Kini Diya dan Zahra sudah siap dengan seragam sekolah mereka , hari ini akan di adakan pensi untuk beberapa ekskul yang ada di sekolah mereka. Kebetulan sekali Diya , Zahra , dan Rissa ikut meramaikan acara tersebut , Diya dan Rissa terpilih menjadi MC di acara tersebut dan Zahra , memang Zahra juga ikut berpartisipasi , tapi bukan menjadi MC, melainkan sebagai anggota dari ekskul band .
" Ra , udah siap?" Diya
" Udah . Yuk turun!" Zahra
Sebelum turun kebawah menemui orang tua dan kakak Diya , Zahra sempet mencekal tangan Diya dan menahan untuk beberapa saat.
" Lo yakin?" Zahra
" Yakin" balas Diya dengan nada yang dibuat buat agar Zahra percaya
" Pagi Bun , yah , kak " Diya
" Pagi om , Tante , kak" Zahra
" Pagi "
" Oh iya , ayah denger denger hari ini di sekolah kalian akan ada pensi ya?" Ayah
" Iya , kok ayah tau?" Diya
" Iya , kemarin Zahra yang ngasi tau " ayah
" Oh , iya . Hari ini ada pensi , aku , Zahra sama Rissa juga ikut berpartisipasi " Diya
" Oh iya?" Alvin
" Iya " Diya
" Berpartisipasi dalam bidang apa Lo?" Alvin
" Gua jadi MC " Diya
" Dan Lo?" Alvin
" Ekskul band " Zahra
" APA??" Alvin
" Iihh , biasa aja " Zahra
" Megang apa Lo ?" Alvin
" Microfon " Zahra
" Vocal?" Alvin
" Iya"
" Masa suara cempreng kaya Lo bisa nyanyi " Alvin
" Lo ngeremehin gue ya?"
" Udah udah Alvin , kamu selalu deh " ayah
" Semangat buat kalian berdua " bunda
" Iya bunda "
🍃🍃🍃
Setelah acara sarapan pagi itu selesai , Diya dan Zahra memutuskan untuk pamit dan berangkat sekolah . Saat sudah sampai di depan pintu gerbang, Zahra dan Diya melihat ada Wikan disana, yang pasti ingin menjemput Diya . Tapi Diya masih kesal dengan Wikan perkara kemarin malam .
" Itu Wikan ?" Zahra
" Iya " Diya
" Mau berangkat bareng?" Zahra
" Engga , gue bareng Lo aja" Diya
" Haii " Wikan
" Hai " Diya
" Ngapain?"
" Mau jemput Lo , kenapa ? Ga boleh ?" Wikan
" Boleh , cuma , hari ini gue mau bareng Zahra " Diya
" Oh , yaudah . Gue duluan , bye" ucap Wikan seraya mengelus rambut Diya dan setelah nya pergi .
" Di? "
" Ya?"
" Lo gapapa kan?"
" Engga . Yuk berangkat!"
Akhirnya Zahra dan Diya pun bergegas menuju ke mobil Zahra dan berangkat ke sekolah bersama . Zahra tau jika Diya sedang dalam mode marah saat ini , maka dari itu ia tak ingin banyak bertanya dan membuat Diya semakin kesal nantinya.
🍃🍃🍃
20 menit kemudian Diya dan Zahra sampai di sekolah mereka . Saat turun dari mobil , banyak pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan memuja bahkan ada yang terang terangan menatap mereka dengan sinis , tapi itu semua dihiraukan oleh Diya dan Zahra , mereka sudah terbiasa dengan tatapan maupun cibiran yang terlontar untuk menjatuhkan mereka.
Kelas..
Diya dan Zahra sudah sampai di kelas , tetapi mereka heran , mengapa jam segini kelas masih saja sepi , tetapi sudah asa beberapa tas yang tertata rapi di kursi masing masing .
" Kok sepi" Diya
" Iya , tapi ada tas nya " Zahra
Saat sedang kebingungan mencari keberadaan Rissa dkk , Diya dan Zahra di kejutkan dengan suara yang tiba tiba saja terdengar , itu suara Bayu . Ketua OSIS di SMA pelita bakti ketua OSIS yang terkenal ganteng , tapi juga tegas .
" Hei kalian , ngapain masih disini? " Bayu
" Naroh tas " Diya
" Cepat ke ke lapangan basket , karena pensi akan segera dimulai" Bayu
" Sabar " Zahra
Mendengar jawaban dari Diya dan Zahra yang terkesan santai , Bayu pun mendengus kesal , ia paham betul sifat dari Diya dan juga teman temanya .
" Bay " Zahra
" Iya?" Bayu
" Tadi Lo liat Rissa dan yang lain ga?" Zahra
" Mereka udah di lapangan " Bayu
" Oh "
" Kenapa?" Bayu
" Engga , nanya aja " Zahra
" Yaudah , sekarang cepet ke lapangan sebelum yang negur kalian itu guru ketertiban" Bayu
" Iya" Diya
Lapangan basket...
Next..

KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Dia🥀💯
RomanceMampukah Diya Alma mencairkan sifat dingin seorang Wikan Alamsyah? Dan, mampukah Wikan Alamsyah menghilangkan sifat cuek dari diri Diya? #demidia