DD - 57

20 2 0
                                    

" Aldo , jadi Aldo itu anak dari pak Andi Wijaya " Zahra

" Andi Wijaya?" Rissa

" Iya , pemilik perusahaan Wijaya group , perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor " Zahra

" Wih gila , tajir dong " Rissa

" Banget " Zahra

Zahra dan Rissa menemukan fakta baru tentang Aldo , dan juga mereka menemukan foto dari sebuah artikel yang menampilkan ayah Diya dan seorang pria yang bernama Andi Wijaya , ayah Aldo .

" Berarti Aldo sama Diya itu bener bener sahabat " Rissa

" Ada alamat rumahnya ga?"

" Ada , buat apa?" Zahra

" Kita datengin rumahnya" Rissa

" Gila Lo , mau ngapain?!" Zahra

" Ya kenalan lah , ngobrol ngobrol gitu " Rissa

" Ga ngerti lagi gua sama Lo " Zahra

" Yaudah yuk pulang" Rissa

" Hm"

🍃🍃🍃

Disisi lain , Diya sedang menunggu Aldo untuk menjemput nya , tapi hingga kini belum ada tanda-tanda Aldo akan datang . Sudah 20 menit berlalu ia menunggu di halte dekat sekolah nya , beberapa kali ia berpapasan dengan teman temannya dan menawari Diya untuk pulang bersama , tapi Diya menolak dan lebih memilih untuk tetap tinggal .

" Di , pulang bareng gua yuk?! " Reno

" Engga usah Ren , gue lagi nungguin temen" Diya

" Mana temen Lo?" Reno

" Bentar lagi " Diya

" Udah , Lo pergi aja gapapa kok"

" Bener ya?!" Reno

" Iya"

" Reno?" Diya

" Kenapa? Mau bareng?" Reno

" Engga , Wikan kemana?" " Diya

" Oh , dia ke rumah sakit"

" Loh , kenapa? " Tanya Diya dengan terkejut mendengar Wikan berada di rumah sakit

" Ga kenapa kenapa , cuma jenguk sodaranya . Duluan ya" Reno

" Iya "

Reno pun pergi dari hadapan Diya setelah memberi tau Diya tentang Wikan yang berada di rumah sakit , tetapi Reno tak mengatakan jika Wikan ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan , bukan untuk menjenguk saudaranya . Sedari tadi Diya masih setia menunggu Aldo yang berjanji akan menjemput nya , tapi sampai sekarang ia belum juga datang .

Tanpa Diya sadari , Saras sedari tadi memperhatikan Diya dari kejauhan  ,  terlintas ide jahat yang muncul di otak Saras , ia akan membalas rasa sakit hatinya kepada Wikan melalui Diya . Saras sangat tau jika Diya lah kelemahan dari Wikan , maka dari itu Saras lebih memilih untuk menyakiti Diya dari pada Wikan , jika Saras membalas dendam kepada Wikan langsung , dapat dipastikan Saras lah yang akan kalah . Jadi , menjadikan Diya sebagai sasaran dari dendamnya kepada Wikan adalah kesenangan tersendiri bagi seorang Saras .

" Halo , datang ke sekolah saya sekarang!" Ucap Saras kepada seorang yang tengah melakukan kegiatan telpon menelpon dengannya . Tak lama seorang pria yang mengendarai mobil berwarna hitam pun datang , ia adalah Tony , orang suruhan Saras .

" Ada apa?" Tony

" Lo liat perempuan yang duduk di halte itukan?" Saras

" Iya , kenapa?" Tony

" Gue mau Lo nyamar jadi orang yang di suruh sama Wikan untuk nganterin tuh cewek pulang kerumahnya . Terus Lo harus buat dia ga sadarkan diri , Lo bawa dia ke tempat biasa Lo nyiksa orang , dan setelah itu Lo bebas mau apain dia " Saras

" Penawaran yang bagus , tapi Lo harus inget , ini ga gratis" Tony

" Iya , gue akan kasih berapapun buat Lo untuk ini" Saras

" Oke , gua jalan sekarang" Tony

" Semoga berhasil" Saras

Saras pun memantau Tony dari jauh

" Wikan , tunggu aja pembalasan gue "

" Gue mau Lo menderita "

" Mudah untuk gue tau kelemahan Lo Wikan "







Next..

Demi Dia🥀💯 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang