DD - 8

40 2 0
                                    

Setelah mengantarkan Winda pulang ke rumah mamanya, Wikan memutuskan untuk pergi keluar menemui teman temanya di cafe langganan mereka.

" Akhirnya Lo dateng juga kan" Vito

" Udah lama tau ga sih kita ga ngumpul bareng gini" sandi

" Nah bener tuh setuju gue sama Lo san" Yudha

" pesen sesuatu gitu laper gue" ilham

" Mas" Reno

Waiters yang di panggil Reno pun datang dengan memebwa daftar menu makanan

" Saya mau pesen spaghetti carbonara  sama minumnya lemon tea. Lo pada mau pesen apa?" Sandi

" Samain ajalah biar cepat" Wikan

" Baik saya ulangi pesanannya spaghetti carbonara 6 dan minuman nya lemon tea . Apa ada tambahan?" Waiters

" Udah mas itu aja" Wikan

20 menit menunggu makanan, akhirnya makanan yang mereka pesan datang juga. Wikan dkk pun langsung melahap makanan mereka hingga ludes tak bersisa.

" Gila, kenyang gue" Vito

" Ampe bulet seketika perut gua" Reno

Celetukan Reno barusan mampu membuat gelak tawa teman temanya pecah.

" Eh eh guys, itu bukannya Risa sama Zahra ya?" Ucap yudha tiba  tiba membuat pandangan mereka yang awalnya tertuju pada Reno kini berubah ke arah yang di tunjukan oleh Yudha

" Kayanya mereka lagi nungguin taksi lewat deh, tapi setau gue jam segini mana ada taksi yang lewat sini" Ilham

" Bentar, gue mau kesana dulu" Vito

" Eh vit, gue ikut" Reno

Reno dan Vito pun menghampiri Zahra dan Risa yang terlihat sedang menunggu taksi

" Hai" Reno

" Eh Reno, Vito . Kalian ngapain disini?" Tanya Zahra

" Seharusnya kita yang nanya kaya gitu ke kalian. Ngapain disini malem malem?" Vito

" Nih, abis nganter Zahra beli novel" Risa

" Pulangnya?" Reno

" Gatau , lagi nunggu taksi dari tadi ga ada satupun yang lewat" Zahra

" Yaudah, sama kita aja ya" Vito

" Tenang aja, gratis kok gaperlu bayar" ucap Reno yang melihat raut wajah Zahra dan Risa yang bingung.

" Yaudah deh" Zahra

" Zahra udah iyain, Lo gimana?" Reno

" Boleh deh, lumayan gratis" Risa

" Yaudah, Lo ikut kita dulu kecafe itu." Reno

" Ngapain?" Risa

" Ambil kunci motor lah" Reno

Setelah berhasil membujuk Zahra dan Risa untuk mau di antar pulang, Reno dan Vito mengajak Risa dan Zahra kembali ke dalam cafe untuk mengambil kunci motor mereka yang tertinggal

" Guys , kita duluan ya" Vito

" Eh ada neng Zahra sama neng Risa . Mau pulang sama mereka ya?" Ilham

" Iya" jawab Zahra dan Risa bersamaan

" Oh, kalo gitu ati ati ya" Yudha

" Iya, kita duluan" Risa

" Woi lu berdua , jagain tuh anak orang soalnya" teriak Yudha yang membuat se isi cafe menatap aneh dirinya

" Bikin malu lu " Ilham

Mereka berempat pun keluar dari cafe bersamaan.

" Lo tau arah ke rumah gua kan?" Zahra

" Ya Taulah, udah naik keburu malem" Vito

" Bro duluan ya" Reno

" Ra, gue duluan ya" Risa

" Iya" Zahra

" Naik buruan!" Vito

" Sabar, bantuin kek Lo" Zahra

" Iya iya, sorry lupa gue" jawab Vito dengan kekehan kecil.

" Udah?" Vito

" Hm" Zahra

" Pegangan!" Vito

" Gamau, ntar Lo modus"Zahra

" Yaudah kalo gamau" Vito

Vito pun mengerjai Zahra dengan tiba tiba menggas motor nya dan otomatis Zahra memeluk Vito dari belakang

" Iiihh, Lo sengaja ya" Zahra

" Kalo gue jatoh gimana?" Tambah Zahra dengan nada kesal

" Ya makanya pegangan" Vito

Zahra pun menurut tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Bukannya pegangan di pinggang Vito Zahra malah pegangan di pundak layaknya Vito itu tukang ojek

" Gue bukan tukang ojek" ucap Vito seraya menuntun tangan Zahra untuk pegangan di pinggangnya

" Jangan di lepas, ntar Lo jatoh" tambah Vito

" Iya iya, bawel Lo" zahra

Tanpa mereka sadari,sedari tadi mereka berdua di amati oleh teman teman Vito yang masih berada di dalam cafe

" Wahh si Vito modusin anak orang" Yudha

" Alah bilang aja Lo itu iri kan gabisa kaya gitu sama Tasya" ucap Ilham

" Engga tuh, gue ga iri. Cuma pengen aja"Yudha

" Sama aja bego" Ilham

Wikan yang sedari tadi hanya mendengarkan perdebatan atara dua sahabat nya hanya bisa menggeleng gelengkan kepala nya melihat tingkah laku sahabat nya yang gesrek ini

                🌈🌈🌈

Sepanjang perjalanan menuju rumah Zahra, tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya ada keheningan dan hembusan angin malam yang menerpa mereka

25 menit perjalanan menuju rumah Zahra, akhirnya mereka berdua pun sampai di depan rumah Zahra

" Makasih, mau mampir dulu?" Tanya Zahra pada Vito

" Engga, kapan kapan aja. Bolehkan?" Vito

" Iya" Zahra

" Oke deh, gue balik dulu" vito

" Iya, ati ati" Zahra

" Apa apa ga denger gue, coba ulang sekali lagi" ucap Vito

" Ga ada pengulangan" zahra

" Beneran gue ga denger tadi" Vito

" Hhh, ati ati" ulang zahra dengan nada ketus

" Iyaaa, maksihh" Vito

" Ko muka nya merah sih, kenapa tuh" goda Vito

" Engga tuh" elak Zahra

" Iya nih buktinya" ucap Vito meyakinkan Zahra seraya menoel Noel pipinya

" Udah udah, masuk terus istirahat, besok pagi gue jempu" Vito

" Gausah" Zahra

" Ga ada penolakan" Vito

" Bye" tambah Vito

Akhirnya Zahra masuk kedalam rumah dan mendapati mamanya yang sudah berada di pintu depan.

" Eh mamah" sapa Zahra dengan cengirannya

" Iya, itu tadi siapa? Pacar kamu?" Tanya mama Zahra

" Bukan" jawab Zahra cepat

" Iya bukan, tapi akan." Goda mama Zahra

" Iiihh mamah apaansih, udah ah Zahra ngantuk mau tidur. Good night mah" Zahra

" Good night too" mama zahra

Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang