DD - 72

22 1 0
                                    

Dua Minggu berlalu, Wikan masih saja belum sadar dari komanya . Namun, Diya masih setia dan selalu berkunjung ke rumah sakit untuk sekedar membawakan bunga atau hanya mengajak Wikan bicara.

Ruang melati no.1

" Wikan , bangun dong. Lo ga capek apa tidur terus?!"

" Gue kangen sama Lo. Eh, bukan gue, tapi kita semua . Kita semua kangen Lo Wikan "

" Katanya Lo mau ngajak gue ke tempat yang paling Lo suka? Tapi apa, Lo ga bangun bangun "

Tanpa sadar, sebutir air mata Diya jatuh membasahi pipinya . Ia menangis. Namun, air matanya itu segera di hapus oleh Diya. Beberapa tetes air mata Diya jatuh ke tangan Wikan , dan ajaibnya , tangan Wikan mulai sedikit bergerak setelahnya.

" Wikan? , Wikan kamu sadar? Kamu bangun?"

Dengan perlahan, Wikan pun membuka kedua matanya

" Diya?" Ucap Wikan dengan suara seraknya

" Iya, aku disini, buat kamu" Diya

" Bentar ya, aku panggilin dokter dulu" Diya pun pergi meninggalkan ruangan Wikan , dan bergegas memangil dokter Akbar

R. D. Akbar

" Dokter?" Diya

" Ya? Ada apa?"

" Wikan sadar dok" Diya

" Kita keruangan ya "

R. Melati no.1

Dokter Akbar segera mengecek kondisi Wikan

" Kondisi nya saat ini , belum sepenuhnya membaik . Istirahat lah Wikan!" Dokter Akbar

" Iya, makasih dok" Wikan

Dokter Akbar pun pergi meninggalkan Wikan dan Diya didalam ruangan tersebut .

" Itu apa?" Wikan

" Hiasan semangat buat kamu, bagus ga? Aku sendiri loh yang buatin buat kamu" Diya

" Bagus kok, aku suka" Wikan

( kurang lebih seperti ini teman teman , tp background nya rumah sakit , bukan kamar )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( kurang lebih seperti ini teman teman , tp background nya rumah sakit , bukan kamar )

" Udah tau semuanya?" Wikan

" Udah, kenapa ga cerita?" Diya

" Takut,"

" Dan akhirnya aku tau sendiri, itupun dari mama kamu" Diya

" Maaf,"

" Gapapa, sekarang yang penting kamu harus sembuh. Ok" Diya

" Iya"

Waktu sudah menunjukkan tengah hari, kini waktunya untuk Wikan makan siang .

" Selamat siang" seorang perawat memasuki ruang rawat Wikan dengan membawa nampan yang berisi makanan

Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang