada apa?" Diya

Ga ada, cuma pengen tau Lo udah sampai rumah atau belum" Wikan

Udah kok" diya

Lo cuma mau nanya itu kan?,kalo gitu udah ya gue mau istirahat" diya

Iya, bye" Wikan

Sambungan telepon terputus, entah mengapa setelah ia mengetahui yang menelponnya adalah Wikan, diya merasa senang karena Wikan menelpon untuk menanyakan apakah diya sudah sampai rumah nya atau belum.

🌈🌈🌈🌈

Di lain tempat, Wikan merasa lega karena diya sudah sampai rumah dengan selamat.

" Wikan pulang" Wikan

" Eh kak, udah pulang lo" winda, adik Wikan

" Lo disini dari kapan dek?" Wikan

" Dari 1 jam yang lalu" jawab adik Wikan. Winda

" Mama ikut Lo kesini kan?" Wikan

" Iya" Winda

" Mama mana?" Wikan

" Ada tuh di dikamar" Winda

" Oh, yaudah" Wikan

Setelah menanyakan apakah sang mama ikut dengan Winda atau tidak, dan Winda mengatakan bahwa mamanya berada disini, Wikan langsung menuju kamar yang ditujukan Winda untuk menemui sang mama

Tok tok tok

Setelah mengetuk pintu, Wikan masuk ke dalam kamar dan benar saja, sang mama yang ia rindukan selama ini ada di depan matanya

" Hai ma, apa kabar?, Wikan kangen banget sama mama" Wikan

Hening, tak ada jawaban dari sang mama, Wikan memaklumi bahwa mamanya masih depresi berat atas kejadian 2 tahun lalu, yang menyebabkan mamanya harus bercerai dengan papa Wikan

1 tetes air mata berhasil turun dan menetes di pipi Wikan , saat ia mengingat kejadian dimana ia dan Winda menjadi korban kekerasan papanya. Entah apa yang membuat Viko menjadi seorang yang menyeramkan bagi
Liana, Wikan, dan juga Winda .

15 menit kemudian, Winda masuk ke dalam kamar dan membawa nampan berisi makanan untuk makan siang sang mama.

" Kak, ini jamnya mama makan. Lo mau nyuapin mama?" Winda

" Iya, sini biar kakak aja yang nyuapin mama makan" wikan

Setelah memberikan mangkuk berisi sup hangat kepada kakaknya, Winda keluar dan menuju ruang keluarga untuk menonton tv

" Mah, makan dulu ya. Tadi Winda udah buatin mama sup. Makan ya?" Bujuk Wikan

Namun Liana tetap tidak mau membuka mulutnya, Wikan harus mencari cara agar Liana mau memakan makanannya

"Wikan janji deh kalau mama mau makan, nanti kita jalan jalan" buku Wikan

Mendengar kata jalan jalan yang di lontarkan Wikan , Liana pun mau untuk membuka mulut dan memakan makanannya.

" Mama mau jalan jalan" Liana

" Iya, nanti sore kita jalan jalan " Wikan

" Janji ya?" Ucap Liana

" Iya, Wikan janji" Wikan

Akhirnya , makanan Liana pun habis, Wikan bergegas keluar kamar dan meletakkannya di wastafel agar nanti di cuci oleh pembantu mereka

" Kak, hari ini papa ga pulang" ucap Winda tiba tiba

" Bagus dong, biar mama dan kamu bisa nginep disini" Wikan

" Mama aja deh kak, besok aku harus berangkat sekolah pagi pagi" Winda

" Kenapa?, Ga biasanya kamu berangkat pagi" Wikan

" Em, anu gini loh kak, besok aku mau berangkat bareng sama temen aku" jawab Winda

" Temen atau pacar?" Tanya Wikan dengan menaik turunkan alinya

" Hehehe, pacar sih kak" jawab Winda dengan malu malu

" Yaudah, nanti kakak anter pulang" Wikan

Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang