Wikan dkk memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.
🌈🌈🌈
Yudha memikirkan bagaimana cara untuk ia menjelaskan tentang kejadian di sekolah tadi kepada Tasya .
" Gimana gue ngejelasin semuanya sama Tasya nantinya ?" Tanya yudha pada dirinya sendiri
Entah mengapa saat ini ia sangat frustasi karena Tasya melihat kejadian dirinya dan teman temanya .
Yudha pun memutuskan untuk menelpon Tasya , berharap Tasya tidak marah akan hal itu
"Hallo" Yudha
" Iya" Tasya
" Lo lagi dimana?" Yudha
" Di rumah" Tasya
" Sya, gue mau ngejelasin masalah yang tadi di sekolah" Yudha
" Gapapa, gue ngerti" Tasya
" Tapi.." Yudha
" Gapapa yud" Tasya
" Tapi Lo ga marah kan?" Tanya yudha hati hati
" Engga"
" Serius?"
" Iya Yudha.." Tasya
" Yaudah, besok pagi gue jemput" Yudha
" Eh eh, gausah" Tasya
" Ga ada penolakan" Yudha
" Sampai besok" Yudha
" Iya" Tasya
Sambungan telepon put terputus
Yudha merasa lega karena Tasya tidak marah padanyaDilain tempat, Tasya kini tengah berbunga bunga hatinya. Karena ia tak menyangka Yudha akan menjelaskannya walaupun hanya sebatas lewat telpon, tapi ia tetap senang karena Yudha menganggap dirinya ada.
🖤🖤
Pagi harinya , Tasya terbangun karena suara jam wekernya yang berbunyi.
Setelah mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali akhirnya Tasya memutuskan mandi dan bersiap siap
Setelah selesai bersiap dan turun menuju ruang makan , Tasya di kejutkan oleh Yudha yang sudah duduk manis di di sebelah ayahnya di ruang makan
" Lo ngapain disini?" Tanya Tasya
" Tasya ga boleh gitu ah, pacarnya kesini bukannya disambut malah di tanya tanyain" ceramah mamanya Tasya
" Mau jemput Lo, kan gue udah bilang kemarin" Yudha
" Lagian Tasya, masa punya pacar ganteng kaya gini ga bilang papah" papa Tasya
Mendengar hal itu , Tasya diam seribu bahasa. Ia tidak tau harus menanggapinya seperti apa
" Yaudah sarapan dulu" dan
Setelah perdebatan kecil itu akhirnya Tasya memutuskan untuk segera menghabiskan sarapannya
" Yasudah Tante, om kita berangkat dulu" pamit Yudha
" Iya, ati ati"papa Tasya
" Tasya" panggil papanya
" Iya?" Tasya
" Jangan lupa pegangan tuh" goda papanya
" Ihh papa, apaansih" Tasya
Setelah berpamitan kepada orang tua Tasya, yudha dan Tasya pun berangkat sekolah
15 menempuh perjalanan dari rumah Tasya, akhirnya merekapun sampai di sekolah dengan selamat.
" Sini , helmnya di lepas dulu" Yudha
" Nih" serah Tasya
" Barengan sya ke kelasnya" cegah Yudha saat Tasya akan pergi
" Iya" Tasya
Tasya dan Yudha berjalan menuju kelas dengan Yudha yang menggandeng Tasya.
" Cieee , dateng dateng udah pegangan tangan aja " Reno
" Ahh, syirik aja lu" Yudha
" Silahkan duduk tuan putri" ucap yudha
" Apaan sih" jawab Tasya dengan kekehan kecil
" Aduhh baper nih gue" Zizi
" Ham Zizi pengen tuh" Zahra
" Iya, gue peka kok orangnya tenang aja" ilham
" Udah zi, Jan sedih. Ilham peka tuh katanya" ucap Zahra sembari terkekeh geli
Teriakan Dito yang memberi tau bahwa pak Wahyu akan memasuki kelas
" Selamat pagi anak anak" sapa pak Wahyu
" Pagi pak" jawab murid murid
" Hhh bosen" gumaman Tasya yang terdengar samar samar oleh Yudha
" Kenapa?" Yudha
" Bosen" jawab Tasya dengan nada lesu
Yudha dibuat terkekeh kecil dengan jawaban Tasya
" Bentar lagi" Yudha
" Kenapa?" Tasya
" Istirahat lah" jawab Yudha

KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Dia🥀💯
RomanceMampukah Diya Alma mencairkan sifat dingin seorang Wikan Alamsyah? Dan, mampukah Wikan Alamsyah menghilangkan sifat cuek dari diri Diya? #demidia