Wikan & Diya

33 1 0
                                    

Disisi lain, Wikan tengah dirundung rasa bingung, apakah ia harus benar benar menjemput Diya atau tidak.

Hal ini benar benar membuat Wikan bingung setengah mati,pasalnya ini berkaitan dengan jantung dan hati nya yang tidak bisa di ajak kompromi saat bersama dengan Diya.

" Apa gue WhatsApp Diya aja ya" Wikan

P " wikan

Di? " Wikan

1menit..

2menit...

Lama Wikan menunggu ,blum juga ada balasan dari Diya .
Setelah 10 menit menunggu, akhirnya Diya pun membalas pesan dari Wikan


ya?" Diya

Ada apa?, Sorry baru bls." Diya

Nanti malem Lo gue jemput" wikan

Iya" diya

Setelah percakapan singkat yang mendebarkan hati wikan, ia langsung bersiap untuk menjemput Diya nanti malam.
Padahal masi sore guys, tapi Wikan nya yang ga sabar😂

🌈🌈🌈

Malam pun tiba, kini mobil sport Wikan melaju membelah jalanan kota yang ramai. Setelah membutuhkan waktu 20 menit untuk menuju rumah Diya akhirnya ia pun sampai.

Disini lah Wikan sekarang, rumah seseorang yang selalu membuat jantung dan hatinya tak bisa di ajak kompromi saat bersamanya.

Tok tok tok

Wikan mengetuk pintu yang berukuran besar dan berwarna coklat.

Seorang pria membukakan pintu yang ia ketuk. Wikan meyakini itu adalah ayah diya.

" Malam om" Wikan

" Malam, cari siapa ya?" Dika

" Saya cari Diya om. Saya temennya" ucap Wikan dengan sopan kepada Dika

" Yaudah, masuk dulu" Dika

Dika mempersilahkan Wikan untuk masuk dan duduk di sofa seraya menunggu Diya turun dan menghampirinya.

" Adek ini namanya siapa?" Tanya Dika

" Saya Wikan om" ucap Wikan memperkenalkan diri.

" Oh , nak Wikan. Yasudah om panggilkan diya nya dulu ya" ucap Dika seraya meninggalkan Wikan

Dika menaiki satu per satu anak tangga yang menghubungkan lantai satu dengan kamar putrinya

" Diya, ada temennya tuh udah nunggu di bawah" ucap Dika seraya membuka pintu bercat putih yang menampilkan seorang gadis cantik yang tengah berias di depan cermin

" Iya yah, bentar lagi" ucap diya dengan menampilkan senyum manisnya

Setelah menunggu beberapa saat,akhirnya diya pun turun dan menemui Wikan yang tengah berbincang dengan ayahnya

" Yuk kan " diya

Wikan yang merasa namanya dipanggil pun menoleh dan mendapati diya dengan pakaian berwarna pink yang sangat cocok untuk ia pakai

" Yuk. Yaudah om , saya sama Diya berangkat dulu" Wikan

" Kita berangkat yah" Diya

" Iya, ati ati kalian" Dika

Wikan berjalan mendahului diya yang kini berjalan di belakangnya. Saat sampai di depan mobilnya, Wikan membukakan pintu untuk Diya.
Ish sosweet nya

Melihat perlakuan manis yang diberikan Wikan, diya merasa ada perubahan dari diri Wikan yang secara tak langsung ia rasakan.
Dari Wikan yang dulu irit bicara , dan sekarang menjadi Wikan yang banyak bicara dan juga gampang tersenyum.

Setelah keduanya masuk mobil, kini mobil Wikan melaju dengan kecepatan sedang menuju tempat tongkrongan yang sering ia datangi bersama temannya.

Hening

Tak ada yang berniat membuka percakapan antara diya dan Wikan. Diya yang tak tahan dengan situasi ini pun akhirnya mengalah dan memutuskan membuka suara

" Masih jauh ya?" Diya

" Engga kok, sebentar lagi" Wikan

Mendengar jawaban dari Wikan, diya pun hanya ber oh ria dan mengangguk tanda ia mengerti

" Yang lain udah pada dateng" Wikan

" Di tempat yang Lo omongin itu?" Diya

" Iya" Wikan

" Jadi, cuma kita yang belum sampe?" Diya

" Iya" Wikan

" Sorry ya, tadi gue dandan nya lama. Kita jadi dateng nya kelamaan deh" ucap diya merasa bersalah dan menundukkan kepalanya

" Gapapa, disana tempatnya asik kok. Mereka ga mungkin marah kalo kita dateng nya telat" Wikan

Setelah percakapan itu, Wikan hanya memfokuskan diri menyetir dan Diya sibuk dengan handphonenya .

Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang