Saat Diya akan menghubungi Aldo , Diya dikejutkan denga sebuah mobil yang berhenti tepat didepannya . Dia mengerutkan keningnya , ia yakin bahwa mobil tersebut bukanlah mobilnya Aldo , lalu siapa dia? . Pengemudi mobil tersebut pun keluar dan menghampiri Diya yang kebingungan.
" Hai " ...
" Iya" Diya
" Lo Diya kan?" ...
" Iya , Lo siapa?" Diya
" Kenalin , gue Tony "
Ya , dia adalah Tony , orang suruhan Saras untuk menculik Diya .
" Gue temennya Wikan kok tenang aja " Tony
" Terus?" Diya
" Tadi Wikan minta tolong ke gua buat nyamperin pacarnya dan nganter dia pulang . Lo mau kan?" Tony
Diya mempertimbangkan penawaran Tony , ia berpikir jika ia tetap disini dan menunggu Aldo yang tak kunjung datang akan percuma dan hari juga semakin malam.
" Oh yaudah , boleh " Diya
Masuk perangkap"- batin Tony
" Oh iya , Lo pasti haus kan? Nih minum dulu" ucap Tony seraya memberikan sebotol air mineral kepada Diya . Tak ada yang tau jika sebelumnya botol air mineral itu sudah di obat tidur yang akan membuat Diya tak sadar. Diya pun meminum air tersebut , dan beberapa saat kemudian ia mengeluh pusing dan akhirnya pingsan
" Bagus " Tony
" Halo Ras , gue udah berhasil buat Diya ga sadar "
" Bagus . Bawa dia ke tempat biasa Lo nyiksa orang"
" Oke"
Tony pun melakukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata membelah jalanan kota Jakarta.
🍃🍃🍃
Disisi lain , kini Wikan sedang berada di ruang dokter . Ia baru saja selesai di periksa untuk memastikan penyakitnya tidak terlalu parah
" Bagaimana dok?" Wikan
" Kamu ga boleh terlalu kecapekan , dan banyakin istirahat ya , saya takut penyakit kamu akan tambah parah nantinya" dokter
" Ada jalan lain selain ini dok?" Wikan
" Maksudnya?" Dokter
" Saya capek harus bolak balik kerumah sakit untuk kemoterapi" Wikan
" Operasi , cara lainnya adalah tindakan operasi . Apa kamu siap?" Dokter
" Saran saya , kamu jangan terlalu banyak pikiran" dokter
" Jika pikiran saya tentang penyakit saya , apakah saya tidak boleh berpikir tentang itu?" Wikan
" Saya mengerti apa yang kamu rasakan , tapi penyakit kamu ini bukan penyakit yang main main , butuh waktu untuk sembuh total" dokter
" Jika saya ga sembuh gimana?" Wikan
" Saya akan berusaha semampu saya , dan kamu harus ada kemauan untuk sembuh . Berdoa dan berusaha lah . Saya permisi dulu , ada pasien yang sudah menunggu saya" dokter
Dokter pun pergi meninggalkan Wikan diruangan itu sendiri , Wikan hampir saja depresi ketika mengetahui jika ia mengidap penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang . Wikan putus asa , tapi ketika ia mengingat bahwa ia memiliki orang orang yang sangat ia sayangi seperti Liana , Winda dan juga Diya , Wikan kembali mempunyai tekad untuk sembuh .
" Gimana kalo misalkan gue ga bis sembuh "
Next..

KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Dia🥀💯
RomanceMampukah Diya Alma mencairkan sifat dingin seorang Wikan Alamsyah? Dan, mampukah Wikan Alamsyah menghilangkan sifat cuek dari diri Diya? #demidia