DD - 68

9 1 0
                                    

Setelah kejadian Aldo mengutarakan isi hatinya kepada Diya , Diya sedikit merasa canggung terhadap Aldo . Entah mengapa, yang pasti Diya tidak ingin menyakiti perasaan Wikan .

" Al , menurut kamu aku kapan bisa jalan lagi dan pulang dari sini?" Diya

" Secepatnya , kamu Taukan kalau prediksi aku ga pernah meleset tentang kamu" Aldo

" Hahaha , gombal " Diya

" Ini ga gombal , fakta " Aldo

" Tidur , banyakin istirahat biar cepet sembuh "

" Hm "

🍃🍃🍃

Dilain tempat , kini Wikan telah sampai dirumahnya . Wikan langsung mendapat ribuan pertanyaan dari sang mama yang khawatir karena Wikan tidak semalam .

" Kamu darimana aja ga pulang?" Liana

" Jagain Diya mah " Wikan

" Diya siapa? Pacar kamu?" Liana

Tiba tiba datanglah Winda yang kebetulan baru pulang belajar kelompok di rumah temannya

" Hai mah , hai kak " Winda

" Dari mana aja?" Wikan

" Belajar kelompok di rumahnya Caca " Winda

" Jawab dulu pertanyaan mama Wikan " Liana

" Iya mah , Diya pacar aku" Wikan

" Ada apaan mah?" Winda

" Semalem kakak kamu ga pulang , ternyata jagain Diya . Kamu jagain Diya dimana?" Liana

" Diya dirawat di Rumah sakit " Wikan

" Hah? Kenapa kak?" Winda

" Sakit lah , kalo orang dirawat di rumah sakit ya pasti sakit . Pake nanya lagi " Wikan

" Iya gue tau , Lo pikir gue anak TK apa ga ngerti apa-apa . Maksud gue tuh sakit apa? Lebih parah dari Lo atau ga?" Winda

" Engga . Diya mengalami kejadian yang ga begitu mengenakan" Wikan

" Maksud kamu gimana sih mama ga paham?!" Liana

" Diya mengalami kelumpuhan mah  , dek " Wikan

" Kelumpuhan? Kok bisa?!" Liana

" Ceritanya panjang. Wikan ke kamar duluan mah , dek " izin Wikan dan diberi anggukan oleh Liana

" Mah , kita perlu jenguk kak Diya ga sih?" Winda

" Perlu sayang , kita harus jenguk pacar kakak kamu . Kalau bisa besok ya , pulang sekolah kita langsung kerumah sakit " Liana

" Tapi nama alamatnya kita ga tau mah" Winda

" Nanti mama tanya kakak kamu " Liana

" Oke " Winda

🍃🍃🍃

Malam telah berganti pagi , sinar matahari masuk melalui celah celah tirai kamar seorang pemuda yang kini masih setia bergulung dengan selimut nya . Siapa lagi kalau bukan Wikan Alamsyah .

Hari ini adalah hari Senin , jika bagi murid hari Senin adalah hari yang menyibukkan karena harus bangun pagi dan pergi ke sekolah untuk melaksanakan upacara bendera , lain dengan Wikan , baginya hari Senin itu sama saja dengan hari hari biasanya membosankan . Dari jendela kamar Wikan terlihat beberapa anak SMA yang bersekolah di sekolah milik ibunya Wikan dengan berjalan tergesa-gesa karena takut telat , hal itu tak berlaku bagi Wikan. Toh sekolah itu juga milik ibunya , jadi untuk apa Wikan harus terburu buru berangkat sekolah , walaupun telat juga siapa yang berani menghukumnya? Tidak ada .

Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang