Reno berjalan menyusuri lorong koridor , melewati beberapa kelas yang sudah sepi , karena memang bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu . Dan akhirnya Reno pun sampai di rooftop , tempat dimana teman-teman nya sudah menunggu .
" Loh , kok sendiri , Zahra sama Vito mana?" Rissa
" Pulang duluan , tadi Zahra ga enak badan " Reno
" Eum , yaudah deh kalo gitu kita pulang aja ya?!" Diya
" Oh iya di , Lo pulang sama gue , tadi Wikan nitipin Lo ke gua " Reno
" Iya udah deh " Diya
" Risma , Lo pulang sama gue " Yudha
" Tasya bareng Sandi , karena rumahnya searah"
" oke " Risma
" Zizi , Rissa , kalian pulang sama gue" Ilham
" Iya "
🍃🍃🍃
Rumah Diya..
Setelah menempuh perjalanan selama 35 menit lamanya dikarenakan macet .
" Lo mau mampir?" Diya
" Engga deh , kapan kapan aja . Gue langsung balik ya?!" Reno
" Iya , makasih ya " Diya
" Sama sama "
Mobil Reno pun melenggang pergi menjauhi pekarangan rumah Diya . Diya memasuki rumahnya dengan langkah gontai . sesampainya ia di rumah tamu , Diya dikejutkan dengan seseorang yang selama ini ia tunggu , selama ini ia harapkan kehadirannya. Dan kini , seseorang tersebut sedang berbincang bincang dengan ayah Diya dan sesekali mereka tertawa . Keduanya yang menyadari kehadiran Diya disana pun menghentikan kegiatan mengobrol nya dengan menatap Diya .
" Hai" ...
" Lo? Kok Lo bisa di sini?" Diya
" Diya , gak boleh gitu dong , tanyain kek perjalanan nya menyenangkan engga kembali kesini , atau capek gak gitu . Bukannya malah ga percaya " ayah
" Yaudah kalo gitu ayah tinggal ke dalam sebentar ya , kalian ngobrol ngobrol aja "
Ayah Diya pun meninggalkan Diya berdua di ruang tamu dengan seseorang itu . Diya? Jangan tanya keadaan gadis itu , Diya masih saja setia berdiri dan mematung di tempat menatap tak percaya orang yang ada dihadapannya . Jika benar ini adalah mimpi , tolong jangan bangunkan Diya yang sedang bermimpi indah .
" Sini duduk!" Ucap seorang tersebut dengan menepuk nepuk bagian sofa di sampingnya yang bertujuan untuk menyuruh Diya duduk di sampingnya. Diya pun menurut tanpa mengucapkan sepatah kata apapun .
" Apa kabar? " ...
" B-- baik , Lo sendiri?" Diya
Seorang tersebut terkekeh kecil mendengar jawaban dari Diya yang terkesan menahan rasa gugupnya , namun tak bisa .
" Jangan gugup gitu , gue kan cuma nanya" ...
" Iya" Diya
" Kenapa Lo baru balik sekarang?"
" Kan nyelesein pendidikan dulu baru pulang " ...
" Gue udah nunggu Lo bertahun tahun tau ga " ucap Diya dengan mata yang berkaca-kaca . Melihat gadisnya ingin menangis , pria tersebut segera memegang kedua lengan Diya dan menatapnya dalam
" Jangan nangis , gue ga suka Diya yang cengeng , gue suka Diya yang ceria " ...
Diya pun tersenyum mendengar ucapan dari sang lawan bicara , dan langsung memeluk pria tersebut . Sungguh , Diya sangat merindukan pria yang saat ini ia peluk , 5 tahun bukanlah waktu yang sebentar , banyak rintangan yang harus Diya dan pria itu lewati .
" Kangen " ucapan Diya barusan membuat pria itu terkekeh kecil , gadis di hadapannya ini tidak pernah berubah , dengan nada yang dibuat buat seperti anak kecil .
" Iya gue tau " ...
" Udah ah , kaya anak kecil " ...
" Biarin " ucap Diya dengan mengerucut kan bibirnya , membuat pria tersebut semakin gemas dengannya .
" Yaudah deh , kalo gitu sebagai tanda permintaan maaf karena telah membuat tuan putri ku ini sedih , gimana kalo kita jalan jalan ? " ...
" Mau mau , sekarang kan?" Diya
" Iya , tapi ganti baju dulu " ...
" Oke , gue ganti baju dulu terus Lo tunggu disini ya, jangan kemana-mana . Awas!" Diya
" Iya iya" ...
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Dia🥀💯
RomanceMampukah Diya Alma mencairkan sifat dingin seorang Wikan Alamsyah? Dan, mampukah Wikan Alamsyah menghilangkan sifat cuek dari diri Diya? #demidia