Kini Diya sedang sibuk memilih milih baju untuk dikenakan nya pergi bersama pria itu . Siapakah pria itu? Dia adalah Aldo Febrian Wijaya , orang yang selalu ditunggu oleh Diya , orang yang selalu dinanti kabarnya oleh Diya . Aldo pergi meninggalkan Diya di karenakan Aldo harus melanjutkan pendidikan nya di Jerman dan juga mengikuti orangtuanya yang bekerja disana . Dulu, Aldo adalah teman sekaligus orang yang selalu ada di samping Diya , orang yang selalu membuat Diya tersenyum , orang yang selalu menjamin Diya agar selalu bahagia . Sampai suatu hari Aldo harus pergi , dan itu membuat Diya sedih dan terpuruk . Kepergian Aldo membawa pengaruh besar bagi Diya , kepergian Aldo juga membuat Diya yang tadinya adalah seorang yang ceria , kini menjadi orang yang cuek nan dingin.
Tapi kini Aldo telah kembali , membawa sifat ceria Diya kembali bersamanya .Dan kini Diya telah siap untuk turun kebawah menemui Aldo yang sudah menunggunya sedari tadi .
" Hai , sorry ya lama " Diya
" Iya , gapapa " Aldo
" Berangkat sekarang?"
" Iya " ucap Diya dengan nada antusias dan menarik tangan kekar milik Aldo
" Tunggu dulu " Aldo
" Kenapa sih?" Diya
" Ya pamit dulu dong " Aldo
" Iya udah sana buruan!" Diya
" Iyaaa , ga sabar banget ya " Aldo
" Yah , kita pergi sebentar ya?!"
" Iya , ati ati ya " ayah
🍃🍃🍃
Mall..
Aldo dan Diya sedang menyusuri satu persatu lantai yang ada di mall tersebut , sesekali mereka memasuki sebuah store dan membeli beberapa barang yang Diya inginkan .
" Al ?"
" Iya?"
" Gue mau itu" ucap Diya seraya menunjuk ke arah kedai es krim yang ada di sebrang mereka .
" Es krim?" Diya hanya mengangguk tanda mengiyakan ucapan Aldo barusan
" Iyaudah , yuk!"
Mereka pun berjalan beriringan sembari bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara . Sesampainya mereka di kedai es krim , Diya memilih milih es krim mana yang akan ia pesan, dan pilihannya jatuh kepada eskrim rasa vanilla dan Aldo rasa coklat .
" Makannya pelan pelan " ucap Aldo sembari membersihkan sudut bibir Diya yang belepotan karena es krim . Dan itu membuat Diya tersenyum seperti anak kecil .
" Iya iya , abisnya enak "
" Lo ga akan balik lagi ke Jerman kan?"
" Engga , papa mau gue gantiin dia sebagai CEO di perusahaannya " Aldo
Diya dan Aldo terpaut jarak usia 5 tahun , dan kini Aldo sudah lulus S1 nya di Jerman dan kini Aldo mendapat amanah dari sang ayah untuk menjalankan perusahaan ayahnya .
" Oh , gitu " Diya .
" Enak banget ya? Sampe Lo makannya kaya begitu" Aldo
" Iya , enak banget " Diya
🍃🍃🍃
Rumah Wikan..
Disisi lain , kini Wikan tengah berada di rumahnya , lebih tepatnya di kamarnya . Ia masih dan terus saja memikirkan perkataan Saras yang terus berputar di kepalanya . Wikan pun memutuskan untuk mengirimkan pesan pada Diya
" Di? "
1menit..
2menit..
3menit..
" Iya?"
" Kamu dimana?"
" Aku lagi diluar "
" Diluar?"
" Iya , aku lagi jalan jalan ke mall"
" Oh yaudah , ati ati ya "
" Iya , kamu jangan khawatir "
ReadNext..

KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Dia🥀💯
RomanceMampukah Diya Alma mencairkan sifat dingin seorang Wikan Alamsyah? Dan, mampukah Wikan Alamsyah menghilangkan sifat cuek dari diri Diya? #demidia