DD - 24

34 2 0
                                    

Malam harinya, wikan benar benar menepati janjinya untuk bercerita kepada zahra di salah satu cafe di dekat sekolah mereka.

Sudah 10 menit wikan menunggu kedatangan zahra, namun sepertinya perempuan itu melupakan janjinya untuk bertemu dengannya.

P

Lo dimana?"wikan  

5 menit kemudian...

Otw gue" zahra

Buruan" wikan
Read

Setelah meunggu selama 15 menit lamanya, akhirnya Zahra datang menemui wikan yang sudah lama menunggu.

" Sorry sorry, gue telat" zahra

" Lama tau ga sih lo gue nungu disini" wikan

" Yaelah, cuma 10 menit ini" zahra

" 10 menit gimana.woii" wikan

"Alah, sekarang lo cerita" zahra

" Ga mau pesen dulu?" Wikan

" Tapi lo yang traktir" zahra

" Iya iya, cepetan msu pesen apa?" Wikan

" Gue mau jus mangga aja deh" zahra

" Cuma itu?" Wikan

" Heem" zahra

" Tunggu bentar" wikan

Wikan pun pergi untuk memesan apa yang zahra mau. tak butuk waktu lama, wikan pun kembali dengan 2 gelas jus mangga di tangannya.

" Makasihh. Oke, sekarang lo cerita!" Zahra

" Jadi ..." Wikan

Wikan pun menceritakan awal pertemuannya dengan saras.

FlashBackOn

Hai, gue saras" saras

Sapa saras kepada seorang anak laki laki yang tengah duduk dengan menundukkan kepalanya. Wikan. Anak laki laki itu adalah wikan.

Mendengar ada yang memyapanya, wikan langsung mendongakkan kepalanya keatas dan mendapati saras berdiri tak jauh darinya.

" Lo siapa?" Wikan

" Gue saras. Boleh ga gue temenan sama lo?" Saras

" Iya" wikan

" Gue ga punya temen"

" Kab sekarang gue temen lo" saras

" Lo temen pertama gue" wikan

Lama kelamaan saras dan wikan oun menjadi semakin dekat. Hingga menumbuhkan perasaan suka antara satu sama lain.

Hingga akhirnya saras pergi entah kemana, wikan menjadi stres akan hal itu. Kesehatannya sempat menuru hingga ia harus di rawat di rumah sakit.

Saras pergi. Pergi meninggalkannya. Pergi entah kemana. Wikan sangat frustasi karena kepergian saras. Wikan mencari saras ke semua tempat, mulai dari tempat biasa mereka bertemu, tempat biasa saras merenung, sampai ke rumah seluruh teman teman saras.

Namun hasilnya nihil, wikan tetap tak menemukan dimana saras. Sampai suatu hari ia bertemu dengan reno, sandi, vito, yudha dan ilham. Kehadiran mereka sedikit mengobati rasa sakit hati yang wiian alami.

Karena kepergian saras, wikan berjanji untuk tak mencari perempuan itu lagi, ia memutuskan untuk melupakan saras. Melupakan seluruh kenangan yang mereka lalui bersama. Dan mengubur dalam dalam bayangan saras di hatinya.

Ia juga berjanji untuk tak mengenal lagi perempuan itu kalau misalkan saras kembali nantinya.

FlshbckOff

Sampai saat ini wikan masih belum mengetahui penyebab kepergian saras, dan akhirnya perempuan itu kembali lagi.

Kembali dengan sejuta kenangan yang ia bawa. Kembali membangkitkan kenangan yang telah wikan kubur dalam dalam di ingatannya.

Dan tanpa wikan sadari, saras kembali bukan untuk dirinya, tetapi untuk membalaskan dendam kematian ayahnya.

Ya, ayah saras pergi untuk selama lamanya karna ulah wikan, dan wikan tak menyadari akan hal tersebut.

Dulu, sebelum wikan dan saras saling mengenal, ayah saras bekerja sebagai seorang supir pribadi di rumah wikan.

Saat wikan berusia 14 tahun, wikan tak sengaja menjatuhkan vas bunga yang bernilai miliaran rupiah milik ayahnya. Tak tega kalau wikan akan dimarahi dan dihukum nantinya, ayah saras mencoba untuk melindungi wikan dengan cara mengaku kalau dirinyalah yang memcahkan vad bunga tersebut.

Mengetahui hal itu, ayah wikan sangat marah, dan memutuskan untuk menembak mati ayah saras.

Saras yang mengetahui ayahnya meninggal karena ulah wikan pun tak tinggal diam, ia berpura pura menjadi teman wikan dan akhirnya pergi. Saras tau kalau wikan tulus ingin menjadi temannya, tapi rasa benci atas kematian ayahnya karna ulah wikan pun tak akan pernah ia lupakan.

" Gitu ceritanya" wikan

" Jadi, saras itu temen sekolah lo dulu?" Zahra

"Iya" wikan

"Lo masih cinta sama dia?" Zahra

" Gue gatau, tapi rasa kecewa lebih mendominasi hati gue" wikan

" Gue harap lo ga nyakitin sahabat gue,Kan" zahra

" Gue akan bawa Diya pergi jauh kalau lo sampai berani nyakitin dia"

Mendengar perkataan zahra, wikan pun merasa bersalah. Ia bingung harus bagaimana. Satu sisi ia senang saras kembali dan di sisi lain ia menyanyangi diya.

" Gue ga akan nyakitin Diya" wikan

" Gue bisa pegang omongan lo?" Zahra

" Iya, lo bisa percaya sama gue" wikan

" Lo udah selesai cerita kan?, Kalau udah gue mau pulang" zahra

" Udah kok" wikan

" Ok, gue pulang" zahra

" Gue anter ya?" Tawar wikan

" Gratis kan tapi?" Zahra

" Iya deh gratis" wikan

" Oke, boleh"

" Lo tau rumah gue dimana?" Zahra

" Tau" wikan

" Dari vito"

Akhirnya zahra dan wikan pun pulang. Dengan wikan yang menberikan tumpangan gartis kepada zahra.

Bersambung.


Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang