Keesokan harinya , pagi pagi sekali Wikan sudah berada di rumah sakit untuk menjenguk Diya . Semalam Wikan menelepon Diya dan Diya memberi tau Wikan jika hari ini ia diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit .
Ruang melati no.5
" Udah makan?" Wikan
" Udah , tadi " Diya
" Kamu ga sekolah? Hari ini ga lagi libur perasaan " Diya
" Aku mau nemenin kamu disini " Wikan
" Aku bisa sendiri" Diya
" Ga , aku temenin pokoknya " Wikan
Tok.. tok..
Pandangan Wikan dan Diya pun mengarah pada pintu yang baru saja diketuk oleh seseorang , pintu pun terbuka dan menampilkan dokter Akbar yang datang dengan setelan jas putih dengan alat stetoskop yang selalu melingkar di leher nya .
" Pagi " sapa dokter Akbar
" Pagi dok" Wikan
" Hari ini Diya sudah boleh pulang , dan Diya boleh berlatih berjalan di rumah " dokter Akbar
" Benarkah?" Diya
" Ya "
" Makasih ya dokter " Diya
" Iya . Em.. Wikan , saya ingin bicara sebentar, bisa?!" Dokter Akbar
" Bisa dok "
Wikan dan dokter Akbar pun keluar dari ruangan rawat Diya untuk berbicara berdua.
" Apa dokter Akbar mau ngomongin soal penyakitnya Wikan ya?! Sebenarnya Wikan sakit apasih? Kenapa dia ga ngasih tau gue ya?!" -batin Diya
🍃🍃🍃
" Ada apa dok?" Wikan
" Soal penyakit kamu" dokter Akbar
" Apa kamu tidak berniat memberi tau Diya tentang ini? Saya liat dia sangat mencintai kamu " lanjutnya
" Saya tau dok , tapi saya ga bisa " Wikan
" Mengapa?" Dokter Akbar
" Diya menjadikan saya sebagai semangatnya, jika Diya tau kalau saya sakit , maka Diya akan sedih dan kehilangan semangatnya . Saya tidak ingin itu terjadi dok " Wikan
" Saya mengerti. Tapi , alangkah lebih baik jika Diya tau ini dari kamu sendiri dan bukan orang lain " dokter Akbar
" Sebenarnya saya setuju dengan kata kata dokter , tapi saya terlalu takut untuk melakukan hal itu" Wikan
" Diya sudah menjadikan kamu sebagai semangatnya , dan kamu juga harus melakukan hal sebaliknya"
" Waktumu tak banyak Wikan , pastikan jika semua selesai sampai hari itu tiba "
" Maksudnya?" Wikan
" Apa kau lupa jika beberapa hari lalu aku pernah mengatakan jika umurmu tidaklah lama? Maka dari itu pastikan jika semuanya selesai sampai hari itu tiba . Dan, kupikir Diya tidak akan menerimanya semudah itu, maksudku , Diya sangat mencintai mu , dan aku yakin jika Diya tidak akan mudah untuk merelakanmu pergi " dokter Akbar
" Jika hari itu tiba , aku akan merelakan Diya untuk Aldo " Wikan
" Aldo? Siapa dia?" D. Akbar
" Apa dokter tak mengenalnya?" Dia itu adalah sahabat Diya sedari kecil . Namun aku tau jika Aldo menyayangi Diya lebih dari seorang sahabat" Wikan
" Aku tau jika dia orang yang tepat untuk menggantikan ku menjaga Diya nantinya "
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Dia🥀💯
RomanceMampukah Diya Alma mencairkan sifat dingin seorang Wikan Alamsyah? Dan, mampukah Wikan Alamsyah menghilangkan sifat cuek dari diri Diya? #demidia