Diya pun tak sadar kan diri setelah meminum air yang diberikan oleh Tony . Melihat hal itu Tony pun tersenyum licik ke arah Diya , Tony membawa Diya ke tempat biasa Tony menyiksa para korbannya .
sampainya di tempat itu , Tony mem membopong tubuh Diya memasuki sebuah gedung tua yang terlihat sudah usang dan banyak rerumputan yang sudah memanjang.
Tony meletakkan Diya di sebuah bangku dan mengikatnya dan menunggu Diya sadar . Tak berselang lama , Diya pun terbangun .
" Engh , gue dimana?!" Diya
" Hai , udah bangun?" Tony
" Lo bawa gue kemana?!" Diya
" Ketempat dimana ga ada seorang pun yang tau Lo disini" Tony
" Siapa Lo sebenarnya , ga mungkin kalo Lo itu temennya Wikan " Diya
" Gua emang bukan temennya Wikan dan gua ga kenal " Tony
" Terus Lo siapa?" Diya
" Gue Tony "
Beberapa saat kemudian , muncullah seorang dari balik pintu yang bisa dipastikan dari tubuhnya adalah seorang wanita .
" Saras?" Diya
" Iya gue , kenapa? Kaget?" Saras
" Tolongin gue Ras , dia orang jahat " Diya
" Gimana? Gue berhasil kan" Tony
" Iya"
" Jadi kalian berdua itu sekongkol?!" Diya
" Lo itu terlalu polos Diya , sampai sampai Lo ga sadar kalo Lo dalam bahaya " Saras
" Kenapa? Kenapa Lo kaya gini sama gue? Gue punya salah apa sama Lo?!" Ucap Diya dengan nada yang mulai terisak
" Lo ga sadar? Atau Wikan ga ngasih tau Lo ? . Oke , biar gue aja yang kasih tau Lo semuanya " Saras
" Ada apaan sih sebenarnya , ada rahasia apa antara Lo sama Wikan" Diya
" Bukan gue atau Wikan aja , tapi sahabat Lo juga tau tentang ini " Saras
" Sahabat gue? Siapa?" Diya
" Zahra tau semuanya , tentang gue , ataupun Wikan . Dia tau semuanya" Saras
" Ada apaan sih sebenarnya?!" Diya
" Lo taunya kalau gue sama Wikan itu sahabat dari kecil kan?! Lo salah besar Diya , Wikan itu mantan gua " Saras
" Dan gue kembali bukan hanya untuk membangun kisah kita yang terputus karena Lo , tapi gue juga mau balas dendam . Balas dendam tentang kematian ayah gue "
" Ayah gue meninggal gara gara Wikan , Lo ga tau itukan? Gue benci dia tapi gue masih sayang sama dia . Makanya , gue mau Lo lenyap dari dunia ini "
" Maksud Lo , Lo mau bunuh gue?" Diya
" Iya , siap-siap aja . Siapin mental , oh iya , ada yang mau Lo sampein ke Wikan? Sahabat Lo? Atau orang tua Lo? Biar gue yang sampein" Saras
" Engga , Saras , plis" ucap Diya yang sudah terisak dan menahan takutnya . Saat ini yang Diya harapkan hanya satu , Wikan , Aldo , atau bahkan teman teman nya yang datang kemari untuk menolong Diya
" Kenapa ga mau? Lo udah hancurrin semuanya , dan Lo yang bikin gue jadi kaya gini Diya" bentakan Saras mampu membuat Diya diam tak bergeming disaat itu juga . Tak ada yang pernah membentaknya , bahkan ayahnya saja tak pernah berbicara dengan nada tinggi sekalipun . Jika Dika sedang marah pada Diya , Dika hanya akan menasehati dan memperingatkan Diya agar tidak mengulangi kesalahannya kembali , bukan marah dan membentaknya .
Plak..
Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi mulus Diya , terdapat memar merah yang terlihat jelas di pipi kirinya akibat dari tamparan yang dilakukan oleh Saras .
Hiks..
" Lo jahat Saras " Diya
" Gue? Jahat? , Asal Lo tau ya , gue jadi kaya gini itu gara gara Lo , Lo penyebabnya . Lo yang buat gue berubah Diya . Sari awal gue masuk ke sekolah itu , gue ga pernah ada niatan untuk balas dendam ke Lo , tapi akhirnya gue tau kalo cewek yang lagi Deket sama Wikan itu adalah Lo , gue jadi benci sama Lo . Benci sebenci bencinya " Saras
Saras mengeluarkan belati yang tajam dari sakunya
" Lo-- Lo mau ngapain sama belati itu?
" Lo mau liat tanda tangan gue ga? Sini gue tunjukin"
Saras meraih paksa pergelangan tangan Diya yang membuat Diya sedikit mengeluh kesakitan akibat gesekan antara kulitnya dan juga tali yang diikat ke tubuhnya . Perlahan tapi pasti , Saras menggores pergelangan tangan Diya yang membuat darah segar mengalir begitu saja membentuk tanda tangan Saras .
" Sakit " rintihan Diya membuat Saras tersenyum licik . Jika Wikan mengetahui tentang hal ini , bis dipastikan jika Wikan akan sangat marah mengetahui gadisnya dilukai oleh orang lain
" Sakit ya? Itu semua ga sebanding dengan apa yang gue rasain selama ini " Saras
" Kenapa Lo lakuin ini sama gue ras , gue ga tau apa apa "
" Ga tau apa apa Lo bilang , gue ga bodoh Diya "
" Tony " Saras
" Ya?"
" Sekarang giliran Lo , siksa dia sampai dia bener bener lemah " Saras
" Oke"
Tony mendekat ke arah Diya dan menggores pipi mulus Diya dengan belati yang ada di tangannya , tak hanya pipi , melainkan juga tangan , leher , dan kaki . Kini baju seragam Diya sudah berubah warna , yang tadinya putih menjadi merah darah . Harapannya kali ini hanya satu , Wikan atau Aldo datang menolongnya dan membawanya pergi dari tempat ini .
Next...

KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Dia🥀💯
RomanceMampukah Diya Alma mencairkan sifat dingin seorang Wikan Alamsyah? Dan, mampukah Wikan Alamsyah menghilangkan sifat cuek dari diri Diya? #demidia