DD - 48

24 1 0
                                    

Kini Diya sedang sibuk memilih milih baju untuk dikenakan nya pergi bersama pria itu . Siapakah pria itu? Dia adalah Aldo Febrian Wijaya , orang yang selalu ditunggu oleh Diya , orang yang selalu dinanti kabarnya oleh Diya . Aldo pergi meninggalkan Diya di karenakan Aldo harus melanjutkan pendidikan nya di Jerman dan juga mengikuti orangtuanya yang bekerja disana . Dulu, Aldo adalah teman sekaligus orang yang selalu ada di samping Diya , orang yang selalu membuat Diya tersenyum , orang yang selalu menjamin Diya agar selalu bahagia . Sampai suatu hari Aldo harus pergi , dan itu membuat Diya sedih dan terpuruk . Kepergian Aldo membawa pengaruh besar bagi Diya , kepergian Aldo juga membuat Diya yang tadinya adalah seorang yang ceria , kini menjadi orang yang cuek nan dingin.
Tapi kini Aldo telah kembali , membawa sifat ceria Diya kembali bersamanya .

Dan kini Diya telah siap untuk turun kebawah menemui Aldo yang sudah menunggunya sedari tadi .

" Hai , sorry ya lama " Diya

" Iya , gapapa " Aldo

" Berangkat sekarang?"

" Iya " ucap Diya dengan nada antusias dan menarik tangan kekar milik Aldo

" Tunggu dulu " Aldo

" Kenapa sih?" Diya

" Ya pamit dulu dong " Aldo

" Iya udah sana buruan!" Diya

" Iyaaa , ga sabar banget ya " Aldo

" Yah , kita pergi sebentar ya?!"

" Iya , ati ati ya " ayah

🍃🍃🍃

Mall..

Aldo dan Diya sedang menyusuri satu persatu lantai yang ada di mall tersebut , sesekali mereka memasuki sebuah store  dan membeli beberapa barang yang Diya inginkan .

" Al ?"

" Iya?"

" Gue mau itu" ucap Diya seraya menunjuk ke arah kedai es krim yang ada di sebrang mereka .

" Es krim?" Diya hanya mengangguk tanda mengiyakan ucapan Aldo barusan

" Iyaudah , yuk!"

Mereka pun berjalan beriringan sembari bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara .  Sesampainya mereka di kedai es krim , Diya memilih milih es krim mana yang akan ia pesan, dan pilihannya jatuh kepada eskrim rasa vanilla dan Aldo rasa coklat .

" Makannya pelan pelan " ucap Aldo sembari membersihkan sudut bibir Diya yang belepotan karena es krim . Dan itu membuat Diya tersenyum seperti anak kecil .

" Iya iya , abisnya enak "

" Lo ga akan balik lagi ke Jerman kan?"

" Engga , papa mau gue gantiin dia sebagai CEO di perusahaannya " Aldo

Diya dan Aldo terpaut jarak usia 5 tahun , dan kini Aldo sudah lulus S1 nya di Jerman dan kini Aldo mendapat amanah dari sang ayah untuk menjalankan perusahaan ayahnya .

" Oh , gitu " Diya .

" Enak banget ya? Sampe Lo makannya kaya begitu" Aldo

" Iya , enak banget " Diya

🍃🍃🍃

Rumah Wikan..

Disisi lain , kini Wikan tengah berada di rumahnya , lebih tepatnya di kamarnya . Ia masih dan terus saja memikirkan perkataan Saras yang terus berputar di kepalanya . Wikan pun memutuskan untuk mengirimkan pesan pada Diya

" Di? "

1menit..

2menit..

3menit..

" Iya?"

" Kamu dimana?"

" Aku lagi diluar "

" Diluar?"

" Iya , aku lagi jalan jalan ke mall"

" Oh yaudah , ati ati ya "

" Iya , kamu jangan khawatir "
Read





Next..


Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang