DD - 36

30 2 0
                                    

Saat ini semua teman teman Diya termasuk Diya sendiri telah berada di dalam kelas hanya kurang Wikan dan Zahra saja . Tak lama Zahra masuk kelas dengan ekspresi wajah yang tak dapat diartikan .

" Dari mana aja?" Risma

" Toilet" Zahra

" Lama amat " Zizi

" Ya-- , terserah gue lah , mau lama mau sebentar juga " Zahra

" Kok Wikan belum balik?" Saras

" Kenapa? , Khawatir?" Zahra

" Engga kok , cuman ga biasa aja " Saras

" Oh " . Rissa merasakan ada yang aneh antara Zahra , Diya dan juga Saras , interaksi mereka layaknya orang yang sedang saling menyindir satu sama lain .
Wikan pun masuk kelas dengan menatap ke arah Diya , namun Diya yang merasa ditatap pun tak menghiraukan sama sekali tatapan dari Wikan . Jujur , Wikan merasa sangat bersalah , ia tau ini kesalahan nya , dan ia harus memperbaiki hubungannya dengan Diya .

" Kok tumben nih pasangan baru diem dieman?" Tasya

" Lagi sariawan " Zahra

" Hahaha , ada ada aja Lo . " Tasya

" Guys , kita bolos aja yuk?! , Ga bosen apa ga ada mapel gini?" Reno

" Setuju gue , gimana?" Sandi

" Gue sih ngikut aja" Vito

" Boleh tuh , lumayan buat rebahan di rumah" Zizi

" Halah , rebahan aja Lo " Risa

" Tau nih . Eh Ilham ajak kek Zizi jalan jalan kemana gitu , biar ga rebahan Mulu . Kesian gua" Risma

" Gue sih ayo ayo aja , cuma Zizi nya mau ga" Ilham

" Tuh Zi , mau ga?" Risma

" Gatau " Zizi

" Ketus amat" Ilham

" Udah udah , ga baik berantem" Diya

" Ekhm " Zahra

" Kenapa Lo?" Tasya

" Keselek " Zahra

" Di , pulang sama gua!"

" Iya , yuk!" Diya

" Kalian berangkat bareng? " Rissa

" Iya , plus gue juga nginep di rumah Diya" Zahra

" Oh "

" Duluan ya" Diya

Melihat kepergian Diya , Wikan tak tinggal diam , ia memutuskan ikut pulang mengikuti Diya dan Zahra ke rumah Diya .

🍃🍃🍃

25 menit Zahra mengendarai mobil nya, akhirnya merek berdua sampai dirumah Diya . Tanpa sadar Wikan juga mengikuti mereka .

Tin..tin..

Suara klakson mobil membuat Diya dan Zahra membalikkan badannya kearah sumber suara , dan benar saja , mereka melihat ada mobil yang masuk ke pekarangan rumah Diya , Diya sangat tau dan hafal dengan mobil itu , Wikan , itu mobil Wikan . Kenapa Wikan datang? Mau apa lagi dia? Berbagai pertanyaan muncul di dalam benak Diya saat ini .

" Hai " sapa Wikan dengan tersenyum manis

" Hai " Diya

" Gue mau ngomong sama Lo " Wikan

" Di rumah aja " Diya

Ekhm ekhm..

" Di , gue masuk duluan ya , takut ganggu " setelah mengucapkan itu Zahra pun bergegas masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar Diya

" Yuk masuk!" Diya

Ruang tamu..

" Mau ngomong apa?" Diya

" Gue mau ngejelasin semuanya sama Lo " Wikan. Diya pun mulai mengerti arah pembicaraan Wikan saat ini , ia tau dan paham jika saat itu Wikan sedang dalam mode serius

" Silahkan" Diya

" Gue sama Saras itu ga ada apa apa , kita cuma sahabat dan ga lebih . Kita udah sahabatan dari SMP . Dan untuk yang kemarin gue ninggalin Lo sendiri , gue minta maaf , gue bener bener khawatir sama Saras , gue ga bermaksud kaya gitu sama Lo . Please Lo maafin gua ya?!" Wikan .

Diya melihat ada ketulusan dari untuk meminta maaf dari raut wajah dan juga caranya meminta maaf , sebenarnya Diya tak tega melihat Wikan seperti ini , tapi ia ingin mengetahui seberapa besar perasaan Wikan padanya dan seberapa besar arti Diya dalam hidup Wikan.

" Gapapa Wikan , gue ngerti kok . Gue juga punya sahabat , dan gue paham banget apa yang Lo rasain . Tapi untuk ucapan Lo yang terakhir tadi , gue harap Li ga ngilangin itu . Gue bener bener takut " Diya

Sedari tadi Zahra melihat aksi Wikan yang tengah meminta maaf pada Diya , Zahra tak habis pikir dengan Wikan , bisa bisanya Wikan masih tak mau jujur jika Saras adalah mantan kekasihnya . Ck! Munafik.

Gue sama Saras itu ga ada apa apa , kita cuma sahabat dan ga lebih . Kita udah sahabatan dari SMP . Dan untuk yang kemarin gue ninggalin Lo sendiri , gue minta maaf , gue bener bener khawatir sama Saras , gue ga bermaksud kaya gitu sama Lo . Please Lo maafin gua ya?!"

" Astagah Wikan , masih aja Lo ga mau ngaku . " Zahra

" Wikan Wikan , Lo itu bodoh . Seberapa pintar Lo nyembunyiin bangkai di tempat yang jauh sekalipun , kalau baunya menyengat , Lo bisa apa. Dasar bodoh "

" Tunggu aja , cepat atau lambat Diya bakalan tau tentang kebohongan Lo Wikan "

" Jadi Lo maafin gue? Tanya Wikan memastikan

" Iya "

" Makasih . Makasih banget " ucap Wikan dan langsung memeluk erat Diya .

Next..👉

Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang